#Tradingan – #Token #DeFi & #GameFi Lokal: Ulasan tentang #Tokenomics Proyek Lokal, #Distribusi Token, #Audit, dan #Regulasi – Industri #blockchain di Indonesia mulai menunjukkan perkembangan signifikan, terutama dalam sektor DeFi (Decentralized Finance) dan GameFi (Gaming Finance). Proyek-proyek lokal yang mengusung konsep #play-to-earn (P2E) dan keuangan terdesentralisasi kini menjadi sorotan investor ritel maupun komunitas #Web3.
Baca Juga: Evaluasi Proyek Kripto Menggunakan ESG dan On-Chain Metrics
Namun, untuk memahami potensi dan risiko dari proyek-proyek ini, penting untuk menelaah lebih dalam aspek teknis seperti tokenomics, audit smart contract, roadmap, hingga isu regulasi dari BAPPEBTI.

Artikel ini akan membahas:
- Karakteristik proyek DeFi dan GameFi lokal
- Struktur tokenomics dan distribusi token
- Audit smart contract
- Roadmap proyek
- Risiko regulasi di Indonesia
1. Proyek Token Lokal: Studi Kasus Token DeFi & GameFi Indonesia
Beberapa proyek GameFi dan DeFi buatan Indonesia yang sempat mencuat antara lain:
YGG SEA Indonesia
Merupakan bagian dari Yield Guild Games, fokus pada pengembangan komunitas gamer blockchain di Asia Tenggara. Proyek ini menyediakan akses terhadap aset NFT dan program pembagian keuntungan dari game berbasis blockchain.
Kolektibel
Platform digital collectibles asal Indonesia yang menggabungkan NFT, reward token, dan elemen gamifikasi dalam ekosistem kolektor digital.
Playverse
Salah satu proyek GameFi lokal yang mengembangkan token dengan sistem staking, marketplace NFT, dan sistem reward berbasis aktivitas pengguna.
Baca Juga: Kaspa (KAS)
2. Tokenomics: Struktur Distribusi dan Mekanisme Insentif
Tokenomics adalah tulang punggung dari keberlanjutan ekonomi dalam proyek Web3. Berikut adalah struktur umum alokasi token pada proyek GameFi/DeFi lokal:
Komponen | Rata-rata Alokasi |
---|---|
Tim dan Pendiri | 15–25% |
Investor Awal | 10–20% |
Komunitas dan Ekosistem | 30–40% |
Staking dan Farming | 10–15% |
Cadangan/Treasury | 5–10% |
Fungsi Token
- Utilitas: Pembayaran dalam game, biaya transaksi, pembelian NFT, dan mekanisme voting DAO.
- Staking: Memberikan insentif bagi pengguna untuk memegang token dalam jangka panjang.
- Burning Mechanism: Mengurangi suplai token untuk menjaga nilai jangka panjang.
Distribusi token yang terlalu terpusat, misalnya lebih dari 50% dikuasai oleh tim internal, dapat meningkatkan risiko manipulasi harga dan aksi jual besar-besaran.
3. Audit Smart Contract: Pentingnya Verifikasi Eksternal
Audit smart contract adalah proses pemeriksaan kode untuk mengidentifikasi celah keamanan dan ketidaksesuaian dengan whitepaper. Beberapa lembaga audit yang kredibel secara global antara lain CertiK, SlowMist, dan Chainsulting.
Aspek yang diperiksa meliputi:
- Kerentanan terhadap eksploitasi atau rug-pull
- Validasi sistem distribusi token
- Kesesuaian fungsi smart contract dengan dokumen teknis
- Mekanisme perlindungan terhadap serangan flash loan
Proyek yang belum menjalani audit publik dari pihak ketiga perlu dicermati lebih ketat oleh calon investor.
4. Roadmap: Antara Visi dan Eksekusi
Roadmap adalah rencana pengembangan proyek yang menunjukkan sejauh mana visi dapat direalisasikan. Umumnya roadmap proyek DeFi dan GameFi meliputi:
Fase | Target Utama |
---|---|
Pra-peluncuran | Audit kode, pembuatan token, integrasi dompet |
Peluncuran | Distribusi NFT, staking, versi beta produk |
Ekspansi | Peluncuran DAO, kerjasama regional, integrasi multi-chain |
Roadmap yang tidak diperbarui secara rutin atau tidak transparan terhadap pencapaian target menjadi indikator kurangnya profesionalisme tim pengembang.
Baca Juga: Mantle (MNT)
5. Risiko Regulasi: Posisi BAPPEBTI terhadap Token Lokal
Di Indonesia, perdagangan aset kripto berada di bawah pengawasan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI). Saat ini, hanya token yang masuk dalam daftar resmi aset kripto legal yang dapat diperdagangkan di bursa lokal seperti Tokocrypto, Pintu, dan Indodax.
Sebagian besar token GameFi dan DeFi lokal belum terdaftar, sehingga berisiko secara hukum dan tidak dijamin oleh lembaga negara.
Konsekuensi Hukum:
- Tidak dapat diperdagangkan di platform legal Indonesia
- Tidak dilindungi secara hukum jika terjadi kerugian atau penipuan
- Berpotensi melanggar regulasi penggalangan dana atau penawaran efek
Bagi tim pengembang, pengajuan pendaftaran token ke BAPPEBTI menjadi langkah penting untuk mendapatkan legitimasi dan kepercayaan publik.
Kesimpulan
Token DeFi dan GameFi lokal memiliki potensi besar untuk membangun ekosistem ekonomi digital berbasis komunitas di Indonesia. Namun, potensi tersebut harus diimbangi dengan transparansi, struktur tokenomics yang adil, keamanan teknis, serta kepatuhan regulasi.