Nasdaq Anjlok 4.3% di November, Tertekan Aksi Jual Saham AI


#Tradingan – #Jakarta – #Bulan #November #menjadi #periode yang #kelam #bagi #pasar teknologi. Indeks Nasdaq Composite tercatat mengalami penurunan paling tajam dalam 8 bulan terakhir, tertekan oleh aksi jual besar-besaran pada saham-saham unggulan di sektor kecerdasan buatan (AI).

Dalam performanya sepanjang November, Nasdaq telah anjlok 4.3%. Angka ini jauh lebih buruk dibandingkan dengan Indeks S&P 500 yang “hanya” turun hampir 2%. Ini adalah pertama kalinya dalam tiga bulan Nasdaq tertinggal di belakang S&P 500, menandakan pergeseran sentimen yang signifikan di kalangan investor.

Baca juga: Saham Teknologi Melemah, Dow Jones Cetak Rekor Baru Usai Shutdown AS Berakhir

Saham Big Tech dan AI Jadi Penyumbang Terbesar Penurunan

Aksi jual mayoritas didorong oleh melemahnya raksasa teknologi yang menjadi tulang punggung kenaikan pasar sepanjang tahun.

Nasdaq Anjlok 4.3% di November, Tertekan Aksi Jual Saham AI

Beberapa saham dengan kapitalisasi pasar terbesar menunjukkan kinerja buruk:

Yang menarik, penurunan ini terjadi meskipun perusahaan-perusahaan tersebut melaporkan laba kuartal III yang solid. Hal ini menggarisbawahi kekhawatiran yang semakin besar di kalangan investor mengenai keberlanjutan kenaikan harga saham AI atau yang sering disebut “AI trade”.

Baca juga: Pasar Saham AS Menguat di Tengah Optimisme Akhir Shutdown Pemerintah

Investor Top Mulai Kabur, Kekhawatiran Gelembung AI Meningkat

Kekhawatiran akan terbentuknya gelembung di sektor AI semakin intens seiring dengan aksi para investor ternama yang mulai mengurangi eksposur mereka terhadap Nvidia, sang bendera dari rally AI.

  • Peter Thiel dikabarkan telah melepas kepemilikannya.
  • Masayoshi Son dari SoftBank juga disebut telah keluar dari posisinya.
  • Michael Burry, legenda investor yang diangkat dalam film “The Big Short”, dilaporkan telah mencabut pendaftaran perusahaannya setelah sebelumnya memegang opsi jual (put options) atas Nvidia dengan nilai nominal lebih dari $1 miliar.

Kecemasan ini mencerminkan valuasi yang sudah melambung tinggi di seluruh sektor, yang dipicu oleh lonjakan permintaan saham teknologi, investasi besar-besaran dalam kapasitas AI, dan pembangunan pusat data yang cepat.

Valuasi Pasar Sudah di Level Mengkhawatirkan

Narasi kuat di balik AI telah mendorong valuasi S&P 500 ke level yang tinggi, menempatkannya di antara pasar paling mahal di dunia. Secara statistik, indeks ini sudah hampir dua deviasi standar di atas rata-rata jangka panjangnya.

Dalam pasar privat, euforia AI juga terlihat. Sebuah perusahaan AI utama dikabarkan memiliki valuasi estimasi $500 miliar dengan komitmen investasi $1–1,5 triliun. Sementara itu, Thinking Machines Lab yang didirikan oleh mantan eksekutif OpenAI, Mira Murati, sedang mencari dana dengan valuasi $50 miliar—kurang dari setahun sejak diluncurkan.

Apa yang Ditunggu Pasar Selanjutnya?

Tekanan jual pada kedua indeks ini juga terjadi karena investor bersiap untuk minggu yang dipadati dengan laporan perusahaan dan sinyal ekonomi.

  1. Laporan Laba Korporasi: Nvidia akan melaporkan pendapatannya pada hari Rabu, dan laporan ini ditunggu sebagai barometer sentimen AI. Peritel besar seperti Home Depot dan Walmart juga akan mengumumkan hasil kuartal mereka, memberikan gambaran tentang kekuatan belanja konsumen.
  2. Data Ekonomi Penting: Laporan data ekonomi kembali dilanjutkan setelah penutupan pemerintah AS berakhir. Laporan pekerjaan untuk bulan September yang tertunda akan dirilis pada hari Kamis dan diharapkan dapat memberikan kejelasan mengenai aktivitas ekonomi dan prospek penurunan suku bunga.
  3. Rilis Minutes Rapat The Fed: Federal Reserve akan merilis risalah rapat pada 28-29 Oktober, yang dapat memberikan wawasan lebih dalam mengenai perpecahan yang tidak biasa di antara para pembuat kebijakan setelah pemotongan suku bunga seperempat poin.

Para pedagang telah mengurangi probabilitas pemotongan suku bunga lagi pada bulan Desember menjadi di bawah 50%, setelah pejabat Fed memberi sinyal bahwa pelonggaran lebih lanjut tidak dijamin.

Baca juga: IHSG Cetak Rekor All-Time High Beruntun, Ditopang Kuat oleh Investor Domestik dan Ekonomi yang Solid

Penurunan Nasdaq pada November ini adalah pengingat bahwa tidak ada pasar yang hanya naik terus-menerus. Meskipun prospek AI tetap kuat dalam jangka panjang, investor mulai lebih selektif dan mempertanyakan apakah kenaikan harga saham sudah terlalu jauh meninggalkan fundamental. Minggu-minggu ke depan dengan data ekonomi dan laporan perusahaan kunci akan sangat menentukan arah pasar saham global, termasuk nasib rebound dari saham-saham teknologi.


Disclaimer: Artikel ini disusun untuk tujuan informasi dan edukasi, bukan merupakan rekomendasi investasi. Selalu lakukan penelitian independen sebelum mengambil keputusan investasi.

Tinggalkan Komentar

Bonus & Hadiah

Penawaran Terbaik

Copyright © 2025 Tradingan.com | Theme by Topoin.com, powered Aopok.com, Sponsor Topbisnisonline.com - Piool.com - Iklans.com.