
#Tradingan – #berita forex – #Kurs Dolar terpantau sangat tertekan pada #perdagangan hari ini. hal itu di sebabkan momok #tarif dan #RUU Trump . Upaya rebound Indeks Dolar AS (DXY) macet pada kisaran 97.00 dalam perdagangan hari Jumat (4/Juli). Para trader kembali menghindari Greenback setelah Kongres AS menyetujui RUU Trump yang kontroversial. Selain itu, pasar mewaspadai kenaikan tarif impor AS menjelang tenggat waktu perundingan pada minggu depan.
DPR AS kemarin meloloskan RUU Trump dengan hasil voting 219 banding 213. Dengan demikian, legislasi tersebut siap untuk ditandatangani oleh sang Presiden AS pada peringatan Hari Kemerdekaan AS hari ini.
Baca juga: Apakah Hong Kong Bisa Menggantikan Singapura sebagai Pusat Aset Kripto Regional?
Perundangan anyar ini memuat beragam konten kontroversial, termasuk pemangkasan tunjangan kesejahteraan masyarakat, pemotongan pajak korporat, serta peningkatan anggaran besar-besaran untuk Lembaga Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai (ICE). Seiring dengan berjalannya program-program yang tertuang dalam perundangan tersebut, pemerintah federal AS diperkirakan akan menambah utang sebesar $3.4 triliun. Padahal, pemerintah AS saat ini sudah menanggung utang sebanyak $36.2 triliun.
“Minat terhadap dolar menurun karena, pertama, kekhawatiran utang AS meningkat dan minat terhadap utang AS terancam,” kata Ipek Ozkardeskaya, analis pasar senior di Swissquote Bank. “Dan juga karena fakta bahwa situasi tarif dan gangguan perdagangan akan berdampak negatif pada pertumbuhan AS dan The Fed belum tentu mampu membantu perekonomian ketika risiko inflasi meningkat.“
Baca juga: Alasan dan Penjelasan Penurunan Harga Jual Beli Bitcoin pada Fourth of July | Weekly Whale Watch
Donald Trump kemarin mengakui betapa rumitnya upaya untuk mencapai kesepakatan dengan ratusan negara sekaligus dalam waktu singkat. Oleh karena itu, mulai hari Jumat ini, pihaknya akan mulai mengirim surat ke berbagai negara untuk menyampaikan berapa besar tarif resiprokal yang akan dipungut oleh AS secara sepihak tanpa menempuh jalur negosiasi.
“Kita punya lebih dari 170 negara, dan berapa banyak kesepakatan yang dapat Anda buat?” kata Trump. “Itu jauh lebih rumit.“
Menkeu AS Scott Bessent mengatakan kepada Bloomberg TV bahwa sekitar 100 negara akan dikenai tarif resiprokal sebesar 10%. Ia juga mengungkapkan akan ada beberapa pengumuman kesepakatan dagang lagi sebelum tenggat waktu pada tanggal 9 Juli.
Baca juga: Ketika GENIUS Act Menjadi Undang-Undang, Apakah USDT Tether Akan Dilarang di AS?
Pernyataan Bessent agak berbeda dengan kisi-kisi Trump. Dalam kesempatan terpisah, Trump mengisyaratkan akan mengenakan tarif sekitar 20%-30% untuk negara-negara yang belum mencapai kesepakatan dengannya. Pelaku pasar masih terus memantau perkembangan isu ini, sehingga pergerakan beragam major pairs cenderung terbatas.
[…] Baca juga: Hari ini Kurs Dolar AS Tertekan Karena Momok Tarif Dan RUU Trump […]