#Tradingan – #Behavioral Bias Terapan dalam Dunia #Investasi dan #Trading – Dalam dunia investasi dan trading, keputusan finansial sering kali tidak sepenuhnya rasional. Banyak keputusan yang diambil dipengaruhi oleh bias #psikologis yang terjadi secara tidak sadar. Tiga bias yang paling umum dan berpengaruh dalam keputusan keuangan adalah #Loss Aversion, #Anchoring, dan #Overtrading. Artikel ini membahas pengenalan terhadap ketiga bias tersebut, studi kasus nyata, serta cara mengatasinya menggunakan #self-reflection checklist.
Baca Juga: Pre‑Market Routine & Mental Checklist Lokal

Apa Itu Behavioral Bias?
Behavioral bias adalah kecenderungan psikologis yang memengaruhi cara individu berpikir dan bertindak dalam mengambil keputusan. Dalam konteks keuangan, bias ini sering menyebabkan investor dan trader:
- Mengabaikan data objektif
- Mengambil keputusan impulsif
- Menjadi terlalu percaya diri atau terlalu takut
Memahami bias ini penting untuk menjaga keputusan tetap rasional dan menghindari kerugian yang tidak perlu.
Tiga Bias Psikologis yang Paling Umum
A. Loss Aversion
Definisi: Kecenderungan untuk lebih kuat merasakan dampak kerugian dibandingkan keuntungan dalam jumlah yang sama.
Contoh: Investor menolak menjual saham yang merugi karena tidak ingin mengakui kerugian, meskipun prospeknya sudah memburuk.
Studi Kasus:
Selama krisis finansial 2008, banyak investor individu bertahan dalam posisi saham yang sudah jatuh tajam karena enggan merealisasikan kerugian. Hal ini membuat mereka kehilangan kesempatan untuk beralih ke aset yang lebih aman.
B. Anchoring
Definisi: Kecenderungan untuk terlalu terpaku pada informasi awal (seperti harga beli) saat membuat keputusan, meskipun informasi tersebut sudah tidak relevan.
Contoh: Trader membeli kripto di harga tinggi dan terus menunggu harganya kembali ke titik itu, meskipun kondisi pasar telah berubah total.
Studi Kasus:
Dalam pasar properti, banyak penjual tidak mau menurunkan harga rumah karena merasa “rugi” dibanding harga beli awal, padahal harga pasar sudah turun jauh.
C. Overtrading
Definisi: Melakukan transaksi berlebihan karena dorongan emosi seperti euforia, kecemasan, atau rasa takut tertinggal (fear of missing out).
Contoh: Trader pemula membuka posisi terlalu sering tanpa strategi yang jelas hanya karena ingin selalu terlibat dalam pasar.
Studi Kasus:
Penelitian oleh Barber dan Odean (2000) menunjukkan bahwa investor individu yang paling sering melakukan trading justru mendapat imbal hasil terburuk karena terlalu percaya diri dan terlalu sering masuk pasar tanpa alasan yang kuat.
Mengatasi Bias dengan Self-Reflection Checklist
Mengatasi bias psikologis membutuhkan kesadaran diri dan evaluasi rutin. Berikut adalah checklist refleksi yang dapat digunakan setiap hari oleh trader dan investor sebelum dan sesudah mengambil keputusan:
Self-Reflection Checklist
Pertanyaan Refleksi | Tujuan Evaluasi |
---|---|
Apakah saya menahan posisi karena tidak ingin mengakui kerugian? | Mengidentifikasi bias Loss Aversion |
Apakah saya menggunakan data terkini atau masih terpaku pada harga beli awal? | Menghindari bias Anchoring |
Berapa kali saya trading hari ini dan apa alasan rasionalnya? | Mengontrol Overtrading |
Apakah saya sudah membuat rencana atau jurnal trading? | Memastikan keputusan didasarkan pada strategi |
Apakah kondisi emosional saya sedang memengaruhi keputusan? | Menilai kesiapan psikologis |
Apa pelajaran yang saya dapat hari ini, terlepas dari hasilnya? | Melatih refleksi dan pengembangan diri |
Kesimpulan
Bias psikologis seperti Loss Aversion, Anchoring, dan Overtrading bisa menjadi hambatan besar dalam pengambilan keputusan keuangan. Dengan mengenali keberadaan bias ini dan melatih refleksi diri secara teratur, trader dan investor dapat meningkatkan kualitas keputusan serta menjaga performa jangka panjang. Disiplin, kesadaran diri, dan evaluasi objektif adalah kunci untuk mengendalikan bias dan mencapai tujuan finansial yang lebih stabil.
[…] Baca: Behavioral Bias Terapan dalam Dunia Investasi dan Trading […]