#Tradingan – #Analisis Pattern Pairs Trading Kripto dan Forex – #Pairs trading adalah strategi populer dalam dunia keuangan yang memanfaatkan hubungan antara dua aset yang memiliki pola pergerakan harga yang serupa. Di tengah dinamika pasar saat ini, #strategi ini mulai diterapkan secara luas pada kombinasi aset lintas pasar seperti #kripto dan #forex. Salah satu contohnya adalah hubungan antara BTC/USD (Bitcoin terhadap Dolar AS) dan USD/IDR (Dolar AS terhadap Rupiah Indonesia).
Baca Juga: Resmi Pajak PPh 0,21% Kripto Indonesia Terbaru

Apa Itu Pairs Trading?
Pairs trading merupakan pendekatan market-neutral, di mana seorang trader membuka dua posisi secara bersamaan pada dua aset yang berkorelasi: satu posisi beli (long) dan satu posisi jual (short). Tujuannya bukan untuk menebak arah pasar secara keseluruhan, tetapi untuk memanfaatkan perbedaan harga relatif antara kedua aset tersebut.
Strategi ini berasumsi bahwa jika dua aset biasanya bergerak searah, maka saat terjadi perbedaan yang mencolok, harga akan kembali menyatu (reversion to the mean). Saat itulah peluang entry muncul.
Mengapa Strategi Ini Cocok untuk Kripto dan Forex?
Pasar kripto dan forex keduanya sangat responsif terhadap:
- Sentimen pasar global
- Perubahan kebijakan suku bunga
- Data ekonomi makro seperti inflasi dan PDB
- Arus modal internasional dan volatilitas global
Contohnya, ketika nilai Bitcoin menguat terhadap USD, dan pada saat yang sama USD juga menguat terhadap IDR, maka pergerakan ini bisa memberikan gambaran penting terkait sentimen terhadap Dolar AS dan pasar global secara keseluruhan.
Baca Juga: 10 Broker Forex Terpercaya di Indonesia
Contoh Korelasi: BTC/USD vs USD/IDR
Perhatikan situasi berikut:
- BTC/USD naik signifikan → artinya Bitcoin menguat terhadap Dolar AS
- USD/IDR juga naik → artinya Rupiah melemah terhadap Dolar AS
Korelasi seperti ini dapat menunjukkan bahwa pasar sedang berada dalam fase ketidakpastian, di mana investor mencari perlindungan baik melalui mata uang kuat (USD) maupun aset alternatif seperti Bitcoin.
Ketika hubungan ini tiba-tiba melemah (misalnya, BTC stagnan sementara USD/IDR naik tajam), maka kondisi tersebut bisa menjadi peluang pairs trade: salah satu aset dianggap “tertinggal” dan akan menyusul.
Langkah-Langkah Strategi Pairs Trading Kripto–Forex
1. Identifikasi Korelasi Historis
Langkah pertama adalah mempelajari hubungan harga antara dua aset selama periode waktu tertentu (misalnya 30 atau 90 hari). Jika harga BTC/USD dan USD/IDR biasanya bergerak searah atau memiliki pola hubungan kuat, ini bisa menjadi pasangan yang layak dianalisis lebih lanjut.
2. Amati Selisih Pergerakan Harga (Spread)
Alih-alih melihat harga satu per satu, perhatikan selisih atau gap antara keduanya.
Misalnya:
- Saat BTC/USD naik sangat tinggi tetapi USD/IDR tetap stabil, berarti harga Bitcoin bergerak lebih cepat dibanding pergerakan Rupiah.
- Sebaliknya, jika USD/IDR melonjak tetapi BTC/USD stagnan, maka aset crypto mungkin akan segera menyesuaikan diri jika korelasinya konsisten.
Catatan penting: Spread ini sebaiknya diukur dalam bentuk persentase perubahan harga atau dalam bentuk grafik perbandingan, bukan dalam angka mentah.
Gunakan grafik atau indikator statistik sederhana untuk melihat:
- Apakah selisih harga saat ini berada jauh di atas atau di bawah rata-rata historis?
- Apakah penyimpangan ini merupakan sinyal bahwa harga salah satu aset akan kembali menyusul (mean reversion)?
3. Konfirmasi dengan Sinyal Makroekonomi
Untuk memperkuat keyakinan entry/exit, selalu periksa:
- Indeks dolar AS (DXY)
- Data ekonomi terbaru (inflasi, PDB, pengangguran)
- Sentimen investor (Indeks Fear & Greed, atau volume perdagangan)
- Arah kebijakan moneter dari The Fed atau Bank Indonesia
4. Atur Manajemen Risiko dengan Ketat
- Gunakan stop-loss berbasis selisih harga (spread), bukan berdasarkan harga tunggal dari salah satu aset.
- Pastikan ukuran posisi di kedua aset seimbang (misalnya nilai nominal trade BTC dan nilai USD/IDR disesuaikan).
- Hindari overtrading: pairs trading lebih cocok untuk posisi jangka pendek hingga menengah.
Baca Juga: Membedah Tokenomics Token Kripto di Asia Tenggara
Contoh Penerapan Pairs Trading
Kondisi Pasar:
- BTC/USD naik 10% dalam seminggu
- USD/IDR naik 4% dalam periode yang sama
- Hubungan historis menunjukkan bahwa biasanya kenaikan keduanya hanya selisih 2%
→ Maka BTC mungkin sudah “overbought” relatif terhadap pergerakan Rupiah.
Strategi:
- Entry: Jual (short) BTC/USD dan beli (long) USD/IDR
- Exit: Saat selisih perubahan harga kembali ke pola normal atau saat ada tanda-tanda korelasi kembali menguat
Kelebihan Pairs Trading Kripto–Forex
- Tidak bergantung pada arah tren pasar secara keseluruhan
- Potensi profit tetap ada saat pasar naik, turun, maupun sideways
- Cocok untuk strategi hedging dan diversifikasi risiko
Risiko dan Tantangan
- Korelasi antar aset bisa berubah sewaktu-waktu
- Spread bisa tetap menyimpang lebih lama dari yang diperkirakan
- Perbedaan likuiditas, volatilitas, dan waktu pasar antara kripto dan forex
Kesimpulan
Pairs trading antara aset kripto dan forex seperti BTC/USD vs USD/IDR adalah strategi cerdas untuk trader yang ingin mengambil keuntungan dari hubungan dinamis antara pasar aset digital dan mata uang fiat. Dengan memahami pola korelasi, menyusun strategi berdasarkan spread harga, dan mengonfirmasi sinyal melalui data makroekonomi, trader dapat mengidentifikasi peluang yang jarang terlihat oleh pelaku pasar biasa. Namun seperti strategi lainnya, pendekatan ini membutuhkan disiplin, pemahaman statistik dasar, serta manajemen risiko yang matang.




[…] Baca Juga: Analisis Pattern Pairs Trading Kripto dan Forex […]
[…] Baca: Analisis Pattern Pairs Trading Kripto dan Forex […]
[…] – #Strategi Mean Reversion Menggunakan #Statistical Arbitrage Antar #Kripto Pair (BTC/ETH vs ETH/USDT) – #Pasar kripto bergerak cepat dan penuh fluktuasi. Di balik pergerakan […]
[…] setelah #harga #hariannya berhasil menutup di dalam sebuah #kanal kritis yang #disorot oleh #analis kripto #teknikal, Egrag Crypto, di platform media sosial X. Egrag mengungkapkan bahwa penutupan harga […]