Tradingan – Jakarta – #Indeks #Harga #Saham #Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah signifikan pada perdagangan Senin, 27 Oktober 2025, mencatat penurunan sebesar 154,57 poin atau 1,87% ke level 8.117,151. Tekanan jual yang meluas di hampir seluruh sektor membuat bursa domestik tak mampu bertahan di zona hijau sepanjang hari.
Pergerakan IHSG Sepanjang Hari: Fluktuatif dan Cenderung Melemah

Sejak awal perdagangan, IHSG sempat menunjukkan optimisme dengan dibuka di level 8.322,217. Namun, tekanan jual dari investor asing maupun domestik mulai terlihat menjelang pertengahan sesi, hingga indeks akhirnya bergerak ke zona merah.
Sepanjang sesi perdagangan, IHSG sempat menyentuh level tertinggi di 8.354,673 dan terendah di 7.959,169, menandakan volatilitas cukup tinggi di pasar.
Aktivitas transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI) tetap ramai. Total frekuensi transaksi mencapai 2,870 juta kali, dengan volume perdagangan sebesar 39,323 miliar lembar saham dan nilai transaksi harian mencapai Rp 29,706 triliun. Dari total saham yang diperdagangkan, sebanyak 215 saham naik, 488 saham turun, dan 107 saham stagnan.
Sektor Energi dan Properti Jadi Penekan Terbesar IHSG
Kinerja sektor saham hari ini mayoritas berada di zona merah. Sektor energi tercatat sebagai penekan terbesar IHSG dengan penurunan 3,71% ke level 3.517,61, diikuti sektor properti yang turun 3,48% ke 1.082,86.
Sektor lainnya juga mengalami tekanan:
- Transportasi dan logistik turun 1,66%
- Industri melemah 1,31% ke 1.948,40
- Barang konsumsi primer turun 2,04% ke 908,45
- Barang konsumsi nonprimer terkoreksi 0,53% ke 823,06
- Teknologi melemah 1,80% ke 9.528,53
- Infrastruktur turun 1,80% ke 1.899,92
- Keuangan juga melemah 1,68% ke posisi 1.429,27
Namun, di tengah tekanan tersebut, hanya sektor kesehatan yang berhasil mencatat penguatan 1,05% ke level 1.934,00. Sektor ini dinilai masih menjadi pilihan defensif investor di tengah kondisi pasar yang bergejolak.
Saham Top Gainers: BRRC dan REAL Pimpin Kenaikan
Meski IHSG secara keseluruhan melemah, beberapa saham berhasil mencatat lonjakan harga signifikan. Berikut daftar top gainers pada perdagangan hari ini:
- PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC) – naik 34,82% ke Rp 151 per saham.
- PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL) – menguat 34,78% ke Rp 93 per saham.
- PT Saham Puri Sentul Permai Tbk (KDTN) – naik 28,57% ke Rp 144.
- Sunson Textile Manufacture Tbk (SSTM) – melonjak 25% ke Rp 560.
- Multi Indocitra Tbk (MICE) – meningkat 25% ke Rp 650 per saham.
Kenaikan saham-saham tersebut umumnya didorong oleh sentimen teknikal serta minat beli investor ritel yang meningkat pada saham berkapitalisasi kecil.
Saham Top Losers: XISB, IMPC, dan PGUN Tertekan
Sebaliknya, sejumlah saham mengalami koreksi tajam dan menjadi top losers hari ini.
Beberapa di antaranya adalah:
- PT Indo Premier Investment Management (XISB) – turun 15% ke Rp 306.
- PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) – melemah 15% ke Rp 2.380.
- PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) – anjlok 15% ke Rp 14.025.
- PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE) – terkoreksi 14,88% ke Rp 10.725.
- PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY) – turun 14,84% ke Rp 3.100 per saham.
Penurunan tersebut mencerminkan tekanan pada saham-saham sektor industri dan properti yang masih belum pulih dari sentimen makroekonomi global.
Analisis: Tekanan Asing dan Ketidakpastian Global Masih Membayangi
Analis pasar modal menilai, pelemahan IHSG hari ini dipengaruhi oleh arus keluar dana asing (capital outflow) yang cukup besar, seiring kekhawatiran terhadap kenaikan suku bunga global dan penurunan harga komoditas energi.
Selain itu, investor masih menantikan laporan kinerja keuangan kuartal III 2025, terutama dari sektor perbankan dan pertambangan, yang selama ini menjadi penopang utama IHSG.
Menurut pengamat pasar modal, pelaku pasar cenderung mengambil posisi aman menjelang akhir bulan. “Investor masih wait and see karena belum ada katalis positif yang kuat. Sektor energi dan keuangan masih berisiko, tapi sektor kesehatan bisa menjadi pilihan defensif,” ujar seorang analis dari sekuritas lokal.
Baca juga; IHSG Melonjak 4,5%, Dana Asing Membanjir Rp4,23 Triliun: Siapa Saham Incaran Asing?
Prospek IHSG ke Depan
Dalam jangka pendek, IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran 7.950 – 8.250, dengan potensi rebound teknikal jika tekanan jual mulai mereda. Investor disarankan untuk mencermati saham-saham berfundamental kuat di sektor kesehatan, konsumsi, dan telekomunikasi.
Sementara itu, pelaku pasar juga diimbau untuk mewaspadai data ekonomi global seperti inflasi AS dan pergerakan harga minyak dunia yang bisa memengaruhi arah bursa saham dalam beberapa pekan ke depan.
Kesimpulan
Perdagangan saham hari ini menunjukkan bahwa pasar masih diliputi ketidakpastian. IHSG yang melemah hampir 2% menandakan masih kuatnya tekanan dari faktor eksternal dan sentimen domestik yang belum solid. Namun, peluang tetap terbuka bagi investor jangka panjang untuk mengakumulasi saham-saham berfundamental baik, terutama pada saat pasar sedang terkoreksi.



