
#Tradingan – #Berita Forex – Indeks Dolar AS (DXY) terpatau turun di bawah ambang 97.00 kemarin. bahkan #Indeks Dolar mendekati #harga terendah 40 bualan. Greenback berupaya bangkit pada perdagangan sesi New York dan Sydney hari ini (2/Juli), tetapi masih terkekang pada 96.70-an. Pasalnya, pelaku pasar mengantisipasi pengesahan RUU Trump yang kontroversial, penurunan suku bunga #The Fed, serta tenggat waktu perundingan dagang AS bulan ini.
Tadi malam, Senat AS meloloskan RUU Trump dengan perolehan suara 51-50. RUU tersebut sangat kontorversial, karena akan menaikkan anggaran militer dan penegakan hukum imigrasi AS dengan mengurangi belanja kesejahteraan masyarakat serta menambah utang negara sampai $3.3 triliun.
Baca juga: Kripto Binance Membakar LUNC Dengan Brutal, Apakah Harga LUNC Akan Naik?
RUU selanjutnya akan menghadapi diskusi sengit di DPR AS. Para wakil rakyat dari partai Demokrat telah berikrar akan menghambatnya. Beberapa anggota partai Republik juga sudah menyuarakan penolakan mereka. Namun, Presiden AS Donald Trump mendesak agar RUU segera disahkan untuk ditandatangani pada tanggal 4 Juli.
Pelaku pasar khawatir defisit berlebihan yang ditimbulkan oleh eksekusi rencana anggaran dalam RUU tersebut akan memicu krisis fiskal di kemudian hari. Selaras dengan itu, trader semakin tak berminat membeli Dolar AS.
“Konfirmasi bahwa ini adalah peningkatan penerbitan (obligasi pemerintah AS), peningkatan belanja pemerintah yang jauh melampaui kemampuannya, belum tentu merupakan kabar baik bagi pasar Treasury, dan bisa dibilang ini adalah salah satu alasan Dolar melemah,” kata Rodrigo Catril, ahli strategi di National Australia Bank.
Sementara itu, Trump terus menekan Federal Reserve agar menurunkan suku bunga secepatnya. Ia kemarin mengirimkan daftar suku bunga bank sentral dunia kepada Ketua Fed Jerome Powell dengan komentar bahwa suku bunga AS semestinya berada diantara suku bunga Jepang (0.5%) dan Denmark (1.75%). Tapi “seperti biasa, terlalu terlambat”.
Powell tampaknya mulai melunak. Dalam sebuah konferensi bank sentral di Portugal kemarin, saat ditanya tentang apakah terlalu dini untuk mempertimbangkan pemangkasan suku bunga pada bulan Juli, Powell menjawab “tidak bisa mengatakannya” karena keputusan akan tergantung pada data.
Baca juga: Pemegang Ethereum Masih Yakin Ethereum Akan Terbang Kebulan
Respons Ketua Fed itu mengakibatkan pasar makin yakin. Data pasar futures terkini mengisyaratkan probabilitas 1:4 untuk pemangkasan suku bunga Fed pada rapat FOMC tanggal 29-30 Juli.
Pelaku pasar juga mewaspadai tenggat waktu perundingan dagang AS dengan negara-negara mitra dagangnya pada tanggal 9 Juli. Hingga saat ini, AS baru mencapai kesepakatan parsial dengan Inggris dan China. Perundingan dengan Jepang, Uni Eropa, dan mitra dagang lainnya masih berlangsung alot, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan kenaikan tarif Trump lagi dalam waktu dekat.
Baca juga: Amazon (AMZN)
Beberapa rilis data ekonomi AS tadi malam mengungguli ekspektasi. Skor PMI Manufaktur bulan Juni 2025 versi ISM dan S&P sama-sama menunjukkan pemulihan moderat. Data lowongan kerja JOLTs bulan Mei 2025 meningkat tajam dari 7.395 juta menjadi 7.769 juta. Kendati demikian, data-data ini sepertinya belum mampu menjadi katalis positif bagi USD menjelang sejumlah perubahan signifikan atas proyeksi ekonomi AS ke depan.
[…] Baca juga: Kurs Dolar AS Hari Ini Mendekati Rekor Terendah Selama 40 Bulan […]