#Tradingan – #Manajemen Modal Berbasis #Kelly Criterion – Formula Matematika untuk Menentukan #Porsi Entry – Dalam dunia #trading maupun #investasi, salah satu tantangan terbesar adalah mengatur modal dengan bijak. Tidak sedikit trader yang memiliki #strategi analisis #teknikal atau #fundamental yang baik, namun gagal karena manajemen modal yang buruk. Salah satu pendekatan matematis yang cukup populer untuk menentukan seberapa besar porsi modal yang sebaiknya diinvestasikan dalam setiap entry adalah Kelly Criterion.
Baca Juga: Menentukan Ukuran Posisi Berdasarkan Volatilitas (ATR-based Position Sizing)

Apa itu Kelly Criterion?
Kelly Criterion adalah sebuah formula matematika yang dikembangkan oleh John L. Kelly Jr. pada tahun 1956. Awalnya digunakan dalam dunia telekomunikasi dan perjudian, namun kemudian banyak diadopsi oleh investor dan trader profesional.
Prinsip utama Kelly Criterion adalah mencari proporsi modal optimal yang dapat memaksimalkan pertumbuhan jangka panjang sambil meminimalisir risiko kehancuran modal (risk of ruin).
Rumus Kelly Criterion
Formula dasar Kelly Criterion dapat ditulis sebagai berikut: f∗=bp−qbf^* = \frac{bp – q}{b}f∗=bbp−q
Keterangan:
- f∗f^*f∗ = proporsi modal yang sebaiknya digunakan untuk entry
- bbb = rasio keuntungan (profit odds) → reward dibandingkan risiko
- ppp = probabilitas menang (winning rate)
- qqq = probabilitas kalah = (1 – p)
Contoh Perhitungan
Misalkan seorang trader memiliki sistem dengan:
- Win rate (p) = 60% (0.6)
- Loss rate (q) = 40% (0.4)
- Risk/reward ratio = 1:1 (b = 1)
Maka: f∗=1×0.6−0.41=0.2f^* = \frac{1 \times 0.6 – 0.4}{1} = 0.2f∗=11×0.6−0.4=0.2
Artinya, trader tersebut sebaiknya menggunakan 20% dari modalnya untuk setiap entry. Jika modalnya Rp10 juta, maka alokasi entry ideal adalah Rp2 juta.
Baca Juga: Strategi Partial Exit (Keluar Bertahap) untuk Optimalkan Profit
Kelebihan Kelly Criterion
- Mengoptimalkan pertumbuhan modal jangka panjang – tidak terlalu kecil sehingga potensi keuntungan terjaga, namun juga tidak terlalu besar hingga membahayakan modal.
- Objektif dan matematis – berdasarkan data probabilitas dan rasio, bukan sekadar intuisi.
- Mengurangi risiko overtrading – mencegah trader menggunakan seluruh modal hanya untuk satu posisi.
Kelemahan dan Batasan
- Sulit menentukan probabilitas pasti – win rate dan rasio profit/loss harus berdasarkan data backtest yang valid.
- Agresif jika digunakan penuh – banyak trader lebih memilih menggunakan fractional Kelly (misalnya setengah dari hasil rumus) agar lebih konservatif.
- Tidak memperhitungkan faktor psikologis – meski secara matematis tepat, secara mental belum tentu cocok untuk semua trader.
Praktik dalam Trading
Dalam implementasinya, trader bisa:
- Melakukan backtest strategi untuk mengetahui win rate dan risk/reward ratio.
- Menggunakan formula Kelly Criterion untuk menentukan persentase entry.
- Menerapkan half-Kelly atau quarter-Kelly agar lebih aman.
- Menyesuaikan ukuran lot, kontrak, atau nominal entry berdasarkan hasil perhitungan.
Baca Juga: Multipolar TechNology (MLPT)
Kesimpulan
Kelly Criterion adalah alat manajemen modal yang efektif untuk membantu trader menentukan porsi entry berdasarkan data probabilitas kemenangan dan rasio risiko-keuntungan. Meski bukan jaminan kesuksesan mutlak, pendekatan ini dapat menjadi bagian penting dalam disiplin risk & money management. Kunci utamanya tetap pada konsistensi, evaluasi data historis, dan kesesuaian dengan psikologi trading masing-masing individu.