Bukan Harga Murah, Ini Misi XRP Sebagai Jembatan Keuangan Global Menurut Versan Aljarrah

1 jam ago 1 20

Tradingan – #Dalam #hiruk-pikuk #pasar #kripto yang #sering kali #didominasi oleh #spekulasi, #suara #dari para #pemikir #visioner seperti Versan Aljarrah, Founder BlackSwan Capitalist, selalu menarik untuk disimak. Baru-baru ini, Aljarrah membagikan sebuah perspektif segar yang menantang narasi umum tentang XRP. Ia menegaskan bahwa XRP tidak pernah dirancang untuk menjadi aset digital yang murah.

Pernyataan ini bukan sekadar optimisme belaka, melainkan sebuah argumen mendasar yang berakar pada desain, fungsi, dan visi orisinal XRP sebagai tulang punggung infrastruktur keuangan global masa depan. Lantas, apa implikasi dari pernyataan ini, dan mengapa harga tinggi justru menjadi prasyarat bagi kesuksesan XRP?

Bukan Harga Murah, Ini Misi XRP Sebagai Jembatan Keuangan Global Menurut Versan Aljarrah

Menguak Desain Orisinal XRP: Sebuah Aset Bernilai Tinggi untuk Nilai yang Besar

Melalui sebuah utas di platform X (sebelumnya Twitter), Versan Aljarrah menggali kembali filosofi di balik penciptaan XRP. Inti argumennya adalah: XRP dari sananya dirancang untuk memiliki harga yang tinggi. Mengapa?

Jawabannya terletak pada peran yang ingin diemban XRP. XRP tidak dimaksudkan untuk menjadi alat pembayaran secangkir kopi, melainkan sebagai “bridge asset” atau aset jembatan yang menangani aliran keuangan berskala raksasa. Kita berbicara tentang pasar utang global, derivatif, likuiditas untuk transaksi lintas batas, dan aset-aset institusional lainnya yang nilainya mencapai triliunan dolar.

Dalam konteks ini, harga yang tinggi bagi XRP bukanlah tujuan, melainkan sebuah kebutuhan fungsional. Bayangkan jika Anda harus mentransfer nilai $1 miliar menggunakan aset yang harganya $0,50. Anda akan membutuhkan miliaran token, yang justru membuat sistem menjadi tidak efisien, lambat, dan mahal dari segi biaya penyimpanan data (storage).

Sebaliknya, dengan harga XRP yang tinggi—katakanlah $100 atau $500—transaksi senilai miliaran dolar hanya akan memerlukan jumlah token yang jauh lebih sedikit. Ini membuat jaringan menjadi lebih skalabel, efisien, dan secara fundamental dirancang untuk memenuhi kebutuhan dunia keuangan korporat dan institusional.

Mekanisme Naiknya Harga XRP: Utilitas, Bukan Hype

Banyak aset kripto yang harganya melonjak karena hype dan spekulasi pasar. Namun, Aljarrah menekankan bahwa kenaikan harga XRP adalah konsekuensi logis dari peningkatan utilitas dan adopsi.

XRP memiliki pasokan yang tetap, yaitu 100 miliar token, dengan sebagian besar sudah berada dalam sirkulasi atau dikunci dalam escrow. Ketika permintaan meningkat—disebabkan oleh lebih banyak bank dan lembaga keuangan yang menggunakan solusi berbasis XRP untuk transaksi lintas batas—hukum ekonomi dasar berlaku: permintaan yang tinggi dengan pasokan yang terbatas akan mendorong harga naik.

Dengan kata lain, kenaikan harga XRP adalah cerminan langsung dari nilai yang diciptakannya dalam sistem keuangan global. Setiap partnership baru, setiap bank yang mengadopsi teknologi RippleNet, dan setiap penggunaan XRP Ledger (XRPL) menambah tekanan permintaan pada pasokan XRP yang terbatas, sehingga secara organik mendorong valuasinya lebih tinggi.

Mengapa XRP Akan Tetap Relevan dalam Arsitektur Keuangan Digital Masa Depan

Dalam sebuah video YouTube, Versan Aljarrah memperluas pandangannya dengan menjelaskan fenomena besar yang sedang terjadi: digitalisasi sistem keuangan global. Dalam era transformasi digital ini, Aljarrah menyamakan kepemilikan XRP dengan “memiliki saham dalam internet itu sendiri.”

Apa maksudnya?

Tokenisasi Aset Dunia Nyata: Aljarrah menyinggung bahwa bank sentral sudah mulai mengeksplorasi tokenisasi utang mereka di XRP Ledger. XRPL, dengan kecepatan transaksi 3-5 detik dan biaya yang sangat rendah, merupakan platform ideal untuk merepresentasikan aset-aset dunia nyata—seperti obligasi, saham, dan komoditas—dalam bentuk digital. XRP berperan sebagai aset jembatan yang cair untuk memfasilitasi pertukaran antar aset-aset tokenisasi ini.
Menghilangkan Friksi dalam Pembayaran Lintas Batas: Sistem tradisional seperti SWIFT seringkali memakan waktu berhari-hari dan melibatkan biaya yang besar serta banyak perantara. XRP hadir untuk menyederhanakan proses ini, menyediakan likuiditas instan dan menghubungkan berbagai mata uang fiat dengan hampir tanpa jeda.
Skalabilitas untuk Kebutuhan Institusi: Ripple, perusahaan di balik pengembangan XRP, telah membuktikan hal ini melalui kolaborasinya dengan puluhan lembaga keuangan global. Dua partnership terbaru semakin mengukuhkan posisi ini:
- Kolaborasi dengan Franklin Templeton dan DBS Bank: Dalam pengembangan pasar repo yang didukung oleh stablecoin dan agunan yang ditokenisasi. Ini adalah contoh nyata XRP masuk ke dalam inti dari pasar keuangan wholesale.
- Kemitraan Strategis dengan Absa Bank: Untuk memperluas adopsi XRP dan solusi pembayaran blockchain di Afrika, sebuah pasar dengan potensi pertumbuhan yang masif.

Kesimpulan: Sebuah Pergeseran Paradigma dalam Memandang Investasi

Pandangan Versan Aljarrah tentang XRP menawarkan lebih dari sekadar analisis harga; ini adalah pergeseran paradigma dalam memandang investasi di ruang aset digital. Memegang XRP bukan hanya tentang menunggu apresiasi harga, melainkan tentang memegang sepotong dari infrastruktur fundamental yang akan menggerakkan nilai dunia di masa depan.

Ini adalah sebuah mindset—keyakinan bahwa masa depan keuangan adalah digital, terhubung, dan tanpa friksi. XRP, dengan desain aslinya yang visioner, posisinya sebagai aset jembatan, dan ekosistem yang terus bertumbuh, tidak hanya dirancang untuk menjadi mahal, tetapi didesain untuk menjadi penting. Dan dalam dunia keuangan, menjadi penting adalah hal yang paling berharga.