Metrik “Active Addresses” & “Dormant Coins” – Indikator Fundamental Unik dari Blockchain Activity


#Tradingan – Metrik “#Active Addresses” & “#Dormant Coins” – Indikator #Fundamental Unik dari #Blockchain Activity – Dalam dunia investasi #aset kripto, analisis harga sering kali berpusat pada #grafik candlestick, volume perdagangan, serta indikator #teknikal seperti #RSI (Relative Strength Index), #MACD (Moving Average Convergence Divergence), maupun #moving average. Pendekatan teknikal tersebut memang berguna untuk memetakan tren jangka pendek dan momentum pasar. Namun, aset #kripto memiliki satu keunggulan penting dibandingkan instrumen keuangan tradisional, yakni keterbukaan #data on-chain.

Melalui blockchain, siapa pun dapat memantau langsung aliran transaksi, aktivitas dompet, serta pola pergerakan aset digital. Data ini kemudian dirangkum dalam berbagai metrik on-chain yang berfungsi untuk mengukur kondisi fundamental suatu jaringan. Dua di antara metrik yang sering menjadi sorotan adalah Active Addresses (alamat aktif) dan Dormant Coins (koin yang lama tidak bergerak).

Baca Juga: DePIN (Decentralized Physical Infrastructure Networks) – Analisis Fundamental Proyek-Proyek Infrastruktur Terdesentralisasi

Artikel ini akan membahas secara komprehensif apa arti kedua metrik tersebut, bagaimana cara membacanya, mengapa penting bagi investor maupun trader, serta keterbatasannya.

Metrik “Active Addresses” & “Dormant Coins” – Indikator Fundamental Unik dari Blockchain Activity

Apa Itu Active Addresses?

Active Addresses adalah metrik yang menghitung jumlah alamat unik dalam blockchain yang melakukan transaksi dalam periode tertentu, baik sebagai pengirim maupun penerima. Biasanya, metrik ini ditampilkan dalam rentang harian, mingguan, atau bulanan.

  • Semakin tinggi jumlah alamat aktif, semakin menunjukkan bahwa jaringan sedang ramai digunakan. Hal ini bisa berarti adanya peningkatan adopsi, masuknya investor baru, atau tren penggunaan aplikasi di atas blockchain tersebut.
  • Jika jumlah alamat aktif menurun drastis, dapat menjadi sinyal melemahnya minat pasar atau menurunnya aktivitas di dalam ekosistem.

📌 Contoh:

  • Di Bitcoin, lonjakan jumlah alamat aktif sering kali muncul pada periode awal bull run, saat minat investor baru meningkat dan transaksi semakin ramai.
  • Di Ethereum, lonjakan alamat aktif pernah terjadi pada masa keemasan DeFi (2020) maupun NFT (2021), ketika jutaan pengguna berinteraksi dengan smart contract.

Dengan kata lain, metrik ini dapat dipakai sebagai “termometer” aktivitas jaringan.


Apa Itu Dormant Coins?

Dormant Coins adalah istilah untuk aset kripto yang tidak berpindah atau tidak digunakan dalam jangka waktu lama. Dalam praktik analisis on-chain, konsep ini sering dikaitkan dengan Coin Days Destroyed (CDD).

CDD menghitung berapa lama sebuah koin disimpan sebelum akhirnya berpindah. Misalnya:

  • Jika 1 BTC disimpan selama 100 hari sebelum dijual, maka “100 coin days” telah terakumulasi. Saat koin itu berpindah, maka 100 coin days dianggap “dihancurkan” (destroyed).
  • Jika koin yang lama tidak bergerak tiba-tiba aktif kembali, artinya ada potensi pergerakan signifikan di pasar.

📌 Contoh:

  • Dormant coins dari era awal Bitcoin (2011–2013) yang tiba-tiba aktif sering menjadi sorotan karena biasanya melibatkan jumlah besar yang bisa memberi tekanan jual.
  • Sebaliknya, jika mayoritas koin tetap dormant meski harga melonjak, hal itu menandakan keyakinan investor jangka panjang (HODLer) terhadap prospek aset.

Pentingnya Active Addresses dan Dormant Coins

Kedua metrik ini memiliki nilai fundamental yang unik, terutama jika digunakan bersama.

  1. Menunjukkan Aktivitas Nyata Jaringan
    Harga bisa naik karena spekulasi semata, tetapi jika kenaikan harga diiringi lonjakan alamat aktif, hal ini mengindikasikan bahwa ada dukungan nyata dari pengguna.
  2. Mengukur Sentimen Investor Jangka Panjang
    • Dormant coins yang tetap tidak bergerak → pemilik masih percaya pada prospek jangka panjang.
    • Banyak koin lama yang mendadak aktif → ada potensi distribusi (penjualan) oleh investor lama, yang bisa memicu tekanan bearish.
  3. Mengantisipasi Perubahan Tren
    Lonjakan alamat aktif sering kali mendahului kenaikan harga besar, sementara pergerakan dormant coins bisa menjadi tanda awal distribusi besar-besaran.
  4. Membandingkan Antar Blockchain
    Dengan membandingkan data Active Addresses antara jaringan (misalnya Ethereum vs Solana), investor bisa mengukur tingkat adopsi dan daya saing masing-masing ekosistem.

Baca Juga: On-Chain Governance Token: Nilai Fundamental di Balik Voting Power – Cara Menilai Token DAO


Cara Menggunakan Metrik Ini dalam Analisis

  1. Sebagai Konfirmasi Tren Harga
    • Harga naik + alamat aktif naik → tren cenderung valid dan berkelanjutan.
    • Harga naik + alamat aktif stagnan/menurun → hati-hati, bisa jadi hanya “pump” sementara.
  2. Mendeteksi Aktivitas Whale dan Investor Lama
    Dormant coins yang bergerak dalam jumlah besar sering diasosiasikan dengan aktivitas whale (pemegang besar). Hal ini bisa memengaruhi psikologi pasar.
  3. Mengidentifikasi Momentum Adopsi
    Jika alamat aktif naik drastis dalam waktu singkat, bisa menandakan adanya tren baru, misalnya peluncuran aplikasi, token, atau fenomena seperti GameFi, NFT, maupun Layer-2 scaling.

Keterbatasan dan Hal yang Perlu Diwaspadai

Meski berguna, metrik Active Addresses dan Dormant Coins bukan tanpa kelemahan:

  • Alamat tidak selalu sama dengan pengguna. Satu orang bisa memiliki puluhan alamat, sehingga jumlah Active Addresses bisa bias.
  • Dormant coins yang bergerak tidak selalu untuk dijual. Bisa saja pemilik hanya memindahkan aset ke cold wallet atau melakukan reorganisasi portofolio.
  • Data lebih relevan untuk aset besar. Pada altcoin kecil dengan volume dan aktivitas minim, kedua metrik ini kurang bermakna.
  • Butuh kombinasi analisis. Mengandalkan metrik on-chain saja tidak cukup; analisis teknikal, makroekonomi, dan sentimen pasar tetap diperlukan.

Baca Juga: ETF Kripto & Dampaknya ke Retail Trader


Kesimpulan

Active Addresses dan Dormant Coins merupakan dua indikator fundamental yang hanya dimungkinkan karena sifat transparan dari blockchain.

  • Active Addresses merepresentasikan tingkat aktivitas dan adopsi suatu jaringan.
  • Dormant Coins mencerminkan kepercayaan serta perilaku investor jangka panjang.

Dengan mengombinasikan kedua metrik ini, investor dapat memperoleh gambaran yang lebih utuh tentang kondisi pasar. Active Addresses membantu membaca dinamika pengguna saat ini, sementara Dormant Coins membantu memahami niat investor lama.

Namun, seperti semua indikator, data ini sebaiknya digunakan bersama pendekatan lain agar analisis lebih akurat. Bagi investor kripto, pemahaman terhadap metrik on-chain semacam ini dapat menjadi keunggulan kompetitif dalam mengambil keputusan di pasar yang volatil.

2 Replies to “Metrik “Active Addresses” & “Dormant Coins” – Indikator Fundamental Unik dari Blockchain Activity”

Tinggalkan Komentar

Bonus & Hadiah

Penawaran Terbaik

Copyright © 2025 Tradingan.com | Theme by Topoin.com, powered Aopok.com, Sponsor Topbisnisonline.com - Piool.com - Iklans.com.