#Tradingan – #Grafik #harga #saham #Bank Tabungan Negara (BBTN) hari ini untuk membantu #analisa #pasar sebelum memulai #investasi dan #trading saham Bank Tabungan Negara #BBTN. Bank Tabungan Negara (BTN) adalah salah satu #bank milik pemerintah #Indonesia yang #berfokus pada pembiayaan #perumahan dan tabungan. BTN memiliki sejarah panjang yang terkait dengan #perkembangan #ekonomi dan perbankan di Indonesia.

Baca juga: Harga Saham Bank Artos Indonesia (ARTO) Hari Ini

Chart Grafik Harga Saham Bank Tabungan Negara (BBTN) Terkini

Bursa Investasi Saham Bank Tabungan Negara (BBTN) Terpercaya
$1779 Komisi Referral
Regulasi: CySEC, FSA, FSCA
5.0
50% Bonus Setiap Deposit
Regulasi: BAPPEBTI, CySEC, FSA
5.0
20% Komisi Referral
Regulasi: BAPPEBTI, OJK, JFX
5.0
20% Komisi Referral
Regulasi: BAPPEBTI, OJK, BSI
5.0
$5.000 Bonus Deposit
Regulasi: CySEC, ASIC, IFSC
4.8
100jt Komisi Referral
Regulasi: BAPPEBTI, BEI, JFX, KBI, ICDX
4.8
220jt Komisi Referral
Regulasi: BAPPEBTI, BEI, OJK
4.8

Awal Mula BTN (1897–1945)

Bank Tabungan Negara (BBTN)

BTN berawal dari Postspaarbank, sebuah bank tabungan yang didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda pada 16 April 1897. Bank ini beroperasi di bawah Jawatan Pos (Dinas Pos) dan bertujuan untuk menggalang tabungan masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah.

Selama masa penjajahan Jepang (1942–1945), Postspaarbank diambil alih dan diganti namanya menjadi Tyokin Kyoku (Jawatan Tabungan). Fungsi utamanya tetap sama, yaitu menghimpun dana tabungan masyarakat.

Era Kemerdekaan (1945–1960)

Setelah Indonesia merdeka, pemerintah mengambil alih Tyokin Kyoku dan mengubahnya menjadi Kantor Tabungan Pos pada 1948. Pada 9 Februari 1950, lembaga ini diubah menjadi Bank Tabungan Pos di bawah Kementerian Keuangan.

Pada 1954, Bank Tabungan Pos dipisahkan dari Jawatan Pos dan berubah nama menjadi Bank Tabungan Negara (BTN) berdasarkan PP No. 4 Tahun 1954. BTN resmi menjadi bank milik negara yang fokus pada tabungan dan kredit kecil.

Perkembangan BTN (1960–1990)

Pada 1963, BTN memperluas layanannya dengan memberikan kredit pemilikan rumah (KPR) sederhana. Pada 1968, BTN menjadi salah satu bank milik negara setelah dikeluarkannya UU No. 19 Tahun 1968 tentang Bank Negara.

Di era 1970-an hingga 1980-an, BTN terus berkembang dengan memperkenalkan berbagai produk tabungan, seperti Tabanas (Tabungan Pembangunan Nasional) dan Taska (Tabungan Asuransi Berjangka).

Era Modernisasi (1990–Sekarang)

Pada 1992, BTN berubah status menjadi Persero berdasarkan PP No. 22 Tahun 1992 dan namanya menjadi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Pada 1997, BTN terpukul oleh krisis moneter tetapi berhasil bertahan. Di era 2000-an, BTN semakin fokus pada pembiayaan perumahan. Pada 2009, BTN melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham BBTN.

Saat ini, BTN menjadi salah satu bank terkemuka di Indonesia dalam pembiayaan KPR dan memiliki jaringan luas di seluruh Indonesia. BTN juga terus berinovasi dengan produk digital seperti BTN Mobile Banking dan BTN Properti.

Misi dan Visi BTN

  • Visi: Menjadi bank terdepan dalam pembiayaan perumahan dan tabungan.
  • Misi: Memberikan solusi keuangan inovatif untuk masyarakat Indonesia.

BTN terus berkomitmen mendukung program pemerintah dalam penyediaan perumahan terjangkau bagi masyarakat.

Daftar Direktur Utama BTN

Berikut beberapa nama yang pernah memimpin BTN:

  1. R. Aboebakar (1950–1954)
  2. R. Soerjo (1954–1960)
  3. D. Soemardi (1960–1965)
  4. Soedarjono (1965–1968)
  5. R. Soekardan (1968–1973)
    … hingga kini dipimpin oleh Nixon LP Napitupulu (sejak 2023).

Penghargaan BTN

BTN telah meraih berbagai penghargaan, antara lain:

  • Best Mortgage Bank dari Global Banking & Finance Review
  • The Best BUMN in Housing Finance
  • Top Digital Bank untuk kategori KPR

Kesimpulan

BTN memiliki sejarah panjang sejak era kolonial hingga menjadi bank modern yang fokus pada pembiayaan perumahan. Sebagai salah satu bank tertua di Indonesia, BTN terus berperan penting dalam mendorong inklusi keuangan dan pembangunan properti di Tanah Air.


Persaingan dan Kinerja Keuangan Bank Tabungan Negara (BTN)

Bank Tabungan Negara (BTN) merupakan salah satu Bank BUMN yang berfokus pada pembiayaan perumahan (KPR) dan tabungan. Seiring dengan perkembangan industri perbankan di Indonesia, BTN menghadapi persaingan ketat dari bank-bank lain, baik milik pemerintah maupun swasta.

Analisis Persaingan BTN di Industri Perbankan

1. Pesaing Utama BTN di Sektor KPR

BTN dikenal sebagai “Bank-nya KPR”, namun harus bersaing dengan beberapa bank besar lainnya, seperti:

  • Bank BTN vs. Bank Mandiri → Mandiri juga memiliki produk KPR yang kuat dengan jaringan luas.
  • Bank BTN vs. BNI → BNI menawarkan KPR dengan suku bunga kompetitif.
  • Bank BTN vs. BRI → BRI memiliki akses kuat ke segmen mikro dan UMKM.
  • Bank BTN vs. Bank Swasta (BCA, CIMB Niaga, Danamon, dll.) → Bank swasta menawarkan layanan digital lebih maju.

2. Keunggulan BTN dalam Persaingan

  • Fokus pada KPR Subsidi & Non-Subsidi: BTN menjadi mitra utama pemerintah dalam program KPR FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan).
  • Jaringan Luas: Memiliki cabang di seluruh Indonesia, termasuk daerah terpencil.
  • Kerjasama dengan Developer Properti: BTN bekerja sama dengan pengembang besar seperti Summarecon, Sinar Mas Land, dan Ciputra Group.

3. Tantangan yang Dihadapi BTN

  • Suku Bunga Kompetitif: Bank swasta seperti BCA dan CIMB Niaga sering menawarkan suku bunga lebih rendah.
  • Digitalisasi: Layanan digital BTN masih dianggap kalah dibandingkan bank swasta.
  • Kredit Macet (NPL): BTN memiliki risiko Non-Performing Loan (NPL) yang lebih tinggi karena fokus pada KPR.

Kinerja Keuangan BTN (Analisis Terkini)

Baca juga: Harga Saham Amman Mineral Internasional (AMMN) Hari Ini

1. Profitabilitas (Laba/Rugi)

  • 2021: Laba bersih Rp 1,78 triliun (meningkat dibanding 2020).
  • 2022: Laba bersih Rp 2,1 triliun (pertumbuhan ~18%).
  • 2023: Laba bersih Rp 2,3 triliun (terus tumbuh meski ada tekanan ekonomi).

2. Aset & Pembiayaan

  • Total Aset (2023)Rp 300 triliun+.
  • Porsi KPR: ~70% dari total portofolio kredit.
  • Pertumbuhan Kredit: Rata-rata 8-10% per tahun.

3. Kualitas Kredit (NPL)

  • NPL Gross (2023): Sekitar 3,5% (masih di atas rata-rata industri ~2,5%).
  • Penyebab NPL Tinggi: Resiko kredit perumahan & ekonomi lesu pasca-pandemi.

4. Dana Pihak Ketiga (DPK) & Tabungan

  • Total DPK (2023)Rp 200 triliun+.
  • Produk Unggulan:
    • BTN Griya (Tabungan perumahan)
    • BTN Properti (Layanan digital KPR)
    • BTN Prioritas (Banking for high-net-worth individuals)

Strategi BTN Menghadapi Persaingan

  1. Perkuat Layanan Digital: Mengembangkan BTN Mobile Banking & integrasi dengan fintech.
  2. Ekspansi ke Segmen Menengah-Bawah: Menjangkau lebih banyak nasabah melalui KPR bersubsidi.
  3. Kolaborasi dengan Pemerintah: Memperkuat peran dalam program sejuta rumah.
  4. Penurunan NPL: Meningkatkan pengawasan kredit & restrukturisasi pinjaman.

Prospek BTN ke Depan

✅ Peluang:

  • Dukungan pemerintah dalam pembiayaan perumahan.
  • Pertumbuhan sektor properti di Indonesia.
  • Potensi digital banking & fintech collaboration.

⚠️ Tantangan:

  • Suku bunga tinggi BI → mempengaruhi minat KPR.
  • Persaingan ketat dengan bank digital & swasta.
  • Risiko kredit macet jika ekonomi melambat.

Kesimpulan

BTN masih menjadi pemain utama di pembiayaan perumahan, tetapi harus terus berinovasi untuk bersaing dengan bank-bank lain. Kinerja keuangannya stabil, tapi perlu waspada terhadap risiko NPL dan persaingan digital.


Tips Investasi dan Trading Saham Bank Tabungan Negara (BBTN)

Bank Tabungan Negara (BBTN) adalah salah satu saham BUMN perbankan yang menarik bagi investor, terutama karena fokusnya pada pembiayaan perumahan (KPR). Namun, sebelum berinvestasi atau trading saham BBTN, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.


1. Analisis Fundamental BBTN

Sebelum membeli saham BBTN, lakukan analisis fundamental untuk menilai kesehatan keuangan perusahaan.

a. Kinerja Keuangan Terkini (2023-2024)

  • Laba Bersih: Rp 2,3 triliun (2023), tumbuh dibanding tahun sebelumnya.
  • Total Aset: Rp 300+ triliun.
  • Dividen Yield: Sekitar 4-6% (bergantung kebijakan dividen tahunan).
  • NPL (Non-Performing Loan): ~3,5% (lebih tinggi dari rata-rata industri).

b. Prospek Bisnis

✅ Kelebihan:

  • Pemerintah mendukung program KPR bersubsidi (FLPP).
  • Sektor properti masih tumbuh di Indonesia.
  • BTN memiliki pangsa pasar besar di KPR.

⚠️ Risiko:

  • Suku bunga tinggi BI bisa mengurangi minat KPR.
  • Persaingan ketat dengan bank swasta (BCA, BRI Syariah, dll).
  • NPL tinggi bisa mempengaruhi profitabilitas.

2. Strategi Investasi Jangka Panjang (Buy & Hold)

Jika Anda ingin investasi jangka panjang (1-5 tahun), pertimbangkan:

a. Beli di Harga Support (Diskon)

  • Harga Historis: BBTN pernah berada di kisaran Rp 1.000 – Rp 2.000 per saham.
  • Buy Zone: Jika turun di bawah Rp 1.300, bisa jadi entry point menarik.

b. Manfaatkan Dividen

  • BTN rutin membagikan dividen (yield ~4-6%).
  • Cocok untuk investor pasif yang ingin pendapatan rutin.

c. Pantau Kebijakan Pemerintah

  • Jika ada insentif KPR atau program perumahan murah, saham BBTN biasanya merespons positif.

3. Strategi Trading Jangka Pendek (Swing/Intraday)

Untuk trader harian/mingguan, gunakan analisis teknikal dan momentum pasar:

a. Gunakan Indikator Teknikal

  • Support & Resistance:
    • Support utama: Rp 1.200 – Rp 1.300
    • Resistance: Rp 1.600 – Rp 1.800
  • Moving Average (MA 50 & MA 200):
    • Jika MA 50 > MA 200 → uptrend (bisa buy).
    • Jika MA 50 < MA 200 → downtrend (hati-hati).
  • RSI (Relative Strength Index):
    • RSI < 30 → Oversold (potensi rebound).
    • RSI > 70 → Overbought (potensi koreksi).

b. Trading Berdasarkan News & Event

  • Katalis Positif:
    • Pengumuman laba naik.
    • Program KPR baru dari pemerintah.
    • Penurunan suku bunga BI.
  • Katalis Negatif:
    • Kenaikan NPL.
    • Ekonomi melambat (kredit macet meningkat).

c. Gunakan Cut Loss & Take Profit

  • Cut Loss: Jika turun 5-7% dari entry point.
  • Take Profit: Jika naik 10-15% (sesuaikan risiko).

4. Rekomendasi Investasi/Trading BBTN

StrategiEntry PointTarget PriceStop Loss
Investasi (Long Term)Rp 1.200 – Rp 1.400Rp 1.800 – Rp 2.000Rp 1.000
Swing Trading (1-3 bulan)Rp 1.300 – Rp 1.500Rp 1.700 – Rp 1.900Rp 1.200
Intraday/ScalpingBreakout Rp 1.600Rp 1.650 – Rp 1.700Rp 1.550

5. Kesimpulan & Saran

Baca juga: Harga Saham AKR Corporindo (AKRA) Hari Ini

✅ Bagus untuk:

  • Investor jangka panjang yang cari dividen.
  • Trader yang suka main saham BUMN volatile.
  • Pemain momentum jika ada katalis KPR/properti.

❌ Hindari jika:

  • Suku bunga BI naik tajam (berdampak pada KPR).
  • Ada krisis properti atau kredit macet melonjak.

Tips Tambahan:

  • Pantau IHSG & sektor perbankan karena BBTN sering ikut arus pasar.
  • Gunakan analisis teknikal + fundamental untuk keputusan lebih akurat.
  • Diversifikasi portofolio (jangan semua dana di BBTN).

DISCLAIMER

Informasi dalam artikel ini hanya untuk tujuan edukasi dan analisis semata, bukan merupakan rekomendasi atau saran investasi, finansial, maupun trading. Keputusan investasi dan trading merupakan tanggung jawab pribadi masing-masing individu.

One Reply to “Bank Tabungan Negara (BBTN)”

Tinggalkan Komentar

Bonus & Hadiah

Penawaran Terbaik

Artikel Terbaru