#Tradingan – #Dalam #dunia #investasi #modern, #hubungan #antara #emas dan #Bitcoin telah menjadi topik yang semakin menarik. Emas, sebagai “safe-haven asset” atau aset pelindung nilai yang telah diakui selama berabad-abad, kini sering dibandingkan dengan Bitcoin yang dijuluki “digital gold” atau emas digital.
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Anthony Pompliano, Tom Lee, seorang figur terkemuka di industri kripto dan Chairman dari Bitmine, memberikan penjelasan mendalam bagaimana rally harga emas justru menjadi angin positif bagi masa depan Bitcoin. Yang lebih mengejutkan, proyeksi yang dibahas bisa membawa harga Bitcoin ke level yang fantastis, yakni $3 juta per koin.
Baca juga: Shiba Inu (SHIB) Tutup Oktober Tangguh, Apakah November Akan Jadi Bulan Eksplosif?
Pandangan Tom Lee: Emas Sebagai Pendorong Harga Terminal Bitcoin
Tom Lee, yang dikenal sebagai sosok yang sangat optimis (bullish) terhadap Bitcoin, menjelaskan mekanisme menarik antara emas dan aset kripto. Menurutnya, reli harga emas yang baru saja mencapai rekor tertinggi baru (all-time high) adalah sinyal yang sangat bullish untuk Bitcoin dan Ethereum.
“Emas bergerak lebih dulu, lalu Bitcoin yang mengejar,” jelas Lee.
Fenomena ini menunjukkan bahwa investor institusional dan ritel mulai mencari alternatif penyimpanan nilai di luar sistem keuangan tradisional. Emas, dengan reputasinya yang kokoh, biasanya menjadi pilihan pertama. Namun, setelah kenaikan emas, perhatian kemudian beralih ke Bitcoin yang dianggap sebagai versi digitalnya. Lee menegaskan bahwa ini bukanlah persaingan, melainkan sebuah hubungan simbiosis.
“Saya pikir emas justru membantu harga terminal masa depan Bitcoin,” tambahnya. Maksud dari “harga terminal” adalah harga keseimbangan jangka panjang yang berkelanjutan.
Baca juga: Bitcoin sebagai Jaminan Masa Depan: Mengubah Landasan Pasar Kredit Global Dimulai dari Lugano
Bagaimana Bitcoin Bisa Mencapai $1.6 Juta hingga $2 Juta?
Lalu, bagaimana caranya Bitcoin bisa mencapai harga yang begitu tinggi? Lee memberikan analisis matematis yang sederhana namun powerful, yang berfokus pada market cap atau kapitalisasi pasar.
- Kapitalisasi Pasar Emas Saat Ini: Pasar emas global diperkirakan bernilai sekitar $16 triliun.
- Proyeksi Harga Emas $5,000: Lee membuat skenario jika harga emas meroket menjadi $5,000 per ons. Pada level ini, kapitalisasi pasar emas akan melonjak drastis.
- Pembagian dengan Jumlah Bitcoin: Langkah kuncinya adalah membagi kapitalisasi pasar emas yang membengkak tersebut dengan jumlah total Bitcoin yang akan beredar (yang dibatasi hanya 21 juta koin).
Dari kalkulasi inilah Lee menyimpulkan:
“Jika kami membagi kapitalisasi pasar emas dengan jumlah Bitcoin, hasilnya adalah $1.6 hingga $2 juta per koin.”
Dengan kata lain, jika Bitcoin berhasil “menyaingi” emas sebagai penyimpan nilai utama di dunia, nilai per satu BTC secara fair value bisa berada di kisaran angka tersebut.
Kapan Proyeksi Ini Bisa Terjadi?
Pertanyaan paling krusial setelah mendengar angka fantastis itu adalah: “Kapan?” Tom Lee dengan percaya diri memberikan kerangka waktu.
“Saya bisa melihat itu dalam lima tahun untuk Bitcoin,” ujarnya.
Pernyataan ini menempatkan proyeksi harga $1.6-2 juta tersebut pada sekitar tahun 2030. Lee kembali menekankan teorinya bahwa Bitcoin tidak akan terbentur oleh keberadaan emas, melainkan justru “tertarik naik” (pulled up) olehnya. Saat emas naik, narasi “store of value” menguat, dan Bitcoin sebagai analogi digitalnya ikut menikmati limpahan permintaan.
Bitcoin $200,000 di Akhir 2025
Selain visi jangka panjangnya, Lee juga memberikan proyeksi yang lebih konkret untuk akhir tahun ini. Dia tetap mempertahankan keyakinannya bahwa Bitcoin memiliki peluang besar untuk mengalami reli besar pada kuartal keempat (Q4).
“Saya masih berpikir mungkin bagi Bitcoin untuk mencapai $200,000 pada akhir tahun,” tegas Lee.
Katalis Utama: Pelonggaran Kebijakan The Fed
Lee menunjuk kebijakan pelonggaran (easing) dari Bank Sentral AS (The Fed) sebagai katalis utama pergerakan harga Bitcoin di Q4. Ketika The Fed menurunkan suku bunga atau melonggarkan kebijakan moneternya, likuiditas di pasar keuangan meningkat. Uang yang mengalir deras ini seringkali mencari aset berisiko tinggi dengan potensi imbal hasil besar, dan Bitcoin adalah salah satu tujuan utamanya.
Apakah Siklus Empat Tahunan Bitcoin Masih Relevan?
Salah satu teori paling populer di komunitas kripto adalah siklus empat tahunan Bitcoin (yang terkait dengan peristiwa “halving”). Namun, Tom Lee memiliki pandangan yang sedikit berbeda.
Dia mengaku lebih percaya bahwa Bitcoin sedang berada dalam siklus yang lebih panjang. Meski demikian, ini tidak berarti perjalanannya akan mulus.
“…akan tetap ada koreksi lebih dari 50% di masa depan, atau semacam siklus itu sudah rusak,” jelas Lee.
Ini adalah pengingat penting bagi semua investor bahwa volatilitas adalah bagian tak terpisahkan dari pasar kripto. Bahkan dalam tren naik jangka panjang, koreksi tajam sebesar 50% atau lebih tetap sangat mungkin terjadi.
Masa Depan yang Cerah dengan Volatilitas yang Tinggi
Analisis Tom Lee melukiskan masa depan yang sangat cerah untuk Bitcoin, dengan emas sebagai katalis fundamental yang powerful. Proyeksi jangka panjangnya ($1.6-2 juta) didasarkan pada logika pasar yang masuk akal, sementara target jangka pendeknya ($200,000) didukung oleh katalis kebijakan moneter yang nyata.
Baca juga: Bukan Harga Murah, Ini Misi XRP Sebagai Jembatan Keuangan Global Menurut Versan Aljarrah
Sebagai informasi, pada saat artikel ini ditulis, harga Bitcoin diperdagangkan di sekitar $109,986. Angka ini menunjukkan perjalanan yang masih sangat panjang menuju target-target tersebut, sekaligus mencerminkan potensi pertumbuhan yang luar biasa.
Penting untuk diingat bahwa semua proyeksi ini adalah prediksi, bukan jaminan. Pasar kripto tetap sangat volatil dan penuh ketidakpastian. Selalu lakukan riset Anda sendiri (Do Your Own Research/DYOR) dan kelola risiko dengan bijak sebelum mengambil keputusan investasi apapun.
