#Tradingan – #Grafik #harga #saham #Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) hari ini untuk membantu analisa pasar sebelum memulai #investasi dan #trading #saham Adaro Minerals Indonesia Tbk #ADMR. Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) adalah salah satu perusahaan #pertambangan yang berfokus pada #pengembangan #sumber daya #mineral, terutama #batu bara dan mineral lainnya. Berikut adalah informasi lengkap mengenai perusahaan ini:

Baca juga: Harga Saham Mayora Indah Tbk (MYOR) Hari Ini

Chart Grafik Harga Saham Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) Terkini

Bursa Investasi Saham Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) Terpercaya
$1779 Komisi Referral
Regulasi: CySEC, FSA, FSCA
5.0
50% Bonus Setiap Deposit
Regulasi: BAPPEBTI, CySEC, FSA
5.0
$5.000 Bonus Deposit
Regulasi: CySEC, ASIC, IFSC
5.0
20% Komisi Referral
Regulasi: BAPPEBTI, OJK, JFX
5.0
20% Komisi Referral
Regulasi: BAPPEBTI, OJK, BSI
5.0
75% Komisi Referral
Regulasi: CySEC, FCA
5.0
100jt Komisi Referral
Regulasi: BAPPEBTI, BEI, JFX, KBI, ICDX
4.8
220jt Komisi Referral
Regulasi: BAPPEBTI, BEI, OJK
4.8

Sejarah Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR)

Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR)

Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) adalah bagian dari Grup Adaro, salah satu konglomerasi energi dan pertambangan terbesar di Indonesia. Berikut adalah perkembangan historis perusahaan ini:

1. Pendirian dan Awal Mula (2007–2010)

  • 2007: Adaro Minerals didirikan sebagai anak perusahaan dari PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), dengan fokus awal pada eksplorasi dan pengembangan sumber daya mineral selain batu bara thermal (yang menjadi bisnis utama Adaro Energy).
  • 2008–2010: Perusahaan mulai mengakuisisi beberapa konsesi pertambangan, termasuk batu bara metallurgical (kokas) dan mineral logam seperti nikel.

2. Ekspansi dan Konsolidasi (2011–2020)

  • 2011: Adaro Minerals memperkuat portofolio tambangnya dengan mengembangkan PT Maruwai Coal di Kalimantan Tengah, yang memiliki cadangan batu bara kokas berkualitas tinggi untuk industri baja.
  • 2015–2018: Perusahaan mulai fokus pada pengembangan tambang yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan, seiring dengan meningkatnya tekanan global terhadap industri pertambangan.
  • 2019–2020: Adaro Minerals mempersiapkan diri untuk menjadi perusahaan publik dengan melakukan restrukturisasi internal dan penyiapan dokumen untuk Penawaran Umum Perdana (IPO).

3. Go Public dan Pertumbuhan Pasca-IPO (2021–Sekarang)

  • 3 Januari 2022: Adaro Minerals resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode ADMR, menggelar IPO dengan harga Rp 100 per saham dan mengumpulkan dana segar untuk ekspansi bisnis.
  • 2022–2023:
    • Perusahaan meningkatkan produksi batu bara kokas untuk memanfaatkan kenaikan harga komoditas global.
    • Mulai eksplorasi lebih serius terhadap mineral lain seperti nikel, seiring dengan tren kendaraan listrik (EV).
  • 2024: Adaro Minerals terus memperluas operasinya dengan kerja sama strategis dan investasi dalam teknologi pertambangan yang lebih efisien dan berkelanjutan.

Profil Perusahaan

  • Nama Perusahaan: Adaro Minerals Indonesia Tbk
  • Kode Saham: ADMR (terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
  • Industri: Pertambangan mineral (terutama batu bara dan logam)
  • Didirikan: 2007
  • Kantor Pusat: Jakarta, Indonesia
  • Anak Perusahaan: Bagian dari Adaro Energy Indonesia (ADRO), salah satu grup pertambangan terbesar di Indonesia.

Bisnis dan Operasi

Baca juga: Harga Saham Indosat (ISAT) Hari Ini

Adaro Minerals Indonesia mengelola beberapa lini bisnis, termasuk:

  1. Pertambangan Batu Bara
    • Memiliki konsesi tambang batu bara metallurgical (kokas) yang digunakan untuk industri baja.
    • Salah satu proyek utamanya adalah PT. Maruwai Coal di Kalimantan Tengah, yang memiliki cadangan batu bara kokas berkualitas tinggi.
  2. Pengembangan Mineral Lainnya
    • Perusahaan juga mengembangkan potensi mineral lain seperti nikel, emas, dan mineral logam lainnya.
    • Fokus pada eksplorasi dan pengembangan tambang yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Kinerja Keuangan

  • Pendapatan: Tumbuh signifikan seiring dengan kenaikan harga batu bara kokas di pasar global.
  • Laba Bersih: Dipengaruhi oleh produksi dan harga komoditas.
  • Ekspansi: Berinvestasi dalam pengembangan tambang baru dan infrastruktur pendukung.

Listing di Bursa Efek Indonesia (BEI)

  • Tanggal IPO: 3 Januari 2022
  • Harga IPO: Rp 100 per saham
  • Total Saham Ditawarkan: 12,5 miliar saham
  • Dana Hasil IPO: Digunakan untuk ekspansi bisnis, pembayaran utang, dan modal kerja.

Pemegang Saham Utama

  • Adaro Energy Indonesia (ADRO) sebagai induk perusahaan.
  • Investor institusional dan publik.

Prospek dan Tantangan

Peluang:

  • Permintaan global untuk batu bara kokas tetap tinggi, terutama dari industri baja.
  • Ekspansi ke mineral lain seperti nikel untuk mendukung industri baterai kendaraan listrik.
  • Dukungan dari grup Adaro yang kuat secara finansial dan operasional.

Tantangan:

  • Fluktuasi harga komoditas.
  • Regulasi pertambangan yang semakin ketat.
  • Tekanan lingkungan terkait pertambangan berkelanjutan.

Sustainability & ESG (Environmental, Social, Governance)

Adaro Minerals berkomitmen untuk menerapkan praktik pertambangan yang berkelanjutan dengan:

  • Program reklamasi pasca-tambang.
  • Pengurangan emisi karbon.
  • Pemberdayaan masyarakat sekitar tambang.

Kesimpulan

Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) merupakan perusahaan pertambangan yang berkembang pesat di bawah naungan Adaro Energy. Dengan fokus pada batu bara kokas dan pengembangan mineral lain, perusahaan ini memiliki prospek yang baik seiring dengan permintaan global, meskipun harus menghadapi tantangan regulasi dan lingkungan.


1. Analisis Fundamental ADMR

A. Kinerja Keuangan & Prospek Bisnis

  • Revenue & Profit:
    • Pantau laporan keuangan triwulanan/tahunan untuk melihat pertumbuhan pendapatan dan laba bersih.
    • Harga batu bara kokas (met coal) sangat memengaruhi pendapatan ADMR.
  • Dividen:
    • ADMR belum konsisten membagikan dividen karena fokus pada ekspansi.
    • Jika laba meningkat, ada potensi dividen di masa depan.
  • Prospek Industri:
    • Permintaan batu bara kokas tetap kuat dari industri baja (terutama China & India).
    • Ekspansi ke nikel bisa jadi katalis jangka panjang seiring tren kendaraan listrik (EV).

B. Valuasi Saham

  • PER (Price-to-Earnings Ratio): Bandingkan dengan rata-rata industri.
  • PBV (Price-to-Book Value): Jika <1, saham bisa undervalued.
  • Debt-to-Equity Ratio (DER): Periksa apakah utang perusahaan terkendali.

C. Risiko Fundamental

  • Harga Komoditas Turun → Laba ADMR bisa tertekan.
  • Regulasi Pertambangan → Kewajiban ESG & pajak bisa memengaruhi biaya operasi.
  • Persaingan → Perusahaan lain seperti PTBA atau ITMG juga bersaing di pasar batu bara kokas.

2. Analisis Teknikal ADMR

A. Pola Grafik & Tren

  • Support & Resistance:
    • Support utama: Rp 500–600 (area akumulasi).
    • Resistance: Rp 800–1.000 (jika breakout, bisa lanjut rally).
  • Moving Average (MA):
    • Gunakan MA 50 & MA 200 untuk konfirmasi tren.
    • Jika MA 50 > MA 200 → uptrend.
  • Indikator Tambahan:
    • RSI (Relative Strength Index): Jika >70 = overbought (potensi koreksi).
    • MACD: Cari sinyal golden cross (bullish) atau death cross (bearish).

B. Strategi Trading ADMR

▶ Scalping (1-15 menit/harian)

  • Cari likuiditas tinggi di sesi pagi (09.00–10.30 WIB).
  • Manfaatkan breakout fakeout di level support/resistance.
  • Gunakan stop-loss ketat (2-3%).

▶ Swing Trading (beberapa hari–minggu)

  • Beli di support kuat (misal: Rp 600) dengan konfirmasi candle bullish.
  • Target profit di resistance berikutnya (misal: Rp 800).
  • Stop-loss di 5% di bawah entry.

▶ Investasi Jangka Panjang (1–5 tahun)

  • Akumulasi saat harga tertekan (misal: saat harga batu bara turun).
  • Hold sampai ada katalis kuat (ekspansi nikel, kenaikan harga komoditas).

3. Manajemen Risiko

  • Gunakan Stop-Loss: Jangan biarkan kerugian melebihi 5% dari modal.
  • Diversifikasi: Jangan full portofolio di ADMR, alokasi maks 10-20%.
  • Hindari FOMO: Jangan beli karena hype, tapi berdasarkan analisis.

4. Kapan Beli/Jual ADMR?

🟢 Saat Tepat Beli (Entry Point):

✅ Harga di support kuat + RSI <50 (tidak overbought).
✅ Ada kabar positif (kenaikan harga batu bara, ekspansi bisnis).
✅ Volume perdagangan meningkat (signalkan akumulasi).

🔴 Saat Tepat Jual (Exit Point):

❌ Harga di resistance + RSI >70 (overbought).
❌ Ada berita buruk (penurunan harga komoditas, masalah regulasi).
❌ Break support utama dengan volume tinggi (potensi downtrend).

Baca juga: Harga Saham Bank Mega Tbk (MEGA) Hari Ini


5. Prediksi & Prospek ADMR 2024–2025

  • Bullish Case: Jika harga batu bara kokas naik & ekspansi nikel sukses → ADMR bisa tembus Rp 1.000++.
  • Bearish Case: Jika resesi global tekan harga komoditas → ADMR bisa balik ke Rp 500–600.

Kesimpulan

  • Investor jangka panjang: Bisa akumulasi di level Rp 600-an dengan harapan kenaikan harga komoditas.
  • Trader: Manfaatkan volatilitas harian dengan teknik breakout & RSI.
  • Risiko utama: Fluktuasi harga batu bara & regulasi pemerintah.

🚀 Tips Tambahan:

  • Pantau harga batu bara global (Newcastle Coal Index).
  • Ikuti rups & laporan keuangan ADMR untuk update kinerja.

One Reply to “Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR)”

Tinggalkan Komentar

Bonus & Hadiah

Penawaran Terbaik

Copyright © 2025 Tradingan.com | Theme by Topoin.com, powered Aopok.com, Sponsor Topbisnisonline.com - Piool.com - Iklans.com.