#Tradingan – #Strategi Manajemen Risiko dan #Position Sizing dalam #Trading – Dalam dunia trading, baik di pasar #forex, #kripto, maupun #saham, keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh seberapa sering Anda benar, tetapi lebih pada seberapa baik Anda mengelola risiko. Salah satu aspek penting dalam hal ini adalah manajemen risiko dan position sizing. Tanpa keduanya, bahkan strategi trading terbaik pun bisa gagal dalam jangka panjang.
Baca Juga: Psikologi trading: Mengatasi FOMO, Greed, dan Panic Selling

Apa Itu Manajemen Risiko?
Manajemen risiko adalah proses mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengendalikan potensi kerugian dalam aktivitas trading. Tujuannya bukan untuk menghindari risiko sepenuhnya, tetapi untuk membatasi kerugian agar tidak menghapus seluruh modal Anda.
Manajemen risiko mencakup beberapa prinsip penting:
- Menentukan batas kerugian maksimal per posisi dan per hari
- Menghindari overtrading
- Menggunakan stop loss dan take profit
- Menyesuaikan ukuran posisi (position sizing) dengan risiko yang bersedia ditanggung
Baca Juga: Regulasi dan Perlindungan untuk Trader di Indonesia: Apa yang Perlu Anda Ketahui?
Mengenal Position Sizing
Position sizing adalah proses menentukan seberapa besar lot atau unit yang Anda perdagangkan dalam suatu posisi, berdasarkan modal dan tingkat risiko yang telah Anda tentukan sebelumnya.
Contoh sederhana:
Jika Anda memiliki akun sebesar $1.000 dan bersedia mengambil risiko 2% per trade, maka risiko Anda per posisi adalah $20. Maka, ukuran posisi Anda harus disesuaikan agar jika harga terkena stop loss, kerugiannya tidak lebih dari $20.
Rumus Position Sizing Sederhana:
Ukuran Posisi = (Persentase Risiko × Modal) / Jarak Stop Loss (dalam pip atau harga)
Ilustrasi Kasus:
- Modal: $5.000
- Risiko per trade: 2% → $100
- Stop Loss: 50 pip
- Nilai pip per lot: $10 (misal di pasar forex)
- Maka:
$100 / (50 pip × $10/pip) = 0.2 lot
Artinya, Anda hanya boleh membuka posisi sebesar 0.2 lot agar tetap berada dalam batas risiko yang aman.
Strategi Umum dalam Manajemen Risiko
- Tetapkan Stop Loss di Setiap Transaksi
Jangan pernah masuk pasar tanpa tahu kapan harus keluar jika prediksi salah. - Risiko Maksimal 1-3% per Transaksi
Ini membantu menjaga modal tetap utuh meski mengalami beberapa kali kerugian berturut-turut. - Gunakan Rasio Risk-to-Reward yang Baik
Idealnya, target keuntungan minimal 1,5–2 kali dari potensi kerugian. Contoh: risiko $50, target profit $100. - Diversifikasi dan Hindari Konsentrasi Risiko
Jangan letakkan semua modal dalam satu aset atau satu posisi besar. - Evaluasi dan Catat Setiap Transaksi
Pencatatan hasil trading penting untuk mengetahui pola kesalahan dan keberhasilan Anda.
Kesalahan Umum Trader Pemula
- Tidak konsisten dalam penggunaan lot
- Over leverage, terutama di pasar forex dan kripto
- Terlalu percaya diri setelah profit
- Tidak disiplin dengan stop loss
- Mengejar kerugian dengan membuka posisi lebih besar (martingale)
Baca Juga: Langkah Praktis: Mulai Belajar Trading Kripto & Forex dari Nol
Kesimpulan
Manajemen risiko dan position sizing bukan sekadar pelengkap strategi teknikal. Keduanya adalah fondasi utama yang memisahkan trader sukses dan yang gagal. Dengan mengatur berapa banyak yang dipertaruhkan dalam setiap transaksi, Anda menjaga peluang tetap berpihak pada Anda dalam jangka panjang.
Trading bukan tentang menang besar dalam waktu singkat, tetapi tentang bertahan dan tumbuh secara konsisten. Mulailah dengan mengendalikan risiko, maka keuntungan akan mengikuti.
[…] Baca Juga: Strategi Manajemen Risiko dan Position Sizing dalam Trading […]