Bitcoin Tersungkit di $112.000, Faktor ETF hingga Ketegangan AS-China Picu Derasnya Modal Keluar


Tradingan – #Bitcoin #anjlok 3% #tembus $112.000! #Analisis #lengkap #penyebabnya: arus #keluar #ETF capai $755 juta, likuidasi #leverage besar-besaran, hingga dampak tarif AS-China. Baca pandangan pakar dan prospek BTC ke depan.

Setelah sempat menunjukkan performa yang menjanjikan, harga Bitcoin (BTC) mengalami pembalikan arah yang signifikan pada Selasa (15 Oktober 2025). Aset kripto terbesar di dunia itu tercatat memperpanjang slide dua hari berturut-turut dan memperdagangkan di bawah level psikologis $112.000. Koreksi ini tidak terjadi dalam vakum; ia dipicu oleh kombinasi memudarnya selera risiko investor, derasnya arus keluar dari dana ETF, dan ketegangan geopolitik yang membayangi pasar global.

Artikel ini akan mengupas tuntas rangkaian peristiwa yang memicu penurunan ini, menganalisis data on-chain dan derivatif, serta menampilkan pandangan para ahli mengenai prospek Bitcoin dalam jangka pendek dan menengah.

Bitcoin Tersungkit di $112.000, Faktor ETF hingga Ketegangan AS-China Picu Derasnya Modal Keluar

Baca juga: BNB Koreksi 10% Menuju $1.000, Apakah Rally Menuju $2.100 Masih Berlanjut?

Gambaran Pasar: Bitcoin dan Altcoins Berada di Zona Merah

Berdasarkan data dari The Block’s Price Page, pada sesi perdagangan Selasa, Bitcoin tercatat mengalami penurunan lebih dari 3% dalam 24 jam, memperdalam koreksi yang telah dimulai sejak akhir pekan lalu. Tekanan jual tidak hanya berpusat pada BTC, melainkan meluas ke hampir seluruh pasar kripto.

  • Bitcoin (BTC): -3%, diperdagangkan di sekitar $111,800.
  • Ethereum (ETH): Mengikuti jejak BTC dengan penurunan serupa.
  • BNB (BNB): Menjadi yang terparah di antara top 10 cryptocurrency, dengan penurunan hampir menyentuh double-digit (10%). Hal ini menunjukkan tekanan khusus pada aset yang terkait erat dengan ekosistem Binance.

Penurunan luas ini menandakan bahwa sentimen pasar sedang bearish (menurun) secara keseluruhan, didorong oleh faktor makro dan internal industri.

Pemicu Utama: Arus Keluar Besar-besaran dari ETF Bitcoin Spot

Penyebab langsung yang paling terlihat adalah berbaliknya aliran dana pada produk ETF Bitcoin spot di Amerika Serikat. Dilaporkan oleh The Block, ETF Bitcoin dan Ether spot AS mencatat arus keluar bersih (net outflows) gabungan sebesar $755 juta hanya dalam sehari saja.

Timothy Misir, Kepala Peneliti di BRN, memberikan komentarnya mengenai situasi ini. Menurutnya, proses penarikan dana ini “terakselerasi” dengan cepat. Dia juga menambahkan bahwa penurunan tajam dalam open interest (bunga terbuka) di pasar berjangka adalah tanda jelas bahwa leverage (pembelian dengan modal pinjaman) sedang ditarik dari pasar.

“Pada saat yang sama, emas mencetak rekor tertinggi baru dan pasar saham AS rebound pada hari Senin. Situasi ini saat ini membuat aset kripto bertahan dalam posisi bertahan (defensif) dalam jangka pendek,” tambah Misir.

Baca juga : Kode Merah untuk Komunitas Shiba Inu: Situs Palsu Berkedok Shibaswap Sedang Menguras Dompet!

Data On-Chain & Derivatif: Sinyal “Derisking” yang Kuat

Data dari lapangan semakin memperkuat narasi bahwa investor sedang melakukan derisking—mengurangi eksposur terhadap aset berisiko tinggi.

Menanggapi penurunan tajam open interest kripto, Misir menyatakan, “Sinyal derivatif dan on-chain juga mengarah pada derisking.”

Sebuah analisis mendalam dari data DeFiLlama yang dibagikan dalam sebuah thread di X (sebelumnya Twitter) mengungkap gambaran yang lebih dramatis:

  1. Open Interest di DEX Perpetual (Perp DEX): Jatuh secara drastis dari puncaknya sekitar $26 miliar menjadi di bawah $14 miliar selama crash miliaran dolar terjadi.
  2. Volume Mingguan DEX: Justru meroket ke rekor $177 miliar. Ini mengindikasikan volume perdagangan yang sangat tinggi, didominasi oleh aksi jual dan likuidasi.
  3. Biaya Lending (Peminjaman): Melonjak menjadi lebih dari $20 juta dalam satu hari, menunjukkan tekanan funding yang ekstrem dan permintaan yang besar untuk meminjam aset untuk dijual.

Likuadasi Leverage: Pemain Pasar yang “Terguling”

Koreksi tajam ini tidak hanya menyakitkan bagi investor spot, tetapi lebih lagi bagi trader yang menggunakan leverage. Data dari CoinGlass menunjukkan bahwa pada tanggal 14 Oktober saja, terjadi likuidasi posisi long (beli) lebih dari $511 juta saat harga BTC sesaat menyentuh kembali level $110,000.

Secara keseluruhan, peristiwa koreksi ini diperkirakan telah “menghapus” posisi leverage senilai $19 – $20 miliar sebelum harga akhirnya menemukan titik stabilnya. Angka ini menjelaskan kecepatan dan kedalaman penurunan yang terjadi.

Bayang-bayang Makro: Ketegangan Perdagangan AS-China

Di balik semua faktor teknis, ada pula pendorong makroekonomi. QCP Capital, sebuah firma trading, menyoroti bahwa ketegangan perdagangan AS-China yang kembali memanas turut memicu kaskade penjualan ini.

Lonjakan tarif impor AS hingga 100% untuk barang-barang China tertentu, diiringi laporan tentang pembatasan ekspor oleh China, menciptakan ketidakpastian global. Dalam lingkungan seperti ini, investor cenderung menarik dana dari aset yang dianggap berisiko tinggi, seperti kripto, dan beralih ke safe-haven seperti emas.

Pergeseran di Pasar Opsi: Investor Berlindung dari Penurunan

Pasar opsi Bitcoin juga mencerminkan sentimen hati-hati yang meningkat. Meskipun open interest agregat untuk opsi BTC tetap tinggi, terjadi pergeseran pola aliran dana.

Nick Forster, Pendiri platform on-chain Derive, berbagi wawasannya dengan The Block. Menurutnya, setelah crash, aliran dana telah berputar menuju perlindungan dari penurunan harga (downside protection).

“Para trader kini lebih menyukai opsi put (hak jual) dengan tanggal dekat dan secara simultan menjual opsi call (hak beli) mereka. Konfigurasi ini menjadikan arus spot dan permintaan ETF baru sebagai katalis berikutnya untuk menentukan arah,” jelas Forster.

Dia memberikan contoh spesifik: “Dalam opsi BTC, kami melihat pembelian besar-besaran opsi put strike $115.000 dan $95.000 untuk ekspirasi 31 Oktober. Bersamaan dengan itu, terjadi pembalikan tajam dari pembelian call menjadi penjualan call pada strike $125.000 (ekspirasi 17 Oktober). Ini menandakan outlook jangka pendek yang bearish.”

Kesimpulan dan Prospek Ke Depan

Koreksi yang dialami Bitcoin adalah sebuah pengingat akan volatilitas intrinsik pasar kripto dan ketergantungannya pada sentimen global. Kombinasi mematikan antara arus keluar ETF, likuidasi leverage besar-besaran, dan ketegangan geopolitik telah berhasil menghentikan momentum bullish untuk sementara.

Dalam jangka pendek, pasar tampaknya akan tetap defensif. Fokus utama kini beralih pada apakah arus masuk ETF dapat pulih dan apakah tekanan jual dari posisi leverage telah benar-benar terserap. Sembari menunggu katalis baru, para investor disarankan untuk lebih berhati-hati dan memantau perkembangan data on-chain serta berita makroekonomi yang dapat mempengaruhi sentimen.

Baca juga: Smart Money Concept (SMC) untuk Pemula: Struktur, BOS, dan ChoCH


Disclaimer: Artikel ini disusun untuk tujuan informasional dan edukasi semata. Konten ini tidak dimaksudkan untuk dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat hukum, pajak, investasi, keuangan, atau profesional lainnya. Lakukan penelitian Anda sendiri (DYOR) dan konsultasikan dengan penasihat keuangan sebelum membuat keputusan investasi.

Kredit: Data dan kutipan dalam artikel ini dikutip dari laporan oleh The Block, DeFiLlama, CoinGlass, dan wawancara dengan pakar industri.

One Reply to “Bitcoin Tersungkit di $112.000, Faktor ETF hingga Ketegangan AS-China Picu Derasnya Modal Keluar”

Tinggalkan Komentar

Bonus & Hadiah

Penawaran Terbaik

Copyright © 2025 Tradingan.com | Theme by Topoin.com, powered Aopok.com, Sponsor Topbisnisonline.com - Piool.com - Iklans.com.