#Tradingan – #Multi-Confirmation Strategy: #Kombinasi Volume, #BOS, #Liquidity, dan #Order Block untuk Akurasi Maksimal – Dalam dunia #trading modern, memahami arah pergerakan harga tidak cukup hanya mengandalkan satu indikator atau pola #candlestick. Pasar finansial — baik #forex, #saham, maupun #kripto — digerakkan oleh kekuatan besar yang disebut #smart money atau pelaku institusional. Mereka menggunakan #strategi yang kompleks, bukan hanya sekadar melihat #RSI overbought atau #moving average crossover.
Salah satu pendekatan yang kini banyak digunakan oleh trader profesional adalah Multi-Confirmation Strategy, yaitu strategi yang menggabungkan beberapa konfirmasi teknikal secara bersamaan untuk meningkatkan akurasi analisis. Empat pilar utamanya adalah Volume, Break of Structure (BOS), Liquidity, dan Order Block (OB).
Baca Juga: Strategi Entry Berdasarkan Asia Session Range Breakout
Strategi ini berlandaskan pada konsep Smart Money Concept (SMC) — yaitu cara membaca pergerakan pasar berdasarkan perilaku pelaku besar yang mengendalikan likuiditas. Dengan pendekatan multi-konfirmasi ini, trader dapat memfilter sinyal palsu dan menempatkan entry di area dengan probabilitas kemenangan yang lebih tinggi.

1. Mengapa Multi-Confirmation Strategy Penting
Banyak trader pemula terjebak oleh sinyal tunggal seperti pola candlestick atau indikator. Akibatnya, mereka sering kali masuk pasar terlalu cepat tanpa memahami konteks struktur harga secara keseluruhan.
Padahal, setiap pergerakan signifikan di pasar tidak terjadi secara acak, melainkan karena adanya:
- Likuiditas yang diincar pelaku besar,
- Struktur harga yang berubah (BOS),
- Volume yang mengonfirmasi kekuatan pergerakan,
- Dan reaksi dari zona institusional (Order Block).
Dengan menggabungkan semua elemen tersebut, trader tidak hanya menebak arah harga, tetapi memahami mengapa dan bagaimana harga bergerak.
2. Elemen-Elemen Utama Strategi
a. Volume: Energi di Balik Pergerakan Harga
Volume mencerminkan seberapa besar partisipasi pelaku pasar dalam setiap pergerakan harga. Ketika harga menembus area penting dengan volume tinggi, berarti ada kekuatan besar yang mendukung pergerakan tersebut.
Dalam konteks Multi-Confirmation Strategy:
- Volume tinggi saat breakout menandakan pergerakan valid (bukan manipulasi).
- Volume rendah saat harga menembus level penting bisa menjadi sinyal fakeout.
- Volume spike di area tertentu sering kali menandakan fase akumulasi atau distribusi.
Contoh: Jika harga menembus resistance dengan volume melonjak, kemungkinan besar akan terbentuk BOS valid yang menandakan potensi tren baru.
b. Break of Structure (BOS): Bukti Pergeseran Kekuatan
BOS atau Break of Structure menandai adanya perubahan arah dominan pasar.
Dalam Smart Money Concept, BOS dianggap sinyal utama bahwa kontrol pasar berpindah tangan — dari buyer ke seller atau sebaliknya.
Jenis-jenis BOS:
- Bullish BOS terjadi saat harga menembus previous high — indikasi tren naik baru.
- Bearish BOS terjadi saat harga menembus previous low — indikasi tren turun baru.
Namun, validitas BOS harus dikonfirmasi oleh:
- Volume signifikan yang mendukung pergerakan,
- Likuiditas yang diambil sebelumnya,
- Dan sering kali diikuti oleh reaksi dari Order Block.
BOS tanpa dukungan volume dan konteks likuiditas sering kali berujung fake breakout.
Baca Juga: Trading Continuation Pattern Menggunakan Fair Value Gap (FVG)
c. Liquidity: Target Tersembunyi di Balik Pergerakan
Liquidity adalah “bahan bakar” yang dibutuhkan harga untuk bergerak.
Di pasar, banyak trader menempatkan stop loss di area jelas seperti di atas swing high atau di bawah swing low. Area inilah yang menjadi target utama smart money.
Institusi besar tidak bisa langsung membeli atau menjual dalam jumlah besar tanpa menyebabkan lonjakan harga. Maka, mereka menunggu harga bergerak ke area likuiditas untuk mengeksekusi order besar mereka.
Dalam strategi ini, liquidity grab (pengambilan likuiditas) sering menjadi tahap awal pembalikan arah harga:
- Harga bergerak ke area stop loss trader ritel,
- Volume meningkat (menandakan aktivitas institusi),
- Terjadi Break of Structure ke arah sebaliknya.
Dari sinilah kita mulai mencari peluang entry dengan probabilitas tinggi.
d. Order Block (OB): Zona Institusional yang Krusial
Order Block adalah area terakhir di mana pelaku besar melakukan transaksi besar sebelum pergerakan signifikan terjadi. Secara visual, OB sering terlihat sebagai candle besar sebelum impuls kuat.
Fungsi OB dalam strategi ini:
- Sebagai area potensial entry setelah konfirmasi BOS dan liquidity grab.
- Sebagai zona reaksi harga tempat terjadi retest atau mitigation.
Ciri-ciri OB yang valid:
- Terjadi sebelum pergerakan besar dan BOS,
- Belum pernah disentuh kembali (unmitigated),
- Volume tinggi pada area tersebut.
Contoh penerapan:
Jika terjadi liquidity sweep di bawah support, lalu muncul bullish BOS, kita dapat menandai bullish order block terakhir sebagai area entry potensial. Ketika harga kembali menyentuh area OB tersebut, entry buy bisa dilakukan dengan stop loss di bawah zona OB.
3. Langkah-Langkah Penerapan Multi-Confirmation Strategy
Berikut urutan logis penerapan strategi ini di chart:
- Analisis Market Structure:
Tentukan apakah harga sedang dalam tren naik, turun, atau sideways. - Identifikasi Area Likuiditas:
Tandai area stop loss umum (atas swing high / bawah swing low). - Tunggu Pengambilan Likuiditas:
Lihat apakah harga melakukan sweep di area tersebut. - Amati Volume dan BOS:
Pastikan ada Break of Structure yang dikonfirmasi oleh lonjakan volume. - Tentukan Order Block Relevan:
Cari candle terakhir sebelum BOS sebagai potensi area entry. - Tunggu Mitigasi:
Biarkan harga kembali ke area OB untuk melakukan refined entry. - Eksekusi dan Manajemen Risiko:
- Entry di OB dengan stop loss ketat.
- Pastikan risk-reward ratio minimal 1:2 atau lebih.
- Amankan profit bertahap ketika harga bergerak sesuai arah.
4. Studi Kasus Singkat
Contoh penerapan pada pasangan BTC/USD (timeframe H1):
- Harga menembus swing low sebelumnya, mengambil likuiditas trader yang menaruh stop loss di bawah area itu.
- Volume meningkat signifikan, menunjukkan aktivitas besar di area tersebut.
- Setelah itu, harga menembus previous high → menandakan Bullish BOS.
- Kita menandai Bullish Order Block terakhir sebelum BOS.
- Saat harga kembali menguji OB tersebut, muncul reaksi candle bullish kecil dengan volume tinggi → titik entry ideal.
Hasilnya: harga bergerak naik lebih dari 3x risk dalam waktu singkat — sebuah setup konfirmasi ganda yang efektif.
5. Kelebihan dan Kelemahan Strategi
Kelebihan:
- Akurasi tinggi: karena melibatkan beberapa lapisan validasi teknikal.
- Selaras dengan pergerakan institusional: mengikuti alur smart money, bukan emosi ritel.
- Fleksibel: bisa diterapkan di berbagai instrumen dan timeframe.
Kelemahan:
- Membutuhkan kesabaran: banyak trader tergoda entry sebelum semua konfirmasi muncul.
- Tidak cocok untuk scalper cepat: setup biasanya terbentuk lebih lambat.
- Memerlukan pemahaman struktur mendalam: terutama dalam membaca BOS dan OB secara benar.
Baca Juga: Break & Retest Strategy ala Smart Money dengan Risiko Rendah
Kesimpulan
Multi-Confirmation Strategy (Volume + BOS + Liquidity + OB) adalah pendekatan yang kuat untuk meningkatkan akurasi dalam trading. Strategi ini tidak hanya melihat harga naik atau turun, tetapi memahami alasan di balik pergerakan tersebut.
Dengan menggabungkan empat elemen kunci:
- Volume sebagai energi pasar,
- Break of Structure sebagai bukti pergeseran arah,
- Liquidity sebagai target pergerakan,
- Order Block sebagai zona entry institusional,
Trader dapat membangun sistem analisis yang lebih logis, objektif, dan terukur.
Hasil akhirnya bukan hanya lebih banyak profit, tetapi juga peningkatan disiplin dan kejelasan dalam pengambilan keputusan.




[…] Baca Juga: Multi-Confirmation Strategy: Kombinasi Volume, BOS, Liquidity, dan Order Block untuk Akurasi Maksima… […]
[…] Baca Juga: Multi-Confirmation Strategy: Kombinasi Volume, BOS, Liquidity, dan Order Block untuk Akurasi Maksima… […]