#Tradingan – #Grafik #Harga #saham Cisarua Mountain Dairy (CMRY) hari ini untuk membantu #analisa #pasar sebelum memulai #investasi dan #trading saham Cisarua Mountain Dairy #CMRY. Cisarua Mountain Dairy (CMR) adalah salah satu #produsen #susu #segar terkemuka di #Indonesia yang berlokasi di kawasan Puncak, Cisarua, Bogor, Jawa Barat. #Perusahaan ini dikenal dengan produk susu segar dalam #kemasan botol kaca yang telah menjadi favorit banyak konsumen sejak puluhan tahun lalu.

Baca Juga: Harga Saham MD Pictures (FILM) Hari Ini

Chart Grafik Harga Saham Cisarua Mountain Dairy (CMR) Terkini

Bursa Investasi Saham Cisarua Mountain Dairy (CMR) Terpercaya
$1779 Komisi Referral
Regulasi: CySEC, FSA, FSCA
5.0
50% Bonus Setiap Deposit
Regulasi: BAPPEBTI, CySEC, FSA
5.0
20% Komisi Referral
Regulasi: BAPPEBTI, OJK, JFX
5.0
20% Komisi Referral
Regulasi: BAPPEBTI, OJK, BSI
5.0
$5.000 Bonus Deposit
Regulasi: CySEC, ASIC, IFSC
4.8
100jt Komisi Referral
Regulasi: BAPPEBTI, BEI, JFX, KBI, ICDX
4.8
220jt Komisi Referral
Regulasi: BAPPEBTI, BEI, OJK
4.8

Awal Berdiri (1960-an – 1970-an)

Cisarua Mountain Dairy (CMR)

Cisarua Mountain Dairy didirikan pada tahun 1966 oleh H. Djoko R. Soetjipto, seorang pengusaha yang melihat potensi besar dari industri susu di Indonesia. Pada masa itu, produksi susu lokal masih terbatas, sementara permintaan masyarakat akan susu segar terus meningkat.

Kawasan Puncak, Cisarua, dipilih sebagai lokasi peternakan dan pabrik pengolahan susu karena udaranya yang sejuk dan tanahnya yang subur, sangat cocok untuk peternakan sapi perah. CMRY memulai usahanya dengan mengimpor sapi-sapi perah dari Australia dan Selandia Baru untuk dibudidayakan di Indonesia.

Perkembangan dan Inovasi (1980-an – 1990-an)

Pada dekade 1980-an, CMR mulai memperluas pasar dengan memproduksi susu segar dalam botol kaca, yang menjadi ciri khasnya hingga saat ini. Beberapa produk unggulan CMR pada masa itu antara lain:

  • Susu Murni CMR (Full Cream)
  • Susu Coklat CMR
  • Susu Stroberi CMR

Selain itu, CMR juga memproduksi yogurt dan keju, meskipun produk susu segar tetap menjadi andalan utama.

Pada tahun 1990-an, CMR semakin dikenal luas berkat strategi pemasaran yang efektif, termasuk iklan di televisi dan promosi di warung-warung tradisional. Brand CMR menjadi identik dengan susu segar berkualitas dari Puncak.

Era Modern (2000-an – Sekarang)

Memasuki tahun 2000-an, CMR menghadapi persaingan ketat dari merek susu lain seperti Ultra Milk, Greenfields, dan Frisian Flag. Namun, CMR tetap mempertahankan eksistensinya dengan menjaga kualitas susu segar dan memperluas distribusi ke berbagai kota di Indonesia.

Beberapa pencapaian CMR di era modern:

  • Peningkatan produksi dengan teknologi pengolahan susu yang lebih modern.
  • Ekspansi pasar ke supermarket dan minimarket, selain tetap mempertahankan penjualan di warung-warung tradisional.
  • Peluncuran varian baru, seperti susu rendah lemak dan susu dengan tambahan vitamin.

Keunikan dan Keunggulan CMR

  1. Susu Segar dalam Botol Kaca – CMR tetap setia menggunakan kemasan botol kaca yang dianggap lebih menjaga kesegaran dan rasa susu.
  2. Lokasi Peternakan di Puncak – Sapi-sapi CMR dipelihara di dataran tinggi, menghasilkan susu dengan kualitas terbaik.
  3. Tanpa Pengawet – CMR mengklaim produknya bebas bahan pengawet, sehingga lebih sehat.
  4. Legenda Susu Bogor – CMR telah menjadi bagian dari budaya kuliner Bogor dan sekitarnya, sering dijadikan oleh-oleh khas Puncak.

Baca juga: Harga Saham Surya Esa Perkasa (ESSA) Hari Ini

Tantangan dan Masa Depan CMR

Meski memiliki basis konsumen yang loyal, CMR menghadapi tantangan seperti:

  • Persaingan dengan merek susu ultra-high temperature (UHT) yang lebih tahan lama.
  • Perubahan preferensi konsumen ke susu almond atau susu kedelai.
  • Kenaikan biaya produksi dan distribusi.

Namun, dengan strategi inovasi produk dan pemasaran yang tepat, CMR masih memiliki peluang besar untuk tetap eksis di pasar susu Indonesia.

Kesimpulan

Cisarua Mountain Dairy (CMR) adalah salah satu pelopor industri susu segar di Indonesia yang telah bertahan lebih dari 50 tahun. Dengan komitmen pada kualitas dan cita rasa alami, CMR tetap menjadi pilihan banyak orang yang mencari susu segar langsung dari peternakan.


Analisis Persaingan dan Keuangan Cisarua Mountain Dairy (CMR)

Cisarua Mountain Dairy (CMR) merupakan salah satu pelaku utama di industri susu segar Indonesia, khususnya untuk segmen susu pasteurisasi dalam kemasan botol kaca. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, CMR menghadapi persaingan ketat dari merek susu lokal maupun multinasional, serta tantangan finansial yang memengaruhi pertumbuhan bisnisnya.

1. Persaingan di Pasar Susu Indonesia

Pesaing Utama CMR

CMR bersaing dengan berbagai merek susu dalam beberapa kategori:

A. Susu Segar Pasteurisasi (Fresh Milk)

  • Greenfields (produsen susu premium, bagian dari Japfa Comfeed)
  • Kampung Susu (lokal Jawa Timur)
  • Saudi Fresh Milk (produksi dalam negeri dengan branding Timur Tengah)

B. Susu UHT (Ultra High Temperature)

  • Ultra Milk (Mayora Group)
  • Frisian Flag (FrieslandCampina)
  • Indomilk (Indofood Sukses Makmur)
  • DANCOW (Nestlé)

C. Susu Alternatif (Plant-Based Milk)

  • Oatly, Almond Breeze, dan Susu Kedelai (tren kesehatan yang menggerus pasar susu sapi).

Strategi Persaingan CMR

  • Keunikan Produk: CMR tetap mempertahankan kemasan botol kaca, yang menjadi pembeda dari pesaing yang lebih banyak menggunakan kemasan UHT kotak atau plastik.
  • Lokasi Peternakan di Puncak: Memanfaatkan citra alam pegunungan sebagai nilai jual “kesegaran alami”.
  • Pasar Tradisional & Oleh-Oleh: CMR masih mengandalkan penjualan di warung-warung dan sebagai oleh-oleh khas Bogor/Puncak.
  • Harga Kompetitif: Dibandingkan susu segar premium seperti Greenfields, CMR biasanya lebih terjangkau.

Tantangan Persaingan

  • Konsumen Beralih ke Susu UHT: Praktis dan tahan lama.
  • Masuknya Susu Impor: Produk Australia & Selandia Baru seperti Anchor dan Fernleaf semakin mudah didapat.
  • Perubahan Gaya Hidup: Generasi muda lebih memilih susu almond/oat milk.

2. Analisis Keuangan & Kinerja Bisnis CMR

A. Sumber Pendapatan Utama

  • Penjualan susu segar pasteurisasi (full cream, coklat, stroberi).
  • Produk turunan seperti yogurt dan keju (meskipun tidak sebesar lini susu cair).
  • Penjualan eceran di warung & restoran, serta distribusi ke minimarket.

B. Estimasi Omzet & Profitabilitas

  • Tidak ada data resmi yang dipublikasikan karena CMR merupakan perusahaan tertutup (belum go public).
  • Namun, berdasarkan volume penjualan dan harga per botol (Rp 10.000–Rp 15.000), diperkirakan omzet tahunan CMR berada di kisaran Rp 100–200 miliar.
  • Margin keuangan dipengaruhi oleh:
    • Biaya pakan sapi (naik sejak pandemi).
    • Biaya distribusi (CMR harus menjaga rantai dingin untuk susu segar).
    • Persaingan harga dengan susu UHT yang lebih murah.

C. Masalah Keuangan yang Dihadapi

  1. Biaya Produksi Tinggi
    • Pemeliharaan sapi perah di dataran tinggi (Puncak) lebih mahal dibanding peternakan di dataran rendah.
    • Ketergantungan pada impor pakan sapi (jika harga pakan dunia naik, biaya produksi ikut terdongkrak).
  2. Distribusi Terbatas
    • Susu segar pasteurisasi hanya bertahan 5–7 hari, sehingga distribusi harus cepat dan efisien.
    • CMR lebih dominan di Jawa Barat & Jabodetabek, sulit berekspansi ke luar Jawa.
  3. Investasi Teknologi
    • Perlu modernisasi pabrik untuk meningkatkan efisiensi, tetapi membutuhkan modal besar.

3. Peluang & Strategi ke Depan

A. Peluang Pengembangan Bisnis

✅ Ekspansi ke Susu UHT: Jika CMR bisa masuk segmen ini, pasar akan lebih luas.
✅ Branding Kekinian: Memperkuat digital marketing & kolaborasi dengan kafe-kafe.
✅ Susu Organik & Premium: Tren kesehatan bisa dimanfaatkan dengan produk bernilai tambah.

B. Ancaman yang Harus Diwaspadai

⚠️ Kenaikan Bahan Baku: Harga pakan & energi yang fluktuatif.
⚠️ Peraturan Pemerintah: Kebijakan impor susu & standar keamanan pangan.
⚠️ Perubahan Selera Konsumen: Generasi muda lebih suka susu praktis (UHT) atau plant-based.


Kesimpulan

CMR masih menjadi ikon susu segar Indonesia dengan basis konsumen yang loyal. Namun, untuk bertahan di tengah persaingan ketat, CMR perlu:

  1. Berinovasi dalam produk (misalnya varian susu rendah gula atau tinggi protein).
  2. Memperluas distribusi dengan rantai dingin yang lebih baik.
  3. Mengoptimalkan biaya produksi agar harga tetap kompetitif.

Tips Investasi dan Trading Saham Cisarua Mountain Dairy (CMR)

Sebagai salah satu merek susu segar legendaris di Indonesia, Cisarua Mountain Dairy (CMR) menarik minat banyak investor dan trader. Namun, sebelum memutuskan untuk berinvestasi atau trading terkait CMR, penting untuk memahami beberapa faktor kunci berikut.


1. Apakah CMR Sudah Go Public?

🔍 Fakta Penting:

  • CMR belum tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan masih merupakan perusahaan tertutup (private company).
  • Tidak ada saham CMR yang diperdagangkan di pasar modal, sehingga tidak mungkin membeli sahamnya secara langsung.

Alternatif Investasi Terkait CMR:

  1. Investasi di Perusahaan Induk (Jika Ada)
    • CMR dimiliki oleh keluarga/pemilik pribadi, sehingga tidak ada perusahaan induk yang bisa dibeli sahamnya.
  2. Investasi di Kompetitor Susu yang Tercatat di BEI
    • Contoh: ULTJ (Ultra Milk, Mayora Group), MLKY (Molindo Raya), atau ASDM (Austindo Nusantara Jaya) yang bergerak di agribisnis.

2. Jika CMR IPO di Masa Depan, Bagaimana Strateginya?

Jika suatu hari CMR melakukan Initial Public Offering (IPO), berikut tips investasi/trading-nya:

A. Analisis Fundamental Sebelum Beli Saham CMR

✅ Kinerja Keuangan:

  • Periksa laporan laba rugi, pertumbuhan penjualan, dan margin keuntungan.
  • Bandingkan dengan kompetitor seperti Ultra Milk atau Frisian Flag.

✅ Market Share & Positioning:

  • Apakah CMR masih dominan di pasar susu segar?
  • Bagaimana strategi ekspansi mereka (apakah masuk ke UHT atau produk turunan lain)?

✅ Debt to Equity Ratio (DER):

  • Perusahaan susu sering membutuhkan modal besar, pastikan utang tidak terlalu tinggi.

B. Analisis Teknikal (Untuk Trading Jangka Pendek)

📈 Gunakan indikator seperti:

  • Moving Average (MA 50 & MA 200) untuk melihat tren.
  • RSI (Relative Strength Index) untuk menghindari overbought/oversold.
  • Volume Perdagangan – Jika IPO, biasanya ada lonjakan volume di awal.

C. Strategi Entry & Exit

🎯 Buy:

  • Jika IPO dengan valuasi menarik (P/E di bawah kompetitor).
  • Jika ada breakout di atas harga IPO.

🎯 Sell/Take Profit:

  • Jika sudah mencapai target kenaikan (misal +30% dari harga IPO).
  • Jika ada sentimen negatif (kenaikan harga pakan sapi, penurunan penjualan).

3. Alternatif Investasi Selain Saham

Jika ingin terlibat dalam bisnis CMR tanpa menunggu IPO, beberapa opsi lain:

Baca juga: Harga Saham Erajaya Swasembada (ERAA) Hari Ini

A. Kerjasama Distribusi/Reseller

  • Menjadi mitra penjualan produk CMR di daerah tertentu.

B. Investasi di Peternakan Sapi Perah

  • CMR bergantung pada pasokan susu segar, jadi investasi di peternakan sapi bisa menjadi peluang.

C. Investasi di Sektor Agribisnis Terkait

  • Contoh: Saham perusahaan pakan ternak (CPIN, JPFA) atau logistik pendingin (TLKM, MPMX).

4. Risiko Investasi di CMR (Jika IPO)

⚠️ Fluktuasi Harga Susu Dunia → Pengaruhi biaya produksi.
⚠️ Persaingan Ketat → Ultra Milk, Greenfields, dan susu impor lebih dominan.
⚠️ Ketergantungan pada Pasar Lokal → CMR belum go global seperti kompetitor.


Kesimpulan

  • Saat ini, tidak bisa investasi di saham CMR karena belum IPO.
  • Jika IPO nanti, lakukan analisis fundamental & teknikal sebelum beli.
  • Alternatif: Investasi di kompetitor susu atau sektor agribisnis terkait.

🚀 Tips Tambahan: Pantau terus perkembangan CMR di media bisnis. Jika ada tanda-tanda IPO, siapkan dana dan riset mendalam!

2 Replies to “Cisarua Mountain Dairy (CMRY)”

Tinggalkan Komentar

Bonus & Hadiah

Penawaran Terbaik

Artikel Terbaru