#Tradingan – #Penggunaan Market Profile & Volume Profile – #Analisis Distribusi Volume untuk Menemukan #Area Value – Dalam dunia #trading, baik di #pasar #forex maupun #kripto, memahami pergerakan harga saja tidak cukup. Banyak #trader profesional menggunakan alat #analisis tambahan untuk membaca keseimbangan pasar, salah satunya adalah #Market Profile dan #Volume Profile. Kedua alat ini membantu trader menemukan area value (value area), yaitu zona harga di mana sebagian besar aktivitas pasar terjadi. Dengan memahami area ini, trader dapat mengidentifikasi level-level penting untuk entry maupun exit.

Apa Itu Market Profile?
Market Profile adalah metode analisis pasar yang dikembangkan oleh J. Peter Steidlmayer pada tahun 1980-an. Metode ini menggunakan Time Price Opportunity (TPO), yaitu representasi visual dari seberapa lama harga berada pada suatu level tertentu.
- Market Profile menekankan waktu sebagai variabel penting.
- Semakin lama harga bertahan di suatu level, semakin signifikan level tersebut sebagai area keseimbangan.
- Market Profile biasanya ditampilkan dalam bentuk grafik “huruf” yang menyerupai histogram horizontal.
Apa Itu Volume Profile?
Berbeda dengan Market Profile yang fokus pada waktu, Volume Profile menampilkan distribusi volume pada setiap level harga.
- Volume Profile menunjukkan seberapa banyak transaksi terjadi di harga tertentu.
- Level dengan volume terbesar disebut Point of Control (POC), biasanya menjadi level support atau resistance yang kuat.
- Area di mana sekitar 70% volume perdagangan terkonsentrasi disebut Value Area (VA), terdiri dari Value Area High (VAH) dan Value Area Low (VAL).
Konsep Area Value
Area Value adalah zona harga di mana pasar merasa “adil” untuk bertransaksi. Di sinilah penjual dan pembeli mencapai keseimbangan.
- Value Area High (VAH): batas atas area value, sering menjadi resistance.
- Value Area Low (VAL): batas bawah area value, sering menjadi support.
- Point of Control (POC): harga paling penting, tempat volume terbesar terkumpul.
Trader biasanya memanfaatkan area value untuk:
- Entry di sekitar VAL → mencari peluang buy jika harga memantul dari area bawah.
- Sell di sekitar VAH → mencari peluang short jika harga tertolak dari area atas.
- Menunggu breakout POC → jika harga keluar dari POC dengan volume besar, sering terjadi pergerakan trend kuat.
Perbedaan Market Profile & Volume Profile
| Aspek | Market Profile | Volume Profile |
|---|---|---|
| Basis Data | Waktu (durasi harga bertahan) | Volume (jumlah transaksi) |
| Fokus | Keseimbangan harga-waktu | Konsentrasi aktivitas trading |
| Representasi | Histogram berbasis TPO | Histogram berbasis volume |
| Kegunaan | Identifikasi keseimbangan pasar | Menentukan level support/resistance kuat |
Keduanya dapat digunakan bersama-sama untuk meningkatkan akurasi analisis.
Baca Juga: Hubungan Antara Indeks Dolar (DXY) dan Harga Bitcoin – Korelasi Fundamental Lintas Pasar
Strategi Trading dengan Market & Volume Profile
- Identifikasi Value Area
Tentukan VAH, VAL, dan POC pada grafik harian atau intraday. - Perhatikan Reaksi Harga
- Jika harga bergerak di dalam area value, biasanya pasar sedang konsolidasi.
- Jika harga keluar dari area value dengan volume tinggi, potensi breakout lebih valid.
- Gunakan sebagai Konfirmasi
Jangan hanya mengandalkan profil volume. Kombinasikan dengan price action, trendline, atau indikator lain (misalnya RSI, Moving Average) untuk memperkuat sinyal entry/exit.
Kesimpulan
Market Profile dan Volume Profile adalah alat analisis yang membantu trader memahami di mana pasar menilai harga “adil” melalui distribusi waktu dan volume. Dengan menemukan Value Area (VAH, VAL, dan POC), trader bisa mengidentifikasi level penting untuk mengambil keputusan entry atau exit.
Bagi trader pemula, konsep ini mungkin terlihat teknis, namun seiring praktik, penggunaan profil pasar bisa meningkatkan pemahaman tentang dinamika supply & demand serta mengurangi keputusan trading yang emosional.




[…] Baca Juga: Penggunaan Market Profile & Volume Profile – Analisis Distribusi Volume untuk Menemukan Area V… […]