#Tradingan – #Order Block & #Supply-Demand Zone: Konsep #Smart Money – Dalam dunia #trading, baik #forex, #saham, maupun #kripto, setiap pergerakan harga tidak terjadi secara acak. Di balik #candlestick yang kita lihat di chart, ada “tangan-tangan besar” yang menggerakkan pasar. Mereka dikenal sebagai Smart Money, yaitu modal besar yang berasal dari institusi finansial seperti #bank, #hedge fund, atau #market maker.
Trader ritel sering kali merasa “tertinggal” karena hanya mengandalkan indikator teknikal populer yang sifatnya lagging. Padahal, untuk memahami pergerakan harga secara lebih dalam, kita perlu mempelajari bagaimana institusi besar menempatkan order mereka. Dari situlah lahir konsep Smart Money Concepts (SMC), yang salah satu pondasinya adalah pemahaman mengenai Order Block dan Supply-Demand Zone.
Baca Juga: Synopsys (SNPS)
Artikel ini akan membahas secara rinci kedua konsep tersebut, bagaimana cara mengidentifikasinya, serta mengapa hal ini bisa menjadi “senjata rahasia” bagi trader yang ingin konsisten di pasar.

Apa Itu Smart Money Concepts?
Smart Money Concepts (SMC) adalah pendekatan analisis teknikal yang berfokus pada jejak pergerakan institusi besar di pasar. Alih-alih mengandalkan indikator, SMC mengajarkan trader untuk membaca struktur pasar (market structure), area likuiditas, hingga zona order institusional.
Logikanya sederhana: jika kita bisa mengetahui di mana institusi menempatkan order, maka kita bisa ikut masuk pada level yang sama. Dengan begitu, kemungkinan harga bergerak sesuai arah analisis kita menjadi lebih tinggi.
Order Block: Jejak Institusi di Chart
Order Block adalah area pada chart yang terbentuk akibat adanya akumulasi (pembelian besar-besaran) atau distribusi (penjualan masif) oleh institusi. Karena ukuran order mereka yang sangat besar, institusi tidak bisa mengeksekusi transaksi dalam satu kali klik. Mereka biasanya membagi order ke dalam beberapa bagian dan mengeksekusinya secara bertahap di area tertentu.
Jejak aktivitas ini tampak pada candlestick terakhir sebelum terjadi pergerakan harga besar atau impulsif.
Jenis Order Block
- Bullish Order Block
- Terjadi pada akhir tren turun.
- Ditandai dengan candle bearish terakhir sebelum harga naik tajam.
- Menjadi area potensial untuk entry buy ketika harga kembali menguji zona tersebut.
- Bearish Order Block
- Terjadi pada akhir tren naik.
- Ditandai dengan candle bullish terakhir sebelum harga jatuh signifikan.
- Menjadi area potensial untuk entry sell saat harga kembali ke zona itu.
Ciri-Ciri Order Block yang Valid
- Terjadi sebelum pergerakan harga besar dan jelas (impulsif).
- Volume relatif meningkat pada pergerakan keluar dari area tersebut.
- Harga sering kali kembali untuk menguji order block sebelum melanjutkan arah utama.
Dengan memahami order block, trader bisa menemukan level entry dengan risk-reward yang jauh lebih presisi dibanding sekadar menggunakan support-resistance klasik.
Baca Juga: Medtronic (MDT)
Supply & Demand Zone: Hukum Dasar Pasar
Sebelum istilah order block populer, konsep supply dan demand sudah lebih dulu digunakan. Supply dan demand adalah hukum dasar ekonomi yang juga berlaku dalam pasar finansial.
- Supply Zone (Zona Penawaran): Area di mana penjual lebih dominan, sehingga harga cenderung turun. Biasanya terbentuk di area resistance.
- Demand Zone (Zona Permintaan): Area di mana pembeli lebih dominan, sehingga harga cenderung naik. Biasanya terbentuk di area support.
Zona ini menunjukkan titik ketidakseimbangan antara pembeli dan penjual. Harga sering kali berbalik dari zona ini karena adanya kelebihan order yang belum tereksekusi.
Hubungan dengan Order Block
Supply dan demand zone bersifat lebih luas, sedangkan order block memberikan level spesifik berdasarkan candle terakhir sebelum breakout. Dengan kata lain, order block adalah bagian dari supply-demand zone yang lebih tajam dan akurat.
Mengapa Konsep Ini Penting dalam Trading?
- Mengikuti Jejak Smart Money
Alih-alih berspekulasi, trader bisa memanfaatkan area yang sama dengan institusi besar, sehingga peluang profit lebih besar. - Entry dan Exit yang Lebih Akurat
Dibanding sekadar garis support-resistance, order block dan supply-demand zone memberi level entry yang presisi. - Risk-Reward Ratio yang Lebih Optimal
Karena entry berada di level yang lebih jelas, trader bisa menempatkan stop loss lebih ketat dengan potensi profit yang lebih besar. - Memahami Struktur Pasar
Konsep ini tidak hanya memberi titik entry, tapi juga membantu memahami arah pergerakan harga secara keseluruhan.
Cara Praktis Menggunakan Order Block & Supply-Demand Zone
- Identifikasi Tren Utama
Jangan melawan arus. Lihat struktur pasar terlebih dahulu, apakah sedang uptrend, downtrend, atau sideways. - Cari Pergerakan Impulsif
Temukan area sebelum harga bergerak tajam, karena biasanya di situlah institusi menempatkan order mereka. - Tandai Order Block atau Zona Supply-Demand
Gunakan candle terakhir sebelum breakout sebagai area order block. - Tunggu Harga Kembali (Pullback)
Jangan entry di tengah pergerakan impulsif. Tunggu harga retrace ke zona tersebut. - Gunakan Konfirmasi Tambahan
Validasi entry dengan price action (misalnya pola rejection candle) atau indikator volume. - Manajemen Risiko Selalu Utama
Tempatkan stop loss di luar zona order block/supply-demand. Jangan pernah entry tanpa risk management.
Baca Juga: ConocoPhillips (COP)
Kesalahan Umum yang Perlu Dihindari
- Menganggap semua candle sebagai order block. Tidak semua candle terakhir sebelum pergerakan signifikan valid.
- Mengabaikan tren utama. Entry melawan tren hanya meningkatkan risiko.
- Over-trading. Terlalu banyak menggambar zona hingga chart penuh garis bisa membuat bingung.
- Tidak menunggu konfirmasi. Entry langsung tanpa melihat price action sering berujung pada stop loss cepat.
Kesimpulan
Order Block dan Supply-Demand Zone adalah fondasi penting dalam Smart Money Concepts. Keduanya membantu trader membaca jejak institusi besar di pasar, memahami area likuiditas, serta mendapatkan entry yang lebih presisi.
Dengan menguasai konsep ini, trader tidak lagi sekadar “menebak” arah harga, tetapi ikut menempatkan diri di jalur yang sama dengan Smart Money. Meski begitu, tidak ada strategi yang 100% akurat. Oleh karena itu, selalu kombinasikan analisis dengan struktur pasar, price action, serta manajemen risiko yang disiplin.
Pada akhirnya, kunci sukses trading bukan hanya memahami teori, tetapi juga melatih konsistensi, kesabaran, dan pengendalian emosi.




[…] Baca Juga: Order Block & Supply-Demand Zone: Konsep Smart Money […]