#Tradingan – #Grafik Harga #Rupee India (INR) hari ini untuk membantu #analisa sebelum memulai #trading dan #investasi di #mata uang Rupee India #INR. India, sebagai salah satu #ekonomi terbesar di dunia, memiliki mata uang resmi yang dikenal sebagai Rupee India (₹, INR). #Rupee adalah salah satu mata uang tertua yang masih digunakan hingga saat ini, dengan sejarah panjang yang mencerminkan perkembangan #ekonomi dan politik India.
Baca Juga: Harga Yuan (CNY) Hari Ini
Chart Grafik Harga Rupee India (INR) vs Dolar As (INRUSD) Hari Ini
Chart Grafik Harga Rupee India (INR) vs Rupiah (INRIDR) Hari Ini
Sejarah Rupee India

- Asal-usul: Kata “rupee” berasal dari bahasa Sanskerta “rupya”, yang berarti “perak yang dicetak”. Mata uang ini pertama kali diperkenalkan oleh Sher Shah Suri pada abad ke-16.
- Era Kolonial: Selama pemerintahan Inggris, Rupee India menjadi mata uang resmi British India.
- Pasca-Kemerdekaan (1947): India mempertahankan Rupee sebagai mata uangnya setelah merdeka dari Britania Raya.
Desain dan Pecahan Mata Uang
Bank Sentral India, Reserve Bank of India (RBI), mengeluarkan dan mengatur peredaran uang kertas dan koin.
Uang Kertas (Banknotes)
Uang kertas India memiliki gambar Mahatma Gandhi, sehingga disebut “Mahatma Gandhi Series”. Pecahan yang berlaku saat ini:
- ₹1, ₹2 (jarang digunakan)
- ₹5, ₹10, ₹20, ₹50, ₹100
- ₹200, ₹500, ₹2000 (uang kertas tinggi, tetapi ₹2000 mulai dikurangi peredarannya)
Setiap uang kertas memiliki fitur keamanan seperti hologram, benang keamanan, dan tanda air.
Uang Koin (Coins)
Koin India dicetak dalam nilai:
- 50 paise (1/2 Rupee, jarang digunakan)
- ₹1, ₹2, ₹5, ₹10
Nilai Tukar Rupee India (INR)
Rupee India adalah mata uang yang terkendali, artinya nilainya dipengaruhi oleh kebijakan RBI dan pasar global.
- 1 USD ≈ ₹83-85 (per 2024, tergantung fluktuasi pasar)
- 1 EUR ≈ ₹90-95
- 1 GBP ≈ ₹105-110
Faktor yang memengaruhi nilai tukar INR:
- Inflasi di India
- Kebijakan moneter RBI
- Harga minyak global (karena India mengimpor minyak dalam jumlah besar)
- Aliran investasi asing (FDI & FII)
Baca juga: Harga Franc Swiss (CHF) Hari Ini
Fakta Menarik tentang Rupee India
- Simbol ₹: Diperkenalkan pada 2010, menggantikan singkatan “Rs”.
- Uang Palsu: India menghadapi masalah uang palsu, terutama setelah demonetisasi 2016.
- Demonetisasi 2016: Pemerintah India menarik uang ₹500 dan ₹1000 lama untuk memerangi korupsi dan uang gelap.
- Digitalisasi Pembayaran: India kini mengadopsi UPI (Unified Payments Interface) untuk transaksi digital, mengurangi ketergantungan pada uang tunai.
Kesimpulan
Rupee India (INR) adalah mata uang dengan sejarah panjang dan peran penting dalam ekonomi global. Meskipun nilainya cenderung melemah terhadap dolar AS, India tetap menjadi pasar keuangan yang dinamis dengan inovasi digital seperti UPI.
Apa Itu INR/USD?
INR/USD adalah pasangan mata uang (currency pair) yang menunjukkan nilai tukar Rupee India (INR) terhadap Dolar Amerika Serikat (USD). Ini mengukur berapa banyak Rupee India (₹) yang dibutuhkan untuk membeli 1 Dolar AS ($).
Contoh Nilai Tukar INR/USD
- Jika INR/USD = 83,50, artinya 1 USD = ₹83,50.
- Jika INR/USD naik ke 84,00, berarti Rupee melemah (butuh lebih banyak Rupee untuk beli 1 USD).
- Jika INR/USD turun ke 83,00, berarti Rupee menguat (butuh lebih sedikit Rupee untuk beli 1 USD).
Faktor yang Mempengaruhi Nilai INR/USD
- Kebijakan Bank Sentral (RBI & Fed)
- Jika RBI menaikkan suku bunga, INR bisa menguat.
- Jika The Fed (AS) menaikkan suku bunga, USD bisa menguat & INR melemah.
- Inflasi di India vs AS
- Inflasi tinggi di India → Melemahkan INR.
- Inflasi stabil di AS → Menguatkan USD.
- Harga Minyak Mentah
- India impor minyak besar → Jika harga minyak naik, India butuh lebih banyak USD → INR melemah.
- Aliran Modal Asing (FDI & FII)
- Banyak investor asing masuk ke India → Permintaan INR naik → INR menguat.
- Jika investor menarik dana dari India → INR melemah.
- Kondisi Politik & Ekonomi Global
- Ketidakstabilan politik di India → Melemahkan INR.
- Resesi di AS → USD bisa melemah, INR menguat.
Bagaimana INR/USD Digunakan?
- Perdagangan Internasional: Eksportir/impor India pakai kurs ini untuk transaksi.
- Forex Trading: Trader spekulasi naik/turunnya INR vs USD.
- Wisatawan: Orang yang ke India/US perlu tukar uang berdasarkan kurs ini.
Trend INR/USD (Beberapa Tahun Terakhir)
- 2010: 1 USD ≈ ₹45
- 2015: 1 USD ≈ ₹65
- 2020: 1 USD ≈ ₹75
- 2024: 1 USD ≈ ₹83-85 (INR cenderung melemah terhadap USD).
Kesimpulan
INR/USD adalah indikator penting bagi ekonomi India. Jika Anda:
- Berbisnis dengan AS → Pantau pergerakan kurs.
- Ingin investasi di India → Lihat apakah INR akan menguat atau melemah.
- Pekerja di luar negeri kirim uang ke India → Nilai tukar berpengaruh pada jumlah uang yang diterima.
Apa Itu INR/IDR?
INR/IDR adalah pasangan mata uang (currency pair) yang menunjukkan nilai tukar Rupee India (INR) terhadap Rupiah Indonesia (IDR). Pasangan ini mengukur berapa banyak Rupiah (Rp) yang dibutuhkan untuk membeli 1 Rupee India (₹), atau sebaliknya.
Baca jua: Harga New Zealand Dollar (NZD) Hari Ini
Contoh Nilai Tukar INR/IDR
- Jika INR/IDR = 190, artinya 1 Rupee India (₹1) = Rp190.
- Jika INR/IDR naik ke 200, berarti Rupee India menguat terhadap Rupiah (Rp melemah).
- Jika INR/IDR turun ke 180, berarti Rupiah menguat terhadap Rupee India (₹ melemah).
Nilai Tukar Saat Ini (Perkiraan 2024)
- 1 INR ≈ Rp185-195 (tergantung fluktuasi pasar).
- 1 IDR ≈ ₹0.0051-0.0054 (kebalikannya).
Faktor yang Mempengaruhi Nilai INR/IDR
- Perbedaan Pertumbuhan Ekonomi India vs Indonesia
- Jika ekonomi India tumbuh lebih cepat, INR bisa menguat.
- Jika Indonesia lebih stabil, IDR bisa lebih kuat.
- Kebijakan Bank Sentral (RBI vs BI)
- Jika Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga, IDR bisa menguat.
- Jika Reserve Bank of India (RBI) lebih agresif naikkan suku bunga, INR bisa menguat.
- Perdagangan & Investasi antara India-Indonesia
- India impor minyak sawit & batubara dari Indonesia → Jika permintaan naik, India butuh lebih banyak IDR → INR/IDR bisa turun (IDR menguat).
- Indonesia impor obat-obatan & otomotif dari India → Jika impor naik, Indonesia butuh lebih banyak INR → INR/IDR bisa naik.
- Harga Komoditas (Minyak, Batu Bara, CPO)
- Indonesia eksportir batu bara & minyak sawit → Jika harga komoditas naik, IDR dapat menguat.
- India importir minyak → Jika harga minyak naik, INR bisa melemah.
- Aliran Modal Asing (Foreign Investment)
- Jika investor asing lebih tertarik ke India → INR menguat.
- Jika pasar Indonesia lebih menarik → IDR bisa menguat.
Bagaimana INR/IDR Digunakan?
- Perdagangan Internasional
- Eksportir/impor antara India & Indonesia pakai kurs ini untuk transaksi.
- Contoh: Perusahaan India beli minyak sawit dari Indonesia, harus tukar INR ke IDR.
- Forex Trading
- Trader bisa spekulasi naik/turunnya INR vs IDR di pasar valas.
- Wisatawan & Transfer Uang
- Orang India yang liburan ke Bali perlu tukar INR ke IDR.
- Pekerja migran Indonesia di India kirim uang ke keluarga → Nilai tukar berpengaruh.
Trend INR/IDR (5 Tahun Terakhir)
Tahun | 1 INR (Rp) |
---|---|
2019 | ~195-205 |
2020 | ~190-200 (karena pandemi) |
2022 | ~185-195 |
2024 | ~185-195 (stabil) |
Kesimpulan
- INR/IDR penting bagi perdagangan & investasi antara India-Indonesia.
- Jika INR/IDR naik, artinya Rupee India menguat terhadap Rupiah (baik untuk eksportir Indonesia).
- Jika INR/IDR turun, artinya Rupiah menguat (baik untuk importir Indonesia).
Tips Trading & Investasi INR (Rupee India)
Baik Anda seorang trader forex yang ingin memanfaatkan pergerakan INR atau investor yang tertarik dengan pasar India, berikut strategi dan tips penting untuk mengoptimalkan peluang:
1. Pahami Faktor Penggerak INR
Sebelum trading atau berinvestasi, ketahui faktor-faktor yang memengaruhi nilai Rupee India:
✅ Kebijakan RBI (Bank Sentral India) → Suku bunga, intervensi pasar.
✅ Harga Minyak Mentah → India importir minyak besar (jika harga naik, INR cenderung melemah).
✅ Pertumbuhan Ekonomi India → GDP, inflasi, defisit perdagangan.
✅ Aliran Modal Asing (FII & FDI) → Investor asing masuk/keluar dari pasar saham India.
✅ Politik Global & USD Strength → INR sering melemah jika USD menguat.
2. Pilihan Trading & Investasi INR
A. Forex Trading (INR/USD, INR/IDR, dll)
- Scalping/Day Trading: Manfaatkan volatilitas harian dengan time frame kecil (5M/15M).
- Swing Trading: Ambil posisi berdasarkan trend jangka menengah (beberapa hari-minggu).
- Hedging: Lindungi portofolio dari risiko fluktuasi INR (misal: eksportir/impor).
🔹 Pairs Populer:
- INR/USD (Paling likuid, dipengaruhi Fed & RBI).
- INR/IDR (Untuk trader Asia, volatilitas moderat).
- INR/EUR, INR/JPY (Lebih jarang, likuiditas lebih rendah).
B. Investasi di Pasar India
Jika ingin eksposur ke INR tanpa trading forex langsung:
✅ Saham India (NSE/BSE) → Beli saham blue-chip (TCS, Reliance, Infosys).
✅ ETF INR → Seperti INDA (ETF India di AS) atau ICICI India ETF.
✅ Obligasi India → Imbal hasil tinggi, tapi risiko nilai tukar.
✅ Reksadana India → Pilihan lebih aman untuk investor pasif.
3. Analisis Teknikal untuk Trading INR
Gunakan indikator untuk identifikasi entry/exit:
📈 Support & Resistance → Pantau level psikologis (misal: INR/USD di 83.00 atau 85.00).
📉 Moving Averages (50/200 EMA) → Cari crossover untuk konfirmasi trend.
📊 RSI/MACD → Hindari overbought/oversold saat trading range-bound.
Contoh Strategi:
- Jika INR/USD turun di support 82.50 + RSI oversold → Potensi rebound (beli INR).
- Jika INR/USD tembus resistance 84.00 dengan volume tinggi → Lanjutkan trend (jual INR).
4. Analisis Fundamental untuk Investasi INR
🔍 Pantau Berita Ekonomi India:
- Kebijakan RBI (Meeting suku bunga, QE, intervensi valas).
- Data Makro (GDP, inflasi, defisit perdagangan).
- Politik (Pemilu, kebijakan pemerintah pro-bisnis).
💡 Contoh:
- Jika RBI naikkan suku bunga → INR mungkin menguat.
- Jika defisit perdagangan India membesar → INR bisa melemah.
5. Manajemen Risiko
⚠️ INR termasuk volatile → Gunakan manajemen risiko ketat:
✅ Stop-Loss (Misal: 1-2% dari modal per trade).
✅ Hindari Over-Leverage (Risiko margin call tinggi).
✅ Diversifikasi (Jangan hanya fokus pada INR saja).
6. Prediksi INR 2024-2025
- Bearish INR/USD: Banyak analis prediksi INR tetap lemah (1 USD = ₹84-87) karena kenaikan suku bunga AS & harga minyak.
- Jika RBI intervensi kuat, INR bisa rebound.
- Opportunity di INR/IDR: Jika ekonomi Indonesia tumbuh stabil, IDR mungkin lebih kuat vs INR.
Kesimpulan
- Untuk Trader: Manfaatkan volatilitas dengan analisis teknikal + fundamental.
- Untuk Investor: Eksposur ke INR via saham/ETF bisa lebih aman daripada forex.
- Selalu gunakan manajemen risiko karena INR rentan gejolak eksternal.