#Tradingan – Menggunakan #Point & Figure Chart untuk #Trading #Forex – Trading forex adalah aktivitas yang sangat dipengaruhi oleh #analisis teknikal. Seorang #trader perlu memahami pola pergerakan harga agar dapat mengambil keputusan yang tepat. Selama ini, #grafik candlestick, #line chart, maupun #bar chart menjadi pilihan populer karena dianggap mudah dibaca dan penuh informasi. Namun, ada satu jenis grafik klasik yang jarang dibicarakan, padahal sangat efektif untuk menyaring “noise” pasar, yaitu Point & Figure (P&F) chart.
Baca Juga: Multi-Timeframe Confluence: Entry Akurat dengan 3 Level Chart
Meski berasal dari abad ke-19, P&F chart masih relevan digunakan hingga sekarang. Keunikannya adalah grafik ini tidak bergantung pada waktu, melainkan hanya mencatat perubahan harga yang signifikan. Dengan kata lain, trader hanya akan melihat pergerakan harga yang benar-benar penting tanpa gangguan fluktuasi kecil yang bisa membingungkan. Artikel ini akan membahas secara lengkap apa itu Point & Figure chart, cara membaca, penerapannya dalam trading forex, serta kelebihan dan kelemahannya.

Apa Itu Point & Figure Chart?
Point & Figure chart pertama kali diperkenalkan lebih dari 100 tahun yang lalu oleh para analis teknikal klasik. Berbeda dengan grafik candlestick yang memperhitungkan dimensi waktu, P&F chart hanya fokus pada pergerakan harga.
Struktur P&F chart terdiri dari:
- Kolom X → digunakan untuk menunjukkan kenaikan harga.
- Kolom O → digunakan untuk menunjukkan penurunan harga.
- Box size → ukuran minimum pergerakan harga yang akan ditampilkan pada grafik.
- Reversal amount → jumlah box yang diperlukan untuk membalik arah dari kolom X ke O atau sebaliknya.
Misalnya, jika box size ditentukan 50 pips dan reversal amount tiga box, maka harga harus bergerak 150 pips berlawanan arah sebelum grafik berganti kolom. Hal ini membuat grafik hanya menampilkan pergerakan harga yang benar-benar signifikan, sehingga lebih bersih dan mudah dipahami.
Cara Membaca Point & Figure Chart
Bagi trader pemula, tampilan P&F chart mungkin terlihat aneh karena hanya berupa deretan X dan O. Namun sebenarnya, logikanya cukup sederhana:
- Mengidentifikasi Tren
- Kolom X yang terus bertambah menunjukkan tren naik (bullish).
- Kolom O yang semakin panjang ke bawah menunjukkan tren turun (bearish).
- Melihat Support dan Resistance
- Level resistance terbentuk ketika kolom X gagal menembus puncak sebelumnya.
- Level support terbentuk ketika kolom O berhenti di titik bawah tertentu.
- Mendeteksi Breakout
- Jika kolom X menembus level resistance lama, itu menjadi sinyal beli (buy signal).
- Jika kolom O menembus support lama, itu menjadi sinyal jual (sell signal).
- Menentukan Target Harga
- Dengan metode vertical count (mengukur tinggi kolom), trader bisa memproyeksikan potensi target pergerakan.
- Dengan horizontal count (mengukur lebar pola), trader bisa memperkirakan kekuatan konsolidasi dan potensi breakout.
Baca Juga: Laporan Kuartalan Proyek Kripto: Bagaimana Membaca & Memanfaatkannya?
Penerapan Point & Figure Chart dalam Trading Forex
1. Menentukan Box Size dan Reversal Amount
Dalam forex, box size biasanya menggunakan satuan pips. Contoh:
- 50 pips dengan reversal 3 → artinya harga harus bergerak 150 pips ke arah sebaliknya untuk menghasilkan pembalikan tren.
Trader bisa menyesuaikan box size sesuai dengan volatilitas pasangan mata uang. Pasangan dengan volatilitas tinggi seperti GBP/JPY biasanya membutuhkan box size lebih besar dibanding EUR/USD.
2. Mengidentifikasi Tren Utama
Karena tidak memperhitungkan waktu, P&F chart lebih efektif digunakan pada time frame tinggi seperti daily atau weekly. Hal ini membantu trader untuk fokus pada tren jangka menengah dan panjang tanpa terpengaruh “noise” pergerakan kecil.
3. Mendeteksi Breakout Signifikan
Salah satu keunggulan P&F chart adalah kejelasannya dalam menunjukkan breakout dari level support dan resistance. Trader dapat lebih percaya diri dalam mengambil posisi ketika harga benar-benar menembus batas penting, karena grafik ini tidak mudah tertipu oleh pergerakan semu.
4. Kombinasi dengan Indikator Lain
Meskipun P&F chart sudah cukup informatif, hasilnya bisa lebih maksimal jika dikombinasikan dengan indikator teknikal lain. Misalnya, trader bisa menggunakan Moving Average untuk melihat arah tren jangka panjang atau RSI/MACD untuk konfirmasi momentum.
Kelebihan Point & Figure Chart
- Menyaring Noise Pasar
Fluktuasi kecil yang sering membuat bingung pada grafik candlestick tidak ditampilkan, sehingga grafik lebih bersih. - Fokus pada Supply dan Demand
P&F chart secara alami menyoroti area support dan resistance, yang mencerminkan interaksi supply dan demand di pasar. - Mudah Mengidentifikasi Tren
Struktur X dan O membuat tren naik atau turun terlihat jelas tanpa perlu indikator tambahan. - Cocok untuk Swing Trader dan Investor
Karena lebih menekankan pada pergerakan signifikan, grafik ini sangat bermanfaat bagi trader jangka menengah dan panjang.
Kelemahan Point & Figure Chart
- Kurang Populer di Kalangan Trader Modern
Banyak platform trading forex tidak menyediakan P&F chart secara default, sehingga trader perlu menggunakan software tambahan. - Tidak Menyertakan Waktu
Trader yang terbiasa mengandalkan faktor waktu dalam menentukan entry atau exit mungkin merasa kurang nyaman menggunakan grafik ini. - Penentuan Box Size Tidak Mudah
Box size terlalu kecil bisa menghasilkan terlalu banyak sinyal, sementara terlalu besar bisa membuat sinyal datang terlambat. - Kurva Belajar Relatif Tinggi
Trader pemula mungkin memerlukan waktu untuk terbiasa membaca pola X dan O serta menerapkan strategi yang sesuai.
Baca Juga: Metrik “Realized Cap vs Market Cap” sebagai Indikator Kesehatan Pasar
Kesimpulan
Point & Figure chart adalah alat analisis teknikal klasik yang masih relevan digunakan dalam trading forex. Dengan menyingkirkan faktor waktu dan hanya berfokus pada pergerakan harga signifikan, grafik ini membantu trader melihat tren lebih jelas dan menyaring kebisingan pasar.
Meski tidak sepopuler candlestick, P&F chart memiliki keunggulan dalam menyoroti level support dan resistance serta memberikan sinyal breakout yang lebih “bersih”. Bagi trader forex yang ingin fokus pada gambaran besar tren pasar, P&F chart bisa menjadi alternatif yang menarik untuk dipelajari.
Namun, perlu diingat bahwa grafik ini juga memiliki keterbatasan. Trader tetap perlu uji coba dalam menentukan box size yang sesuai, serta sebaiknya mengombinasikannya dengan indikator teknikal lain untuk hasil yang lebih akurat.
Dengan pemahaman yang baik, P&F chart dapat menjadi senjata tambahan yang membantu trader forex mengambil keputusan lebih strategis dan terhindar dari jebakan noise pasar.




[…] Baca Juga: Menggunakan Point & Figure Chart untuk Trading Forex […]