Bitcoin Tembus Rekor Tertinggi Baru: Analis Prediksi Rally Menuju $150.000 di Akhir 2025


Tradingan – Dalam #sebuah #pergerakan #bersejarah, Bitcoin (BTC) berhasil #menembus level All-Time High (ATH) baru di atas $125,700 pada akhir pekan lalu. #Momen #epik ini tidak hanya #mencetak #rekor baru, tetapi juga mendorong kapitalisasi pasar Bitcoin melampaui milestone $2.5 triliun untuk pertama kalinya dalam sejarah cryptocurrency.

Pencapaian gemilang ini memicu optimisme tajam di kalangan analis. Banyak yang meyakini bahwa Bitcoin kini memasuki fase akumulasi baru yang bisa menjadi bahan bakar untuk rally menuju $150,000 sebelum akhir tahun 2024. Lalu, apa saja faktor pendorong di balik kenaikan pesat ini dan bagaimana prospek Bitcoin ke depan?

Baca juga: Scalping Menggunakan Order Flow & Market Depth: Strategi Presisi dalam Dunia Trading Modern

Bitcoin Tembus Rekor Tertinggi Baru: Analis Prediksi Rally Menuju $150.000 di Akhir 2025

Faktor Makroekonomi: “Government Shutdown” AS Picu Minat pada Aset “Safe Haven”

Rally Bitcoin kali ini tidak terjadi dalam ruang hampa. Ia didukung oleh sejumlah faktor makroekonomi yang signifikan, dengan yang paling mencolok adalah “US Government Shutdown” – penutupan pemerintahan federal AS yang pertama sejak tahun 2018.

Peristiwa ini, menurut para pakar, telah menyulut kembali minat terhadap peran Bitcoin sebagai penyimpan nilai (store-of-value) di tengah gejolak politik dan ketidakpastian fiskal.

Baca Juga: Strategi Trading Menggunakan Calendar Spread di Market Derivatif Kripto

Fabian Dori, Chief Investment Officer Sygnum Bank, menjelaskan kepada Cointelegraph, “Shutdown pemerintah AS telah memperbarui diskusi seputar peran Bitcoin sebagai penyimpan nilai, karena disfungsi politik menekankan minat pada aset terdesentralisasi. Pada saat yang sama, lingkungan yang lebih luas—yang ditandai dengan kondisi likuiditas yang longgar, akselerasi siklus bisnis yang dipimpin sektor jasa, dan penyempitan kinerja yang tertinggal dibandingkan saham dan emas—telah menarik perhatian pada aset digital.”

Dori menambahkan bahwa dalam sejarah, kondisi serupa sering kali menjadi pendahulu bagi Bitcoin untuk mencapai “tonggak harga utama”.

Namun, seberapa besar dampak government shutdown ini terhadap pasar crypto masih bergantung pada satu institusi kunci: The Federal Reserve (The Fed).

Jake Kennis, Senior Research Analyst di Nansen, memberikan pandangan yang lebih hati-hati. Ia menyatakan bahwa efek positif dari shutdown ini pada akhirnya akan ditentukan oleh pengaruhnya terhadap perspektif The Fed mengenai keputusan suku bunga.

“Pasar crypto bisa diuntungkan dari resolusi shutdown jika hal itu mengurangi ketidakpastian dan mendorong Fed ke arah kebijakan yang lebih dovish (condong pada pelonggaran moneter),” jelas Kennis kepada Cointelegraph.

Kennis juga menepis anggapan beberapa analis yang melihat shutdown sebagai sinyal market bottom (titik terendah pasar). Menurutnya, “terlalu dini untuk menyebut ini sebagai local market bottom,” karena konfirmasi membutuhkan “stabilitas di atas level support kunci selama beberapa minggu.”

Analisis On-Chain: Bitcoin Masuk Fase Akumulasi, Tekanan Jual “Paus” Menurun

Di balik layar, data on-chain (data di dalam blockchain) memberikan sinyal yang sangat positif. Data menunjukkan adanya penurunan signifikan dalam tekanan jual dari pemegang Bitcoin jangka panjang (whales). Ini merupakan indikator kuat bahwa entitas besar sedang mengakumulasi BTC, menahan aset mereka untuk jangka panjang alih-alih menjualnya.

Fenomena ini sering disebut sebagai “fase akumulasi” – periode di mana aset dikumpulkan secara diam-diam sebelum terjadi kenaikan harga yang masif.

Fabian Dori dari Sygnum Bank memperkuat hal ini, “Data pasar menunjukkan bahwa aksi harga saat ini mungkin terkait dengan fase akumulasi. Tekanan jual dari pemegang jangka panjang tampaknya mereda, sementara investor jangka pendek menunjukkan tanda-tanda stabilisasi setelah periode kerugian yang terealisasi.”

Dori menambahkan bahwa periode di mana “aktivitas spekulasi mendingin dan posisi menjadi lebih stabil” secara historis sering menjadi pendahulu bagi rally besar-besaran Bitcoin.

Sinyal positif lainnya datang dari pasar derivatif. Platform data blockchain Glassnode melaporkan bahwa Open Interest (OI) Bitcoin ‘reset secara tajam’ setelah options expiry (kedaluwarsa opsi) pekan lalu. Reset OI ini dianggap membersihkan leverage berlebih dari pasar, sehingga dapat “mempersiapkan panggung” untuk kuartal keempat yang bullish.

Proyeksi Harga: Jalur Menuju $150,000 Semakin Terbuka

Dengan kombinasi faktor makro yang mendukung dan data on-chain yang sehat, keyakinan analis terhadap prospek jangka pendek Bitcoin semakin kuat.

Charles Edwards, pendiri Capriole Investments, dalam acara Token2049, menyampaikan prediksinya yang optimis. Ia menyatakan bahwa melambatnya aktivitas spekulasi justru dapat menarik lebih banyak perhatian institusional pada Bitcoin.

Edwards memprediksi bahwa jika Bitcoin dapat mempertahankan momentumnya di atas level psikologis kunci $120,000, maka peluang untuk breakout menuju $150,000 pada kuartal keempat tahun 2024 akan semakin besar. Prediksi ini lebih agresif dari perkiraan banyak analis lainnya, namun didukung oleh analisis momentum dan on-chain yang mendalam.

Kesimpulan: Memasuki Babak Baru Pasar Crypto

Pencapaian All-Time High baru oleh Bitcoin bukanlah akhir, melainkan awal dari sebuah babak baru. Peristiwa ini didorong oleh:

  1. Faktor Makro: Government shutdown AS yang mengingatkan dunia pada pentingnya aset desentralisasi.
  2. Faktor Teknis: Data on-chain yang menunjukkan fase akumulasi oleh pemain besar.
  3. Sentimen Pasar: Prediksi optimis dari analis terkemuka yang melihat potensi rally menuju $150,000.

Bagi investor, periode ini adalah saat yang tepat untuk lebih memperhatikan data on-chain dan perkembangan kebijakan moneter The Fed. Meskipun volatilitas tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari pasar crypto, fondasi yang kuat saat ini menunjukkan bahwa Bitcoin sedang mempersiapkan diri untuk tahap pertumbuhan berikutnya.

Baca Juga: Momentum Breakout Strategy dengan Volume Divergence: Menangkap Pergerakan Besar dengan Akurasi Tinggi

Disclaimer: Artikel ini adalah informasi edukasional dan bukan merupakan saran investasi. Pasar cryptocurrency sangat volatil. Lakukan penelitian Anda sendiri (DYOR) sebelum mengambil keputusan investasi.

One Reply to “Bitcoin Tembus Rekor Tertinggi Baru: Analis Prediksi Rally Menuju $150.000 di Akhir 2025”

Tinggalkan Komentar

Bonus & Hadiah

Penawaran Terbaik

Copyright © 2025 Tradingan.com | Theme by Topoin.com, powered Aopok.com, Sponsor Topbisnisonline.com - Piool.com - Iklans.com.