#Tradingan – #Analisis Multi-Timeframe dengan #Fibonacci Cluster – Menemukan Area #Support/Resistance Kuat – Dalam #trading #forex maupun #kripto, salah satu tantangan terbesar adalah menemukan level support dan resistance yang benar-benar kuat dan signifikan. Banyak #trader hanya menggunakan satu #timeframe atau satu alat #analisis, padahal kombinasi dari beberapa timeframe serta penggunaan Fibonacci Cluster dapat memberikan gambaran yang jauh lebih akurat.
Baca Juga: Kombinasi Renko Chart + RSI – Strategi Visual Alternatif untuk Mengurangi Noise Harga

Apa Itu Analisis Multi-Timeframe?
Analisis multi-timeframe adalah pendekatan di mana trader tidak hanya fokus pada satu kerangka waktu (misalnya H1 atau H4), tetapi juga membandingkan pergerakan harga di berbagai timeframe, mulai dari jangka panjang (Weekly, Daily) hingga jangka pendek (H1, M15).
Tujuannya adalah:
- Melihat tren besar di timeframe tinggi.
- Menentukan entry/exit presisi di timeframe rendah.
- Menghindari bias yang muncul jika hanya melihat timeframe tunggal.
Mengenal Fibonacci Cluster
Fibonacci retracement sudah populer digunakan untuk mencari potensi area pullback harga. Namun, ketika kita menarik Fibonacci dari beberapa swing high dan swing low berbeda, sering kali ada area tertentu di mana level-level Fibonacci dari berbagai perhitungan berkumpul.
Inilah yang disebut Fibonacci Cluster.
Cluster ini dianggap sebagai zona support/resistance yang lebih kuat, karena ada konfirmasi dari banyak retracement sekaligus. Semakin rapat area berkumpulnya level Fibonacci, semakin besar kemungkinan harga akan bereaksi di sana.
Baca Juga: Kekuatan dan Kelemahan Candlestick Heikin Ashi – Studi Kasus Tren Panjang
Menggabungkan Multi-Timeframe dengan Fibonacci Cluster
Agar analisis lebih tajam, kita bisa mengombinasikan kedua teknik ini:
- Identifikasi tren utama di timeframe tinggi (Weekly/Daily).
Tarik Fibonacci retracement dari swing utama untuk mengetahui level-level kunci jangka panjang. - Lanjutkan ke timeframe menengah (H4/H1).
Tarik Fibonacci retracement dari swing yang lebih kecil. Cari apakah ada level yang “bertemu” dengan level dari timeframe besar. - Perhalus di timeframe rendah (M30/M15).
Gunakan timeframe ini untuk mencari entry point dengan manajemen risiko yang lebih baik.
Jika ada area harga di mana level-level Fibonacci dari timeframe besar dan kecil berkumpul (Fibonacci Cluster), maka area tersebut menjadi zona support/resistance yang sangat kuat.
Contoh Praktis
- Di chart Daily EUR/USD, kita menarik Fibonacci dari swing high ke swing low, muncul level retracement 61,8% di harga 1.1050.
- Di chart H4, kita tarik Fibonacci dari swing minor terakhir, muncul level 50% di harga 1.1060.
- Di chart H1, Fibonacci lain menunjukkan level 38,2% di 1.1055.
Ketiga level ini berada dalam area harga 1.1050–1.1060 → inilah yang disebut Fibonacci Cluster.
Jika harga mendekati area ini, kemungkinan besar akan terjadi reaksi kuat, entah berupa pantulan (reversal) atau penembusan (breakout) yang signifikan.
Kelebihan Teknik Ini
- Memberikan level support/resistance yang lebih kredibel.
- Membantu trader menyaring noise di pasar.
- Bisa digunakan baik untuk trading jangka pendek maupun swing trading.
- Menjadi dasar kuat untuk strategi entry, stop loss, maupun take profit.
Baca Juga: Spotify (SPOT)
Kesimpulan
Menggabungkan analisis multi-timeframe dengan Fibonacci Cluster adalah salah satu cara efektif untuk menemukan level support dan resistance yang benar-benar signifikan. Dengan pendekatan ini, trader tidak hanya mengandalkan satu sinyal, tetapi mengonfirmasi dari berbagai timeframe sekaligus. Hasilnya, keputusan trading menjadi lebih terukur dan peluang profit lebih besar.
[…] Baca Juga: Analisis Multi-Timeframe dengan Fibonacci Cluster – Menemukan Area Support/Resistance Kuat […]