#Tradingan – #Grafik #harga #saham #Ace Hardware Indonesia (ACES) hari ini untuk membantu #analisa #pasar sebelum memulai #investasi dan #trading saham Ace Hardware Indonesia #ACES. Ace Hardware Indonesia (ACES) adalah salah satu #perusahaan #ritel terkemuka di #Indonesia yang khusus menyediakan #perkakas, #alat rumah tangga, dekorasi, dan produk #lifestyle. Sejak didirikan, ACES telah tumbuh menjadi jaringan toko perkakas terbesar di Indonesia dengan ratusan gerai di berbagai kota. Artikel ini akan mengulas sejarah, perkembangan, dan faktor kesuksesan Ace Hardware Indonesia.
Baca juga: Harga Saham Pabrik Kertas Tjiwi Kimia (TKIM) Hari Ini
Chart Grafik Harga Ace Hardware Indonesia (ACES) Terkini
Latar Belakang dan Pendirian Ace Hardware Indonesia

Asal-Usul Ace Hardware Global
Ace Hardware didirikan pertama kali di Chicago, Amerika Serikat, pada tahun 1924 oleh Richard Hesse, E. Gunnard Lindquist, Frank Burke, dan Oscar Fisher. Nama “Ace” dipilih karena melambangkan keunggulan (“Ace” dalam bahasa Inggris berarti yang terbaik).
Ace Hardware berkembang pesat di AS dengan model waralaba (franchise) dan menjadi salah satu jaringan ritel perkakas terbesar di dunia.
Masuk ke Indonesia
Ace Hardware masuk ke Indonesia pada tahun 1995 melalui kerja sama dengan PT Ace Hardware Indonesia Tbk, yang didirikan oleh PT Kawan Lama Sejahtera, sebuah perusahaan yang sudah berpengalaman di bidang distribusi alat-alat industri dan perkakas.
Gerai pertama Ace Hardware di Indonesia dibuka di Mall Ambassador, Jakarta, pada 14 November 1995. Keberhasilan gerai pertama ini menjadi awal ekspansi besar-besaran di seluruh Indonesia.
Perkembangan dan Ekspansi Ace Hardware Indonesia
Awal Perkembangan (1995-2000)
- Gerai pertama sukses menarik minat konsumen karena konsep toko yang lengkap dan nyaman.
- Pada tahun 1997, Ace Hardware membuka gerai kedua di Plaza Senayan, Jakarta.
- Meskipun terjadi krisis moneter (1998), Ace Hardware tetap bertahan karena permintaan produk perkakas dan perbaikan rumah tetap tinggi.
Go Public di Bursa Efek Indonesia (2007)
Pada 11 Juni 2007, PT Ace Hardware Indonesia Tbk resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham ACES. Ini menjadi langkah strategis untuk memperluas jaringan dan meningkatkan modal.
Ekspansi Agresif (2010-Sekarang)
- 2010: Ace Hardware mencapai 100 gerai di Indonesia.
- 2015: Jumlah gerai meningkat menjadi 200 toko.
- 2020: Meskipun pandemi COVID-19, Ace Hardware tetap tumbuh dengan penjualan online yang kuat.
- 2023: Ace Hardware memiliki lebih dari 250 gerai di seluruh Indonesia, termasuk di kota-kota kecil.
Strategi Bisnis yang Menjadi Kunci Sukses
1. Produk Berkualitas dan Variatif
Ace Hardware menawarkan ribuan produk dari merek lokal dan internasional, seperti:
- Perkakas (tools) dari Bosch, Stanley, dan Makita.
- Perlengkapan rumah (furniture, dekorasi, dapur).
- Produk outdoor dan gardening.
- Gadget dan produk lifestyle.
2. Konsep Toko yang Nyaman
Berbeda dengan toko perkakas tradisional, Ace Hardware dirancang seperti department store dengan tata letak modern, AC, dan layanan ramah.
3. Layanan Pelanggan Unggulan
- “Helpful Hardware Folks”: Karyawan terlatih untuk membantu konsumen.
- Layanan After-Sales seperti perbaikan dan instalasi.
- Program Membership (Ace Rewards) untuk loyalitas pelanggan.
4. Omnichannel Strategy
Selain toko fisik, Ace Hardware mengembangkan penjualan melalui:
- Website & E-commerce (Ace Official Store di Shopee, Tokopedia, Lazada).
- Mobile App untuk kemudahan belanja.
- Layanan Pesan-Antar (Delivery) cepat.
Prestasi dan Penghargaan
Ace Hardware Indonesia telah meraih berbagai penghargaan, antara lain:
- Top Brand Award untuk kategori Retail Hardware (berkali-kali).
- Best Retailer Award dari berbagai media.
- Perusahaan dengan Pertumbuhan Tercepat versi Forbes Indonesia.
Tantangan dan Masa Depan Ace Hardware Indonesia
Tantangan
- Persaingan dengan e-commerce dan marketplace.
- Perubahan perilaku konsumen yang lebih suka belanja online.
- Kenaikan harga bahan baku yang memengaruhi margin.
Strategi ke Depan
- Ekspansi ke kota-kota kecil untuk menjangkau pasar baru.
- Penguatan online presence dengan fitur belanja digital.
- Inovasi produk seperti smart home devices dan eco-friendly products.
Baca juga: Harga Saham Timah (TINS) Hari Ini
Kesimpulan
Ace Hardware Indonesia (ACES) telah membuktikan diri sebagai pemimpin pasar ritel perkakas dan perlengkapan rumah di Indonesia. Dengan strategi bisnis yang tepat, layanan unggulan, dan adaptasi terhadap perubahan pasar, ACES terus berkembang dan menjadi pilihan utama konsumen. Ke depan, perusahaan ini diharapkan tetap inovatif dan mempertahankan posisinya sebagai market leader di industri ritel Indonesia.
Analisis Persaingan dan Kinerja Keuangan Ace Hardware Indonesia (ACES)
Pendahuluan
Ace Hardware Indonesia (ACES) merupakan salah satu perusahaan ritel terbesar di sektor perkakas dan perlengkapan rumah tangga. Meskipun memiliki posisi yang kuat, ACES menghadapi persaingan ketat dari berbagai pemain lokal maupun global. Selain itu, kinerja keuangannya menjadi sorotan investor mengingat pertumbuhan industri ritel yang dinamis. Artikel ini akan membahas:
- Lanskap Persaingan ACES (pesaing utama, strategi bersaing).
- Kinerja Keuangan (pendapatan, laba, rasio keuangan).
- Tantangan dan Prospek Masa Depan.
1. Persaingan Ace Hardware Indonesia (ACES)
Pesaing Utama ACES di Pasar Indonesia
ACES bersaing dengan beberapa perusahaan ritel perkakas dan peralatan rumah, baik offline maupun online:
A. Pesaing Offline (Toko Fisik)
- Informa (Informa Hardware & Furniture)
- Fokus pada furniture dan peralatan rumah.
- Harga lebih kompetitif untuk segmen menengah.
- Bangunan Depo (Kawan Lama Group)
- Masih satu grup dengan ACES (PT Kawan Lama Sejahtera).
- Target pasar lebih ke kontraktor dan proyek.
- Mitra 10 (PT Mitra Bangun Griya)
- Khusus produk bahan bangunan dan perkakas.
- Harga lebih murah untuk proyek skala besar.
- IKEA Indonesia
- Fokus pada furniture dan perabot rumah.
- Brand internasional dengan daya tarik lifestyle.
B. Pesaing Online (E-commerce & Marketplace)
- Marketplace (Tokopedia, Shopee, Lazada)
- Banyak toko online yang menjual perkakas dengan harga lebih murah.
- Contoh: Official Store Bosch, Makita, dll.
- Specialty Online Stores (Ruparupa, Dekoruma)
- Menjual produk furniture dan alat rumah dengan diskon besar.
Strategi ACES dalam Menghadapi Persaingan
- Diferensiasi Produk & Layanan
- Menyediakan produk berkualitas tinggi dengan layanan purna jual.
- Program Ace Rewards untuk meningkatkan loyalitas pelanggan.
- Ekspansi ke Kota Tier-2 dan Tier-3
- Membuka gerai di kota kecil untuk menjangkau pasar baru.
- Penguatan Omnichannel
- Integrasi toko fisik dengan e-commerce (Ace Official Store di marketplace).
- Layanan click & collect dan same-day delivery.
- Kolaborasi dengan Brand Global
- Kerja sama dengan merek premium seperti Stanley, DeWalt, Philips.
2. Kinerja Keuangan Ace Hardware Indonesia (ACES)
A. Pendapatan dan Pertumbuhan Penjualan
- 2021: Pendapatan Rp 8,3 triliun (naik 15% YoY).
- 2022: Pendapatan Rp 9,1 triliun (naik 9,6% YoY).
- 2023: Pendapatan Rp 9,5 triliun (pertumbuhan melambat karena tekanan ekonomi).
Faktor Pendukung Pertumbuhan:
- Ekspansi gerai baru.
- Kenaikan permintaan pasca-pandemi (renovasi rumah).
- Penjualan online yang meningkat.
B. Laba Bersih dan Profitabilitas
Tahun | Laba Bersih (Rp) | Margin Laba Bersih |
---|---|---|
2021 | 700 Miliar | 8,4% |
2022 | 750 Miliar | 8,2% |
2023 | 800 Miliar | 8,4% |
Analisis:
- Margin stabil di kisaran 8-9%, menunjukkan efisiensi operasional.
- Biaya operasional (sewa, gaji, logistik) tetap terkendali.
C. Rasio Keuangan Penting
- Current Ratio (2023): 1,8x
- Likuiditas sehat (aset lancar > utang jangka pendek).
- Debt-to-Equity Ratio (2023): 0,5x
- Struktur modal konservatif (utang rendah).
- ROE (Return on Equity): ~15%
- Menunjukkan kinerja manajemen yang baik dalam menghasilkan laba dari modal pemegang saham.
D. Harga Saham & Dividen
- Harga Saham ACES (Juli 2024): Rp 800-900/share.
- Dividen Yield: ~3-4% per tahun.
- ACES konsisten membagikan dividen sejak IPO (2007).
3. Tantangan dan Prospek Masa Depan
Tantangan yang Dihadapi ACES
- Tekanan Inflasi & Harga Bahan Baku
- Kenaikan harga logam & komponen perkakas memengaruhi margin.
- Persaingan E-commerce
- Marketplace menawarkan diskon lebih besar.
- Perubahan Gaya Hidup Konsumen
- Generasi muda lebih suka belanja online.
Prospek dan Strategi ke Depan
- Ekspansi Gerai di Daerah
- Masih banyak potensi di luar Jawa.
- Penguatan Penjualan Online
- Integrasi AI & personalisasi rekomendasi produk.
- Ekosistem Produk Smart Home & Green Living
- Tren rumah pintar dan produk ramah lingkungan.
Kesimpulan
- Persaingan: ACES unggul dengan layanan premium, tetapi harus waspada terhadap e-commerce dan pesaing harga.
- Keuangan: Pendapatan tumbuh stabil, margin terjaga, dan struktur keuangan sehat.
- Prospek: Ekspansi ke kota kecil & penguatan omnichannel menjadi kunci pertumbuhan.
Dengan strategi yang tepat, ACES berpotensi mempertahankan posisinya sebagai market leader ritel perkakas di Indonesia.
Tips Investasi dan Trading Saham Ace Hardware Indonesia (ACES)
Ace Hardware Indonesia (ACES) merupakan salah satu saham blue-chip di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan fundamental kuat dan pertumbuhan stabil. Bagi investor dan trader, saham ACES bisa menjadi pilihan menarik baik untuk investasi jangka panjang maupun trading harian/mingguan. Berikut tips investasi dan trading saham ACES.
1. Analisis Fundamental ACES
Kelebihan Fundamental ACES
✅ Pertumbuhan Pendapatan Konsisten – ACES mencatat kenaikan pendapatan rata-rata 8-10% per tahun.
✅ Margin Laba Stabil (8-9%) – Manajemen efisien dalam mengontrol biaya operasional.
✅ Dividen Konsisten (Yield 3-4%) – Cocok untuk investor yang ingin passive income.
✅ Utang Rendah (DER 0,5x) – Risiko finansial kecil.
Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham ACES
📌 Pertumbuhan Gerai Baru – Ekspansi ke kota kecil berpotensi meningkatkan penjualan.
📌 Kinerja Ritel Nasional – Daya beli masyarakat memengaruhi penjualan ACES.
📌 Harga Bahan Baku – Kenaikan harga logam & komponen bisa tekan margin.
📌 Persaingan E-commerce – Jika marketplace menawarkan diskon besar, penjualan offline ACES bisa tertekan.
2. Strategi Investasi Jangka Panjang
Kenapa ACES Cocok untuk Investasi?
✔ Bisnis stabil dengan brand kuat.
✔ Dividen rutin dengan yield menarik.
✔ Potensi apresiasi harga seiring ekspansi bisnis.
Kapan Beli Saham ACES untuk Investasi?
🔹 Harga di Bawah Nilai Wajar – Gunakan analisis valuasi (PER, PBV, DCF).
🔹 Setelah Koreksi Pasar – Misalnya saat ada sentimen negatif makroekonomi.
🔹 Sebelum Pembagian Dividen – Biasanya harga naik sebelum ex-dividend date.
Hold Berapa Lama?
⏳ Minimal 1-3 Tahun – Untuk dapat capital gain + dividen.
3. Strategi Trading Saham ACES
Cara Trading ACES yang Efektif
📊 Gunakan Analisis Teknikal –
- Support & Resistance (Area Rp 750-950).
- Moving Average (MA 50 & MA 200 untuk tren).
- RSI (Overbought >70, Oversold <30).
🎯 Pattern Trading –
- Breakout (Jika tembus resistance Rp 900-950).
- Pullback (Buy di dekat support Rp 750-800).
⏰ Timeframe Ideal –
- Swing Trading (1-7 Hari) – Manfaatkan volatilitas harian.
- Intraday (Scalping) – Cocok jika likuiditas tinggi.
Manajemen Risiko Trading ACES
⚠️ Stop Loss (3-5% di bawah entry) – Hindari kerugian besar.
⚠️ Jangan Terlalu Agresif Averaging Down – Jika tren turun kuat, lebih baik cut loss.
4. Prediksi & Prospek Harga ACES 2024-2025
Bullish Case (Potensi Naik)
🚀 Jika ekspansi gerai sukses & ekonomi membaik → Target Rp 1.000-1.200.
🚀 Jika dividen naik → Investor akan masuk sebelum ex-date.
Bearish Case (Risiko Turun)
🔻 Jika daya beli melemah (resesi/tingkat bunga naik) → Bisa ke Rp 700-750.
🔻 Jika persaingan e-commerce makin ketat → Tekan margin laba.
Baca juga: Harga Saham Multistrada Arah Sarana (MASA) Hari Ini
5. Kesimpulan & Rekomendasi
Untuk Investor
✅ Beli di Rp 750-850 untuk jangka panjang.
✅ Tahan hingga Rp 1.000+ atau terus hold untuk dividen.
Untuk Trader
🎯 Cari momentum breakout atau pullback.
🎯 Gunakan stop loss & take profit disiplin.
Dengan fundamental kuat dan strategi tepat, ACES bisa jadi pilihan bagus untuk portofolio. Pantau terus perkembangan bisnis & sentimen pasar!
📌 Disclaimer:
- Ini bukan rekomendasi finansial, lakukan riset mandiri.
- Saham memiliki risiko, sesuaikan dengan profil risiko Anda.