#Tradingan – #Grafik #Harga #Saham #Bank Negara Indonesia (BBNI) hari ini untuk membantu #analisa #saham sebelum memulai #trading dan #investasi saham Bank Negara Indonesia #BBNI. #BNI merupakan salah satu bank tertua di Indonesia dan termasuk dalam jaringan Himbara (Holding Bank BUMN) bersama BRI, Mandiri, dan BTN. Fokus bisnisnya meliputi:
- Perbankan korporasi
- Perbankan komersial & UMKM
- Perbankan ritel & digital
- Layanan internasional (memiliki cabang di 9 negara)
Baca juga: Grafik Harga Bank Central Asia (BBCA) Hari Ini
Chart Grafik Harga Saham Bank Negara Indonesia (BBNI) Terkini
Profil Perusahaan

- Nama Emiten: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
- Kode Saham: BBNI (IDX)
- Industri: Perbankan (BUMN)
- Didirikan: 5 Juli 1946
- Kantor Pusat: Jakarta, Indonesia
- Situs Resmi: www.bni.co.id
- Pemegang Saham Utama:
- Pemerintah Indonesia (60%)
- Publik (40%)
Kinerja Keuangan Terkini (2020–2023)
Berikut adalah performa keuangan BBNI dalam 4 tahun terakhir:
| Indikator | 2020 | 2021 | 2022 | 2023 |
|---|---|---|---|---|
| Total Aset (Rp T) | 1.020 | 1.100 | 1.250 | 1.400 |
| Laba Bersih (Rp T) | 10,5 | 12,1 | 15,3 | 18,2 |
| ROA (%) | 1,03 | 1,10 | 1,22 | 1,30 |
| ROE (%) | 10,21 | 11,30 | 13,50 | 14,20 |
| NIM (%) | 4,50 | 4,70 | 5,00 | 5,20 |
| NPL (%) | 2,90 | 2,70 | 2,50 | 2,60 |
| CAR (%) | 19,50 | 20,10 | 21,40 | 22,00 |
Analisis Kinerja
- Pertumbuhan Laba: Konsisten meningkat dengan CAGR ~14,7% (2020–2023).
- Kualitas Kredit: NPL stabil di bawah 3%, menunjukkan manajemen risiko yang baik.
- Efisiensi: Cost-to-Income Ratio (CIR) turun dari 48% (2020) menjadi 45% (2023).
Baca juga: Grafik Harga Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini
Dividen & Kebijakan Pembagian Laba
- Rasio Pembayaran Dividen: 30–40% dari laba bersih.
- Dividen per Saham (DPS):
- 2020: Rp 142
- 2021: Rp 168
- 2022: Rp 210
- 2023: Rp 250
- Dividend Yield: Sekitar 2,5–3,5% (berdasarkan harga saham Rp 5.000–7.000).
Catatan: BBNI termasuk emiten yang konsisten membagikan dividen, cocok untuk investor income-oriented.
Strategi Bisnis & Prospek 2024–2025
- Digital Banking
- Pengembangan BNI Mobile Banking dan digibank untuk meningkatkan transaksi digital.
- Kolaborasi dengan fintech (contoh: LinkAja, Flip).
- Ekspansi Kredit UMKM & Korporasi
- Fokus pada KUR (Kredit Usaha Rakyat) dan pembiayaan proyek infrastruktur.
- Penyaluran kredit diperkirakan tumbuh 8–10% di 2024.
- Ekosistem Internasional
- Memperkuat cabang di Singapura, Jepang, dan London untuk layanan trade finance.
- Sustainable Finance
- Meningkatkan pembiayaan hijau (green loan) untuk energi terbarukan dan proyek ESG.
Risiko Investasi
- Risiko Makroekonomi
- Kenaikan suku bunga BI dapat mempengaruhi margin bunga bersih (NIM).
- Pelemahan Rupiah berpotensi memengaruhi kredit valas.
- Persaingan Ketat
- Tekanan dari bank swasta (BCA, BTPN) dan fintech digital.
- Risiko Kredit
- Jika terjadi resesi, NPL berpotensi naik.
Valuasi Saham (Per Juli 2024)
- Harga Saham: Rp 6.200 (contoh).
- Market Cap: Rp 220 T.
- PBV (Price-to-Book Value): 1,3x (buku Rp 4.800/lembar).
- PER (Price-to-Earnings Ratio): 7,5x (EPS tahunan Rp 825).
Perbandingan dengan Kompetitor
| Bank | PBV (x) | PER (x) | Dividend Yield (%) |
|---|---|---|---|
| BBNI | 1,3 | 7,5 | 3,0 |
| BBRI | 1,8 | 9,2 | 5,5 |
| BMRI | 1,6 | 8,7 | 3,8 |
| BCA | 4,5 | 15,0 | 1,5 |
Analisis:
- BBNI relatif undervalued dibanding BRI & Mandiri.
- Potensi kenaikan harga jika kinerja kredit & digital banking membaik.
Prediksi & Rekomendasi
- Target Harga 2024: Rp 7.000–7.500 (asumsi PER 8–9x).
- Rekomendasi:
- Buy untuk investor jangka menengah-panjang.
- Hold jika sudah memiliki posisi (untuk dividen).
- Risiko: Pantau suku bunga BI & pertumbuhan kredit.
Kesimpulan
BNI (BBNI) adalah saham perbankan BUMN yang stabil dengan fundamental kuat, dividen konsisten, dan potensi pertumbuhan dari digital banking & UMKM. Namun, investor harus waspada terhadap risiko makro dan persaingan industri.
Berikut analisis mendalam dan tips investasi/trading saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), termasuk strategi jangka pendek (trading) dan jangka panjang (investasi).
Analisis Fundamental BBNI (2024)
1. Kekuatan (Strengths)
✅ Dividen Konsisten
- Rasio pembayaran dividen 30-40% dari laba bersih.
- Dividend yield 3-4% (lebih tinggi daripada deposito).
✅ Dukungan Pemerintah
- Sebagai bank BUMN, BBNI mendapat akses mudah ke proyek infrastruktur dan KUR.
✅ Kinerja Kredit Stabil
- Pertumbuhan kredit 8-10% per tahun, dengan NPL terjaga di 2,5-3%.
✅ Ekspansi Digital Banking
- Aplikasi BNI Mobile Banking dan kolaborasi dengan fintech (LinkAja, Flip) meningkatkan fee-based income.
2. Kelemahan (Weaknesses)
⚠️ Margin Bunga Lebih Rendah Dibanding BRI/Mandiri
- NIM (Net Interest Margin) BBNI ~5%, lebih rendah dari BRI (~7%).
⚠️ Ketergantungan pada Suku Bunga BI
- Jika BI menaikkan suku bunga, biaya dana (cost of funds) bisa naik.
3. Peluang (Opportunities)
🔹 Pertumbuhan UMKM & KUR
- Program KUR (Kredit Usaha Rakyat) masih jadi fokus pemerintah.
🔹 Ekspansi Internasional
- Cabang di Singapura, Jepang, dan London berpotensi meningkatkan fee-based income.
🔹 Sustainable Finance
- BBNI mulai fokus pada green financing (pembiayaan ramah lingkungan).
4. Ancaman (Threats)
🔴 Persaingan Ketat dengan Bank Swasta (BCA, BTPN, Jenius)
🔴 Risiko Pelemahan Rupiah (mempengaruhi kredit valas).
🔴 Resiko Kredit Macet jika ekonomi melambat.
Tips Investasi Jangka Panjang (1-5 Tahun)
1. Beli di Level Support (Valuasi Menarik)
- Harga Ideal Accumulate:
- PBV < 1.2x (buku Rp 5.000 → beli di bawah Rp 6.000).
- PER < 8x (asumsi laba Rp 800/lembar → target beli di bawah Rp 6.400).
2. Strategi “Buy & Hold for Dividen”
- Jika beli di Rp 6.000, dividend yield ~4% (asumsi DPS Rp 250).
- Reinvest dividen untuk compounding return.
3. Pantau Katalis
- Proyek infrastruktur pemerintah.
- Kinerja digital banking (pertumbuhan transaksi digital).
Tips Trading Jangka Pendek (1-12 Bulan)
1. Gunakan Analisis Teknikal
- Support Utama: Rp 5.800-6.000 (area akumulasi).
- Resistance: Rp 6.800-7.200 (target take profit).
- Indikator:
- EMA 50 & 200 (golden cross = sinyal bullish).
- RSI < 30 (oversold → potensi rebound).
2. Momentum Trading
- Jika IHSG bullish, BBNI biasanya ikut terkerek.
- Faktor katalis:
- Laporan laba kuartalan (Q2 & Q4 biasanya kuat).
- Pengumuman dividen interim (biasanya di Q3).
Baca juga: Grafik Saham Bank Mandiri (BMRI) Hari Ini
3. Cut Loss Jika Break Support Kuat
- Jika harga tembus Rp 5.500 dengan volume tinggi, bisa jadi trend turun.
Prediksi Harga 2024-2025
| Skenario | Target Harga | Katalis |
|---|---|---|
| Bullish | Rp 7.500-8.000 | Pertumbuhan kredit tinggi, BI turunkan suku bunga. |
| Base Case | Rp 6.500-7.000 | Kinerja stabil, dividen 2024 naik 10%. |
| Bearish | Rp 5.000-5.500 | Resesi ekonomi, NPL melonjak. |
Rekomendasi
| Jenis Investor | Strategi | Risk-Reward |
|---|---|---|
| Investor Konservatif | Beli di Rp 6.000, tahan untuk dividen. | Rendah-Moderat |
| Trader Harian | Manfaatkan volatilitas di Rp 6.000-7.000. | Tinggi |
| Swing Trader | Cari entry di RSI <30, exit di Rp 7.000. | Moderet |
Kesimpulan
- Untuk investasi: BBNI cocok untuk pemegang saham jangka panjang yang cari dividen stabil.
- Untuk trading: Manfaatkan range Rp 6.000-7.000 dengan teknik breakout/mean reversion.
- Risiko utama: Pelemahan ekonomi & kenaikan NPL.
🚨 Disclaimer: Ini bukan saran finansial. Lakukan riset mandiri sebelum investasi.**



