#Tradingan – Mengukur “#Network Value to Transaction” (#NVT) Ratio sebagai Indikator #Fundamental #BTC & #ETH – Dalam dunia #kripto yang dinamis, investor dan analis sering berusaha mencari metrik yang mampu menggambarkan nilai riil suatu #aset digital. Salah satu indikator yang kini banyak digunakan dalam analisis fundamental adalah Network Value to Transaction (NVT) Ratio.
Baca Juga: Bagaimana Ekosistem Real World Asset (RWA) Mengubah Fundamental Investasi Kripto
Metrik ini pertama kali diperkenalkan oleh Willy Woo dan Chris Burniske, yang berupaya menemukan cara untuk menilai valuasi aset kripto dengan pendekatan serupa seperti Price to Earnings (P/E) dalam pasar saham. Melalui NVT, kita dapat melihat sejauh mana nilai jaringan (network value) sebanding dengan aktivitas ekonomi yang terjadi di dalamnya.
Bagi dua aset terbesar di dunia kripto — Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) — analisis NVT memberikan wawasan mendalam mengenai kesehatan fundamental, tingkat spekulasi pasar, serta fase siklus harga yang sedang berlangsung.

Apa Itu Network Value to Transaction (NVT) Ratio?
Secara sederhana, NVT Ratio adalah perbandingan antara kapitalisasi pasar suatu aset kripto dengan volume transaksi on-chain yang terjadi di jaringan tersebut selama periode tertentu.
Rumus umumnya adalah:
NVT Ratio = Market Capitalization / Daily Transaction Volume (on-chain)
- Market Capitalization (Nilai Jaringan): total nilai dari seluruh koin yang beredar dikalikan dengan harga per koin saat ini.
- Transaction Volume: nilai total dari semua transaksi yang dikirim melalui jaringan blockchain dalam satu hari, biasanya dihitung dalam dolar AS.
Dengan kata lain, NVT mengukur berapa besar nilai jaringan dibandingkan dengan seberapa banyak nilai transaksi yang benar-benar terjadi di dalam jaringan itu.
Jika kapitalisasi pasar meningkat jauh lebih cepat dibandingkan volume transaksi, maka rasio NVT akan naik — menandakan kemungkinan adanya valuasi yang berlebihan atau aktivitas spekulatif di pasar.
Analogi dengan Rasio P/E di Pasar Saham
Dalam dunia saham, Price-to-Earnings (P/E) Ratio digunakan untuk menilai apakah suatu saham overvalued atau undervalued. NVT berperan serupa di dunia kripto:
- P/E Ratio: menunjukkan berapa harga yang dibayar investor untuk setiap dolar laba perusahaan.
- NVT Ratio: menunjukkan berapa nilai jaringan yang dibayar investor untuk setiap dolar nilai transaksi yang terjadi di jaringan tersebut.
Dengan demikian, semakin rendah rasio NVT, semakin aktif ekonomi jaringan dibandingkan dengan kapitalisasi pasarnya. Sebaliknya, semakin tinggi rasio NVT, semakin besar kemungkinan bahwa harga aset telah meningkat lebih cepat dibandingkan aktivitas penggunaannya.
Baca Juga: BNB Cetak Rekor Tertinggi Baru, Melonjak 15% dalam 24 Jam dengan Momentum Tak Terbendung
Cara Menafsirkan Nilai NVT
Tidak ada angka baku untuk menentukan nilai ideal NVT, namun terdapat kisaran interpretatif yang umum digunakan oleh analis:
| Rentang Nilai NVT | Interpretasi Umum |
|---|---|
| < 50 | Aktivitas jaringan tinggi, aset kemungkinan undervalued. |
| 50–100 | Aktivitas dan nilai jaringan seimbang, pasar dalam kondisi normal. |
| > 100 | Aktivitas transaksi rendah relatif terhadap nilai pasar, indikasi overvaluasi atau fase spekulatif. |
Namun, perlu ditekankan bahwa NVT sebaiknya tidak digunakan secara tunggal. Faktor lain seperti jumlah alamat aktif, pertumbuhan pengguna baru, inovasi teknologi, dan sentimen pasar tetap harus diperhitungkan untuk memberikan analisis yang komprehensif.
Penerapan NVT Ratio pada Bitcoin (BTC)
Sebagai kripto pertama dan paling mapan, Bitcoin memiliki data historis NVT yang cukup panjang.
- Pada periode bull market (misalnya tahun 2017 dan 2021), NVT Bitcoin naik tajam karena harga BTC melonjak jauh lebih cepat dibandingkan pertumbuhan volume transaksinya.
- Sebaliknya, saat bear market, rasio NVT menurun karena harga pasar jatuh sementara aktivitas transaksi relatif stabil — menandakan bahwa jaringan tetap digunakan meskipun minat spekulatif menurun.
Untuk mendapatkan sinyal yang lebih halus, analis sering menggunakan NVT Signal, yaitu versi turunan yang menggunakan moving average (biasanya 90 hari) dari volume transaksi.
- Ketika NVT Signal meningkat tajam, sering kali hal ini menjadi tanda bahwa pasar memasuki fase gelembung (overheated).
- Sebaliknya, NVT Signal rendah menandakan periode undervaluation atau fase akumulasi.
Dengan demikian, NVT Bitcoin dapat berfungsi sebagai indikator sentimen dan momentum jangka menengah hingga panjang.
Penerapan NVT Ratio pada Ethereum (ETH)
Ethereum memiliki karakteristik berbeda dibandingkan Bitcoin. Fungsinya bukan hanya sebagai alat transfer nilai, tetapi juga sebagai platform smart contract yang menopang berbagai ekosistem seperti DeFi, NFT, dan aplikasi Web3.
Oleh karena itu, aktivitas transaksi di jaringan Ethereum lebih kompleks dan melibatkan berbagai bentuk interaksi ekonomi. Dalam banyak periode, NVT Ethereum cenderung lebih rendah dibandingkan Bitcoin — hal ini menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi dalam jaringan Ethereum lebih intens.
Namun, setelah penerapan EIP-1559 dan munculnya Layer 2 solutions seperti Arbitrum dan Optimism, sebagian besar aktivitas berpindah ke jaringan sekunder. Akibatnya, perhitungan NVT yang hanya didasarkan pada mainnet Ethereum bisa menampilkan gambaran yang kurang akurat jika tidak memperhitungkan volume transaksi di jaringan Layer 2.
Meski begitu, tren NVT Ethereum tetap memberikan wawasan penting: rasio yang stabil dan rendah cenderung menandakan jaringan yang sehat, sedangkan lonjakan tajam dapat menunjukkan tekanan spekulatif atau perlambatan aktivitas on-chain.
Kelebihan dan Keterbatasan NVT Ratio
Kelebihan:
- Menyediakan indikator fundamental berbasis data on-chain yang objektif.
- Membantu mengidentifikasi fase siklus pasar (akumulasi, ekspansi, distribusi, atau koreksi).
- Dapat digunakan untuk perbandingan antar aset digital seperti BTC, ETH, atau jaringan blockchain lainnya.
Keterbatasan:
- Data volume transaksi bisa bias karena adanya aktivitas non-ekonomis (seperti transaksi internal exchange).
- Tidak memperhitungkan aktivitas off-chain, seperti perdagangan derivatif atau DeFi di Layer 2.
- Kurang efektif untuk analisis jangka pendek, lebih cocok digunakan untuk pandangan menengah hingga panjang.
Baca Juga: Menganalisis Lonjakan TVL (Total Value Locked) di Proyek DeFi sebagai Leading Signal
Kesimpulan
Network Value to Transaction (NVT) Ratio merupakan salah satu metrik fundamental paling penting dalam menilai kesehatan dan valuasi aset kripto seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH). Dengan membandingkan nilai pasar dengan aktivitas ekonomi di jaringan, NVT memberikan gambaran sejauh mana harga mencerminkan penggunaan nyata aset tersebut.
Bitcoin cenderung menunjukkan fluktuasi NVT yang lebih tajam seiring perubahan sentimen pasar, sementara Ethereum menampilkan rasio yang lebih stabil berkat diversifikasi aktivitas jaringannya.
Walau tidak sempurna, NVT tetap menjadi alat analisis fundamental yang berharga jika digunakan bersama indikator lain seperti Active Addresses, Hash Rate, Total Value Locked (TVL), dan Realized Cap. Dengan pendekatan yang seimbang antara analisis teknikal dan fundamental, investor dapat lebih memahami dinamika nilai intrinsik di balik fluktuasi harga kripto.




[…] Baca Juga: Mengukur “Network Value to Transaction” (NVT) Ratio sebagai Indikator Fundamental BTC & ETH […]
[…] Baca Juga: Mengukur “Network Value to Transaction” (NVT) Ratio sebagai Indikator Fundamental BTC & ETH […]