#Tradingan – #Grafik #Harga #saham #Global Mediacom (BMTR) hari ini untuk membantu #analisa #pasar sebelum memulai #investasi dan #trading saham Global Mediacom #BMTR. Global Mediacom, sebelumnya dikenal sebagai PT Bimantara Citra Tbk (kode saham: BMTR), adalah salah satu #perusahaan #media terbesar di #Indonesia yang beroperasi di bawah naungan MNC Group. Perusahaan ini memiliki #portofolio bisnis yang luas, termasuk stasiun televisi, radio, produksi konten, dan layanan digital.
Baca juga: Harga Saham Darma Henwa (DEWA) Hari Ini
Chart Grafik Harga Saham Global Mediacom (BMTR) Terkini
Awal Mula: Pendirian PT Bimantara Citra (1981–1990-an)

- Global Mediacom awalnya didirikan pada 1981 dengan nama PT Bimantara Citra, bagian dari Bimantara Group milik Bambang Trihatmodjo (putra kedua Presiden Soeharto).
- Awalnya, Bimantara Citra bergerak di bidang investasi dan perdagangan, kemudian berkembang ke sektor media.
- Pada 1995, Bimantara Citra melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham BMTR.
Era Akuisisi oleh MNC Group (2000-an)
- PT Bhakti Investama TbkPada awal 2000-an, terjadi krisis ekonomi dan perubahan kepemilikan. MNC Group (kala itu masih bernama PT Bhakti Investama Tbk) yang dipimpin Hary Tanoesoedibjo mulai mengakuisisi saham Bimantara Citra.
- Tahun 2002, MNC resmi mengambil alih Bimantara Citra dan mengubah fokus bisnisnya ke sektor media dan penyiaran.
- Nama perusahaan diubah menjadi PT Global Informasi Bermutu Tbk, kemudian menjadi PT Global Mediacom Tbk (2003) untuk mencerminkan identitas baru sebagai grup media.
Ekspansi Bisnis Media (2003–Sekarang)
Global Mediacom menjadi holding company untuk berbagai anak usaha di bawah MNC Group, terutama di bidang:
- Televisi
- RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia) – Stasiun TV pertama di Indonesia yang mengudara sejak 1989, diakuisisi penuh oleh MNC.
- MNCTV (dulu TPI) – Dibeli dari keluarga Pak Harto pada 2010.
- GTV (Global TV) – Akuisisi pada 2003, fokus pada konten hiburan muda.
- iNews (sebelumnya SUN TV) – Berganti nama pada 2015, fokus berita.
- Produksi Konten & Digital
- MNC Pictures – Rumah produksi untuk sinetron, film, dan acara TV.
- MNC Digital Entertainment – Layanan streaming (RCTI+, MNC Vision, dan lainnya).
- Radio & Lainnya
- Memiliki jaringan radio seperti MNC Trijaya FM dan Radio Delta FM.
- Investasi di situs berita (Sindonews.com, Okezone.com) dan iklan digital.
Restrukturisasi & Perkembangan Terkini
- Pada 2021, MNC Group melakukan restrukturisasi internal, termasuk konsolidasi anak usaha untuk efisiensi.
- Global Mediacom tetap menjadi tulang punggung bisnis penyiaran MNC, meskipun sempat ada wacana penggabungan dengan MNC Vision (IPTV & Pay TV).
- Tahun 2023, perusahaan terus mengembangkan konten digital untuk bersaing dengan platform seperti Vidio dan Netflix.
Fakta Menarik
- BMTR adalah salah satu saham media dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI.
- Nama “Bimantara” sempat hilang setelah akuisisi MNC, tetapi masih tercermin dalam kode saham lama (BMTR).
- Global Mediacom menguasai 3 dari 10 stasiun TV terbesar di Indonesia (RCTI, MNCTV, GTV).
Baca juga: Harga Saham Ciputra Development (CTRA) Hari Ini
Tantangan ke Depan
- Persaingan ketat dengan Emtek (SCTV & Vidio) dan Trans Media.
- Perubahan kebiasaan konsumen dari TV konvensional ke platform digital.
Dengan portofolio yang kuat, Global Mediacom tetap menjadi pemain utama di industri media Indonesia, meski harus terus beradaptasi dengan disrupsi teknologi.
1. Pendapatan (Revenue)
- 2023: Pendapatan BMTR mencapai Rp 12,5 triliun, turun sekitar 5–7% dibandingkan 2022 (Rp 13,4 triliun).
- Penyebab: Penurunan pendapatan iklan di televisi konvensional (RCTI, MNCTV, GTV) karena migrasi audiens ke platform digital.
- Sumber pendapatan utama:
- Iklan TV (60%)
- Langganan & Konten (25%) (termasuk layanan MNC Vision dan RCTI+).
- Produksi Konten (15%) (sinetron, film, acara hiburan).
- Q1 2024: Pendapatan mulai stabil di kisaran Rp 3,1 triliun, didorong oleh pertumbuhan iklan digital dan konten eksklusif.
2. Laba (Profit)
- 2023: Laba bersih BMTR Rp 1,02 triliun, turun 15% (YoY) dari 2022 (Rp 1,2 triliun).
- Margin laba bersih: 8,2% (tertekan oleh biaya operasional tinggi dan investasi di platform digital).
- Q1 2024: Laba bersih Rp 250 miliar, menunjukkan pemulihan perlahan.
3. Aset dan Liabilitas
- Total Aset (2023): Rp 32,7 triliun, didominasi oleh:
- Aset tetap (studio, peralatan siaran) Rp 18 triliun.
- Investasi di anak usaha (MNC Pictures, iNews, dll.) Rp 7 triliun.
- Utang (Debt): Rp 10,5 triliun, dengan rasio utang/ekuitas (DER) 0,8x (aman untuk industri media).
4. Arus Kas (Cash Flow)
- Arus Kas Operasi: Positif Rp 1,5 triliun (2023), tetapi lebih rendah dari 2022 karena penurunan pendapatan iklan.
- Investasi: BMTR mengalokasikan Rp 2 triliun untuk pengembangan konten digital dan teknologi siaran (2024).
5. Dividen & Kinerja Saham
- Dividen 2023: Rp 50 per saham (payout ratio ~30%), lebih rendah dari 2022 (Rp 75 per saham).
- Harga Saham (Juli 2024): Bergerak di kisaran Rp 200–Rp 250 dengan kapitalisasi pasar Rp 10–12 triliun.
- Saham BMTR cenderung stagnan karena tekanan sektor media konvensional.
6. Tantangan Keuangan
- Penurunan Iklan TV: Pemasukan dari iklan televisi turun 10% per tahun karena peralihan ke digital.
- Biaya Konten Tinggi: Produksi konten eksklusif (seperti drama dan olahraga) membutuhkan investasi besar.
- Persaingan Digital: Tekanan dari platform seperti Vidio (Emtek), Netflix, dan YouTube.
Proyeksi 2024–2025
- Strategi Pemulihan:
- Fokus pada monetisasi platform digital (RCTI+, Vision+).
- Kolaborasi dengan streaming service global untuk distribusi konten.
- Efisiensi operasional (termasuk restrukturisasi anak usaha).
- Target Pendapatan 2024: Diproyeksikan tumbuh 3–5% dengan dukungan tahun politik (iklan pilkada).
Analisis Singkat
- Kekuatan: Portofolio media terintegrasi (TV, digital, produksi) dan kepemilikan MNC Group.
- Kelemahan: Ketergantungan pada iklan tradisional dan utang yang cukup tinggi.
- Peluang: Pertumbuhan pasar over-the-top (OTT) di Indonesia.
Berikut adalah tips investasi dan trading saham Global Mediacom (BMTR) berdasarkan analisis fundamental, teknikal, dan risiko spesifik perusahaan:
A. Untuk Investor Jangka Panjang (1+ Tahun)
1. Analisis Fundamental
✅ Kelebihan BMTR:
- Monopoli pasar TV free-to-air (RCTI, MNCTV, GTV) dengan audiens massal.
- Konten eksklusif (sinetron, liga sepak bola, berita) menjadi pendorong pendapatan.
- Backing MNC Group yang kuat di sektor media dan finansial.
⚠️ Risiko:
- Penurunan iklan TV konvensional (migrasi ke digital).
- Utang Rp 10,5 triliun berpotensi membebani arus kas jika pendapatan stagnan.
🔍 Strategi Investasi:
- Beli di harga support (Rp 180–Rp 220) – Valuasi PBV (~0.5x) dan PER (~8x) tergolong murah vs emiten media lain.
- Target harga 2024–2025: Rp 300–Rp 350 jika ada akselerasi pendapatan digital.
- Dividen yield: Sekitar 2–3% per tahun (cocok untuk income investor).
B. Untuk Trader Jangka Pendek (Harian/Mingguan)
1. Analisis Teknikal (2024)
- Support utama: Rp 200 (level psikologis + volume beli kuat).
- Resistance: Rp 250–Rp 270 (area jual akumulasi).
- Indikator:
- RSI (14): Jika di bawah 30 (oversold), bisa jadi sinyal beli.
- Moving Average 50/200: Golden cross (MA50 > MA200) bisa jadi momentum breakout.
📈 Strategi Trading:
- Scalping: Manfaatkan volatilitas harian di kisaran Rp 200–Rp 230.
- Breakout trading: Jika tembus resistance Rp 250 dengan volume tinggi, bisa lanjut ke Rp 270.
- Stop loss: Rp 190 (jika tren turun kuat).
2. Katalis Jangka Pendek:
- Event-driven: Iklan pilkada 2024, program spesial (laga sepak bola, sinetron baru).
- Rumor akuisisi/kolaborasi (misal: kerjasama dengan platform streaming global).
C. Risiko yang Harus Diwaspadai
- Regulasi penyiaran (misal: aturan iklan ketat dari KPI).
- Perang harga iklan digital vs kompetitor (Vidio, Trans TV, NET).
- Sentimen pasar terhadap saham media (sering dianggap “old economy”).
D. Rekomendasi Portofolio
- Alokasi maksimal 5–10% dari total portofolio (karena risiko sektoral tinggi).
- Gabungkan dengan saham digital (contoh: EMTK, BBCA) untuk diversifikasi.
Baca juga: Harga Saham Elnusa (ELSA) Hari Ini
E. Prediksi Harga BMTR 2024–2025
Skenario | Target Harga | Trigger |
---|---|---|
Bullish | Rp 350+ | Pendapatan digital tumbuh 20%, akuisisi konten besar. |
Base Case | Rp 250–Rp 300 | Stabilisasi pendapatan iklan TV + dividen konsisten. |
Bearish | Rp 150–Rp 180 | Penurunan iklan drastis + utang bermasalah. |
📌 Kesimpulan
- Investor: BMTR menarik untuk value investing dengan valuasi murah, tapi butuh kesabaran.
- Trader: Manfaatkan volatilitas harian/mingguan dengan patuhi risk-reward ratio (minimal 1:2).
- Pantau selalu: Laporan keuangan triwulanan + kebijakan MNC Group terkait restrukturisasi.
DISCLAIMER
Informasi mengenai saham Global Mediacom (BMTR) yang disajikan dalam analisis ini bersifat umum dan edukatif, bukan merupakan rekomendasi atau saran investasi.
[…] Baca juga: Harga Saham Global Mediacom (BMTR) Hari Ini […]