Tekanan Jangka Pendek pada Dolar dan Prospek USD/JPY


Tradingan – #Pasar #valuta #asing #global kembali #menyoroti #pelemahan Dolar AS (Greenback) yang berlanjut, dengan indikasi #mengarah pada hari kelima #penurunan dalam enam sesi perdagangan terakhir. Ketiadaan laporan pekerjaan (NFP) yang biasanya menjadi katalis volatilitas pada hari Jumat ini, berpotensi memberikan ruang lebih besar bagi para pemain bearish (penjual) untuk terus mendorong Dollar ke level yang mereka targetkan.

Baca juga: RLUSD Ripple Capai $789 Juta, Namun Dominasi Ethereum Picu Dilema bagi XRP


Dolar Kesulitan Membangun Momentum: Analisis Teknis dan Fundamental

Tekanan Jangka Pendek pada Greenback dan Prospek USD/JPY

Pasangan USD/JPY tercatat stagnan di wilayah negatif pada perdagangan Jumat ini, mencerminkan kebingungan trader dalam mengambil posisi menyusul “masa tenang” data ekonomi. Penyebab utamanya adalah penghentian sementara operasi pemerintah AS (government shutdown), yang memaksa pembatalan rilis data pekerjaan bulanan yang sangat ditunggu.

Ketidakpastian mengenai kondisi kesehatan ekonomi AS inilah yang menjadi beban berat bagi Greenback, setidaknya dalam perspektif jangka pendek. Meski sempat mencetak keuntungan pada sesi Kamis, jika penutupan perdagangan Jumat ini berakhir di zona merah, ini akan menjadi hari kelima Dolar mengalami penurunan dalam enam sesi terakhir—sebuah tren yang patut diwaspadai.

Posisi Teknis Krusial USD/JPY:
Pada pagi ini, pasangan USD/JPY diperdagangkan di sekitar level ¥147.30. Posisi ini sangat menarik secara teknis karena terjepit di antara tiga Simple Moving Average (SMA) utama, yang mengindikasikan kondisi konsolidasi dan pertempuran ketat antara pihak bullish dan bearish.

Baca juga: Nomura Pacu Ekspansi Crypto di Jepang: Laser Digital Ajukan Izin Trading di Tengah Ledakan Pasar

  • SMA 200-hari yang berada di ¥148.20 kini menjadi level resistance kunci. Pergerakan naik yang berhasil menembus dan bertahan di atas level ini akan menjadi sinyal bullish yang kuat. Sebaliknya, penolakan berulang di level tersebut mengonfirmasi tekanan jual masih dominan.

Dampak Government Shutdown dan Ekspektasi Kebijakan The Fed

Lalu, bagaimana tepatnya ketiadaan data mempengaruhi nilai Dolar? Meski trader tidak memiliki kepastian, satu hal yang jelas teramati adalah melemahnya sentimen terhadap Dolar secara luas. Pelemahan ini sebagian besar didorong oleh persepsi bahwa suku bunga AS telah mencapai puncaknya dan bersiap untuk turun.

Faktor Penggerak Sentimen:

  1. Pertemuan The Fed: The Federal Reserve dijadwalkan mengadakan pertemuan pada akhir bulan ini. Pasar sudah memprediksi dengan probabilitas sangat tinggi (sekitar 98%) bahwa bank sentral akan memangkas suku bunga. Ekspektasi ini semakin menguat di tengah situasi government shutdown yang memperpanjang ketidakpastian kebijakan fiskal.
  2. Kekosongan Data: Tanpa data resmi dari pemerintah, para pejabat The Fed akan mengambil keputusan berdasarkan data yang terbatas. Salah satu petunjuk yang ada adalah laporan dari sektor swasta (ADP), yang menunjukkan kehilangan bersih 22.000 lapangan kerja pada bulan September. Pertanyaannya, apakah data ini sudah cukup mengkhawatirkan untuk mendorong pemotongan suku bunga? Ketiadaan data NFP resmi justru membuat pertanyaan ini menggantung dan memperparah ketidakpastian.

Pergeseran Aliran Dana dan Daya Tarik Safe-Haven Yen

Secara alami, dalam lingkungan yang penuh ketidakpastian seperti ini, pasar valas cenderung menjauhi aset berisiko seperti Dolar dan beralih ke alternatif yang lebih aman (safe-haven). Japanese Yen adalah salah satu pilihan utama. Terlepas dari berbagai tantangan ekonomi domestiknya sendiri, Yen secara historis dianggap sebagai pelabuhan yang aman di saat-saat suram dan volatilitas tinggi.

Catatan untuk Yen:
Namun, penting untuk diingat bahwa Jepang sendiri sedang berjuang membawa perekonomiannya keluar dari spiral inflasi yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. Harga-harga konsumen tetap membandel dan bertahan di atas target Bank of Japan (BoJ) sebesar 2%, yang membatasi ruang gerak bank sentral untuk mempertahankan kebijakan ultra-akomodatifnya dalam jangka panjang. Konflik kebijakan antara The Fed (dovish) dan BoJ (dovish dengan sinyal hawkish) akan menjadi penentu utama pergerakan USD/JPY.

Apa yang Perlu Diwaspadai Pekan Depan: Kalender Ekonomi Penuh Gejolak

Dengan data pekerjaan yang batal dirilis hari ini, perhatian kini bergeser ke sejumlah katalis potensial yang dapat menggerakkan pasangan volatile ini pada pekan depan.

Kalender Ekonomi Kunci:

  • Rabu: Rilis Risalah Pertemuan The Fed (FOMC Meeting Minutes). Dokumen ini akan mengungkap diskusi mendalam di balik keputusan suku bunga terakhir dan memberikan petunjuk berharga tentang nada pandangan (forward guidance) para anggota.
  • Kamis: Pidato Ketua The Fed, Jerome Powell. Setiap komentar dari Powell, bahkan yang bersifat sinyal halus, akan langsung disoroti dan dapat menyebabkan fluktuasi pasar yang signifikan.
  • Jumat (Bergantung pada situasi pemerintah): Data Lapangan Kerja (NFP) bulan September. Data ini dijadwalkan dirilis hanya jika pemerintah AS berhasil melanjutkan operasinya sebelum tanggal rilis. Jika dirilis, volatilitas akan sangat tinggi.

Baca juga: Carry Trade di Forex: Masih Relevan di Era Suku Bunga Global Naik Turun?



Dolar AS sedang berada di ujung tanduk, terjepit antara ketidakpastian politik domestik (government shutdown), ekspektasi pemotongan suku bunga yang semakin kuat, dan aliran dana menuju aset safe-haven seperti Yen. Posisi teknis USD/JPY yang terjepit di antara moving average mencerminkan kondisi pasar yang ragu-ragu. Arah tren selanjutnya sangat bergantung pada perkembangan dari Washington DC (penyelesaian shutdown) dan sinyal kebijakan yang jelas dari The Fed pada minggu depan. Para trader disarankan untuk waspada dan memantau kalender ekonomi dengan cermat, karena volatilitas tinggi diperkirakan akan kembali menghampiri.

2 Replies to “Tekanan Jangka Pendek pada Dolar dan Prospek USD/JPY”

Tinggalkan Komentar

Bonus & Hadiah

Penawaran Terbaik

Copyright © 2025 Tradingan.com | Theme by Topoin.com, powered Aopok.com, Sponsor Topbisnisonline.com - Piool.com - Iklans.com.