#Tradingan – #Strategi Mean Reversion Menggunakan #Statistical Arbitrage Antar #Kripto Pair (BTC/ETH vs ETH/USDT) – #Pasar kripto bergerak cepat dan penuh fluktuasi. Di balik pergerakan harga yang dinamis, terdapat peluang memanfaatkan #mean reversion, yaitu kecenderungan harga atau rasio harga untuk kembali ke rata-rata historisnya setelah menyimpang terlalu jauh. #Strategi ini menjadi semakin menarik jika dipadukan dengan statistical arbitrage, yang mencari ketidakseimbangan harga antar pasangan #kripto yang saling berkaitan.
Baca Juga: Grid Trading Adaptif Machine Learning: Menyesuaikan Grid Berdasarkan Volatilitas Historis
Dalam artikel ini, kita akan membahas penerapan mean reversion antara dua pasangan kripto populer: BTC/ETH dan ETH/USDT.

1. Memahami Konsep Dasar
a. Mean Reversion
- Prinsipnya: jika harga atau rasio bergerak jauh dari rata-rata, besar kemungkinan akan kembali mendekat ke rata-rata tersebut.
- Contoh sederhana: jika harga BTC terhadap ETH biasanya berada di kisaran 15, tapi tiba-tiba menjadi 16 atau turun ke 14, kemungkinan besar harga akan kembali mendekati angka 15.
b. Statistical Arbitrage
- Bukan arbitrase langsung, tetapi memanfaatkan perbedaan harga yang secara statistik jarang terjadi.
- Dasarnya adalah hubungan harga antar instrumen yang stabil di jangka panjang, walau bisa menyimpang di jangka pendek.
2. Hubungan BTC/ETH dan ETH/USDT
- BTC/ETH: menunjukkan berapa banyak ETH yang diperlukan untuk membeli 1 BTC.
- ETH/USDT: menunjukkan harga ETH dalam dolar AS (USDT).
- Dengan mengalikan kedua harga ini, kita bisa mendapatkan harga BTC/USDT “sintetis” dan membandingkannya dengan harga BTC/USDT di pasar.
Contoh:
- BTC/ETH = 15
- ETH/USDT = 2.000 USDT
- Harga BTC/USDT sintetis = 15 × 2.000 = 30.000 USDT
Jika harga BTC/USDT di pasar adalah 30.500 USDT, berarti ada selisih 500 USDT yang bisa menjadi peluang arbitrase.
Baca Juga: 10 Perusahaan Pengelola Dana Investasi Terbesar di Dunia
3. Mengukur Deviasi (Spread)
Spread adalah selisih antara harga sintetis dan harga pasar aktual.
Untuk melihat apakah deviasi ini besar atau kecil, kita bandingkan dengan rata-rata historis spread.
Langkah praktis:
- Catat data harga BTC/ETH dan ETH/USDT dalam periode tertentu (misalnya 30 hari terakhir).
- Hitung harga BTC/USDT sintetis setiap hari.
- Hitung selisihnya dengan harga BTC/USDT aktual → inilah spread.
- Hitung rata-rata spread dan standar deviasi spread.
- Gunakan Z-Score untuk mengukur seberapa jauh spread saat ini dari rata-rata:
- Z-Score = (Spread Saat Ini − Rata-rata Spread) ÷ Standar Deviasi Spread
- Jika Z-Score tinggi atau rendah sekali (misalnya di atas +2 atau di bawah −2), artinya ada deviasi besar.
4. Aturan Entry & Exit
- Beli BTC/ETH & jual ETH/USDT: jika spread sangat rendah (Z-Score < −2), artinya BTC undervalued terhadap ETH.
- Jual BTC/ETH & beli ETH/USDT: jika spread sangat tinggi (Z-Score > +2), artinya BTC overvalued terhadap ETH.
- Tutup posisi: ketika spread kembali mendekati rata-rata (Z-Score mendekati 0).
5. Pengelolaan Risiko
- Gunakan ukuran posisi seimbang dalam nilai dolar untuk kedua pair.
- Batasi risiko per transaksi maksimal 1–2% modal.
- Siapkan batas kerugian (cut loss) jika spread bergerak lebih ekstrem, misalnya Z-Score mencapai ±3.
- Hindari trading saat berita besar yang bisa memutus korelasi harga.
6. Kelebihan Strategi
- Netral terhadap arah pasar: bisa profit meski BTC atau ETH sedang tren naik atau turun.
- Bersifat kuantitatif: keputusan berdasarkan data, bukan emosi.
- Bisa diulang: peluang muncul berkali-kali saat harga menyimpang.
Baca Juga: Token Staking Model & Pasokan Inflasi: Apa Pengaruhnya?
7. Tantangan
- Korelasi bisa berubah saat pasar panik.
- Biaya transaksi dan spread antar order bisa menggerus keuntungan.
- Slippage bisa terjadi di pasar kripto yang bergerak cepat.
Kesimpulan
Strategi mean reversion dengan statistical arbitrage antar BTC/ETH dan ETH/USDT bisa menjadi senjata efektif bagi trader yang mengandalkan analisis statistik. Dengan disiplin mencatat data, menghitung deviasi, dan mengelola risiko, strategi ini berpotensi memberikan profit konsisten. Kuncinya adalah memahami hubungan antar pair dan tidak memaksakan entry ketika deviasi tidak signifikan.
[…] Baca Juga: Strategi Mean Reversion Menggunakan Statistical Arbitrage Antar Kripto Pair (BTC/ETH vs ETH/USDT) […]
[…] Baca Juga: Strategi Mean Reversion Menggunakan Statistical Arbitrage Antar Kripto Pair (BTC/ETH vs ETH/USDT) […]