Bagaimana cara menggunakan indikator trading secara efektif dalam mata uang kripto?

 Indikator teknikal menggunakan data untuk membantu trader mengidentifikasi pola dan menilai tren pasar. Dengan bantuan indikator ini, trader dapat menggunakan pendekatan berbasis data untuk analisis pasar dan membuat keputusan trading.

Moving Averages (MA), Exponentially Smoothed Moving Averages (MACD), Energy Tide Indicator (OBV), Relative Strength Index (RSI), dan Bollinger Bands adalah beberapa indikator yang populer.

Indikator teknikal adalah alat penting untuk trader mata uang kripto dan saham. Indikator ini menggunakan data saat ini dan historis untuk membantu trader mengidentifikasi pola, menilai tren pasar, dan membuat keputusan yang lebih tepat; indikator ini juga membantu untuk lebih memahami sinyal pasar dan perdagangan spot. Selain itu, indikator teknikal dapat membantu trader mengembangkan rencana dan strategi trading yang didukung data sekaligus mengurangi efek ketakutan, ketidakpastian, dan spekulasi pasar.

Rata-rata Bergerak

Moving average (MA) adalah indikator analisis teknikal yang memperhalus fluktuasi harga jangka pendek mata uang kripto dengan menghitung rata-rata selama periode waktu tertentu. Investor dan analis dapat menggunakan alat ini untuk memisahkan kebisingan pasar (bias) dari arah tren aset yang sebenarnya. Selain itu, swing trader menggunakan MA untuk mengidentifikasi titik buka dan tutup pasar potensial serta level support dan resistance.

Moving average biasanya dikategorikan ke dalam simple moving average (SMA) dan exponential moving average (EMA). SMA menjumlahkan harga penutupan aset selama periode waktu tertentu dan kemudian membaginya dengan nilai periode.

Contohnya, SMA 10 hari akan menjumlahkan harga penutupan selama 10 hari terakhir dan kemudian membaginya dengan 10 untuk mendapatkan nilai rata-rata. Dalam SMA, data tertua dalam dataset baru diganti, sehingga nilainya berbeda dari rata-rata yang mendasarinya. Contohnya, jika SMA dihitung berdasarkan 5 hari, dataset akan terus diperbarui untuk menyertakan hanya data 5 hari terakhir.

Sebaliknya, EMA menilai titik data terbaru, memberikan bobot dan nilai yang lebih tinggi. Indikator ini bereaksi lebih cepat terhadap perubahan dan pembalikan harga daripada SMA, yang memperlakukan semua input data secara sama.

Para trader jangka pendek lebih menyukai EMA daripada SMA karena EMA memprediksi harga dengan lebih cepat. Moving average dihitung berdasarkan data harga masa lalu dan oleh karena itu dianggap sebagai indikator yang tertinggal. Indikator ini berguna bagi para trader yang ingin menentukan tren pasar daripada memprediksi pergerakan pasar.

Bagaimana cara menggunakan moving average untuk menentukan tren?

Ada tiga parameter yang perlu dipertimbangkan ketika menambahkan MA ke grafik:

Jangka waktu: jangka waktu 5, 10, 20, atau 50 hari untuk tren jangka pendek dan jangka waktu 100, 200, atau 500 hari untuk tren jangka panjang.

Tipe harga: harga yang digunakan untuk menghitung rata-rata, seperti harga penutupan, harga minimum, harga maksimum, rata-rata harga maksimum dan minimum.

MA jenis: dibagi menjadi beberapa jenis seperti rata-rata bergerak sederhana dan rumus rata-rata bergerak eksponensial.

Contoh

Misalkan sebuah aset memiliki rata-rata pergerakan 50 hari sebesar US$1.000 dan saat ini diperdagangkan pada US$1.200. Kenaikan di atas harga historis (US$1.000) mengindikasikan tren naik. Harga baru di atas MA mengindikasikan sentimen investor yang optimis dan kemungkinan peningkatan minat terhadap aset tersebut.

Exponential Smoothing Moving Average (MACD)

Exponentially Smoothing Moving Average (MACD) adalah indikator momentum atau osilator yang digunakan untuk membandingkan dua rata-rata pergerakan aset mata uang kripto yang berbeda untuk mengidentifikasi kekuatan tren dan potensi pembalikan. Dengan demikian, indikator ini membantu trader mengidentifikasi arah dan momentum tren.

MACD ditentukan dengan mencari perbedaan antara EMA 26 hari dan EMA 12 hari. EMA 9 hari dari MACD kemudian diplot sebagai garis sinyal. Penting untuk dicatat bahwa kedua garis ini menunjukkan perbedaan atau jarak antara dua EMA (12 hari dan 26 hari) dan tidak mewakili EMA itu sendiri, melainkan jarak antara kedua garis.

Garis sinyal menunjukkan perubahan momentum harga dan dipandang sebagai pemicu sinyal bullish dan bearish. Histogram biasanya merepresentasikan perbedaan antara MACD dan garis sinyal.

Ketika dua MA berdekatan satu sama lain, yaitu konvergen, hal ini mengindikasikan penurunan momentum dan juga potensi penurunan harga. Divergensi, yaitu ketika MA bergerak menjauh satu sama lain, biasanya mengindikasikan momentum kenaikan serta sinyal bullish.

Bagaimana cara menggunakan MACD untuk menentukan tren?

Parameter-parameter MACD meliputi:

Jangka waktu: EMA-nya biasanya menggunakan jangka waktu 12 dan 26 hari, sedangkan garis sinyalnya menggunakan jangka waktu 9 hari.

Moving Averages (MA): bergantung pada rata-rata pergerakan eksponensial (EMA) jangka pendek (12 hari) dan jangka panjang (26 hari).

Momentum: Selisih antara dua EMA membantu mengukur momentum harga.

Contoh

Misalkan Anda sedang memantau sebuah aset menggunakan MACD.

Jika garis MACD melintas di atas garis sinyal, ini mengindikasikan momentum naik dan potensi peluang beli.

·MACD dan garis sinyal yang berdekatan satu sama lain menunjukkan pembalikan tren, yaitu momentum jangka pendek melambat dengan cepat dibandingkan dengan tren jangka panjang. Hal ini menandakan potensi peluang jual.

Indeks Kekuatan Relatif (RSI)

Relative Strength Index (RSI) adalah salah satu indikator perdagangan mata uang kripto yang paling umum digunakan dan digunakan sebagai ukuran besaran dan kekuatan pergerakan harga mata uang kripto. RSI membandingkan ukuran keuntungan terbaru aset dengan ukuran kerugian terbaru dan membantu pedagang menentukan apakah mata uang kripto oversold atau overbought.

RSI Oscillator memiliki rentang antara 0 dan 100, dengan grafik garis bergerak di antara dua nilai ekstrem. Angka di atas 70 untuk aset mata uang kripto mengindikasikan bahwa pasar sudah jenuh beli dan dapat mengindikasikan kemunduran harga. Sebaliknya, ketika RSI Oscillator terbaca di bawah 30, ini mengindikasikan bahwa pasar oversold dan menunjukkan bahwa tren bearish mungkin akan berakhir. Ketika indikator menembus di atas garis tengah, hal ini mengindikasikan potensi tren naik dan sebaliknya.

Namun, indikator RSI Momentum dapat memberikan sinyal yang salah, terutama di pasar yang sedang tren. Indikator ini lebih cocok untuk pasar yang terikat pada kisaran.

Bagaimana cara menggunakan RSI untuk menentukan tren?

Parameter-parameter RSI adalah:

Jangka waktu: jangka waktu biasanya 14 hari.

Kisaran Osilator: kisaran antara 0 dan 100, yang mengindikasikan kondisi overbought (di atas 70) atau oversold (di bawah 30).

Contoh

Misalkan seorang investor memantau RSI suatu aset dan jika nilai RSI adalah:

di atas 70: aset tersebut overbought (dinilai terlalu tinggi) atau terdapat lonjakan tekanan beli yang menyebabkan harga naik. Ini mungkin atau mungkin tidak mengindikasikan kemungkinan penurunan harga.

Di bawah 30: Aset oversold (undervalued) atau tekanan jual telah melonjak dan mengindikasikan kemungkinan reli.

Indikator Ledakan Energi (OBV)

Indikator Energy Tide (OBV) adalah indikator analisis teknikal yang digunakan untuk melacak harga dan volume mata uang kripto. Indikator ini merupakan alat momentum yang mengukur volume arus masuk dan keluar aset untuk mengindikasikan kekuatan pergerakan harga.

OBV beroperasi dengan premis bahwa ketika ada peningkatan volume yang tajam tanpa perubahan signifikan pada harga suatu saham, maka harga dapat naik dan sebaliknya. Pada dasarnya, indikator Energy Tide adalah sebuah alat yang menggunakan arus volume untuk memprediksi perubahan harga.

Bagaimana cara menggunakan OBV untuk menentukan tren?

· Volume: Volume memainkan peran penting dalam OBV karena nilainya mengukur kekuatan momentum pergerakan harga. Perubahan harga yang signifikan ditambah dengan volume yang tinggi akan meningkatkan momentum pergerakan harga, mengindikasikan bahwa pergerakan harga akan lebih berkelanjutan.

Arah Harga: Volume ditambahkan atau dikurangi tergantung pada pergerakan harga aset dari satu hari ke hari berikutnya:

Jika harga penutupan hari itu lebih tinggi dari harga penutupan hari sebelumnya, volume untuk hari itu akan ditambahkan ke nilai OBV.

Jika harga penutupan hari itu lebih rendah dari harga penutupan hari sebelumnya, volume hari itu akan dikurangi dari nilai OBV.

Contoh

Jika OBV mulai naik secara terus menerus selama beberapa periode waktu, hal ini mengindikasikan bahwa volume pada hari naik melebihi volume pada hari turun. Hal ini dapat mengindikasikan adanya momentum harga naik dan potensi peluang beli, terutama jika harga aset juga naik; sebaliknya, jika OBV mulai turun terus menerus, berarti volume pada hari turun lebih tinggi daripada volume pada hari naik, yang mengindikasikan adanya momentum harga turun, terutama jika harga aset juga turun.

Jika harga aset naik tetapi OBV tidak mengikutinya atau bergerak ke arah yang berlawanan, divergensi ini dapat mengindikasikan melemahnya tren saat ini, menandakan kemungkinan pembalikan tren dalam waktu dekat. Ini adalah sinyal bagi para pedagang untuk tetap berhati-hati.

Bollinger Bands (BB)

Dinamai berdasarkan nama trader dan analis keuangan John Bollinger, Bollinger Bands (BB) digunakan untuk mengukur volatilitas pasar serta kondisi overbought dan oversold untuk aset mata uang kripto. Indikator ini dapat membantu trader mengatur waktu pembukaan dan penutupan posisi dan mengidentifikasi potensi pembalikan tren.

Biasanya, indikator Bollinger Bands terdiri dari tiga garis: garis atas, garis bawah, dan rata-rata pergerakan 20 hari (garis tengah). Garis atas dan bawah digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga atau volatilitas selama periode waktu tertentu. Contohnya, saat volatilitas rendah, interval antara garis atas dan bawah akan menyusut, sedangkan saat volatilitas tinggi, interval antara garis atas dan bawah akan melebar. Selama periode volatilitas pasar yang tinggi, keduanya menjauh dari garis median, sedangkan ketika volatilitas rendah, keduanya bergerak menuju garis median.

Selain itu, ketika harga mendekati garis atas, ini mengindikasikan bahwa pasar sudah jenuh beli. Sedangkan, ketika harga mendekati garis bawah, pasar oversold. Jika harga menembus garis bawah, ini mengindikasikan bahwa tren turun akan berlanjut dan sebaliknya.

Secara umum, memilih jangka waktu yang lebih panjang akan meningkatkan akurasi, karena jangka waktu yang pendek tunduk pada noise (bias) dan penyimpangan dari ekspektasi.

Bagaimana cara menggunakan Bollinger Bands untuk menentukan tren?

Jangka waktu: biasanya siklus 20 hari digunakan sebagai median, yaitu rata-rata pergerakan sederhana.

Tipe harga: biasanya menggunakan harga penutupan.

Volatilitas: interval garis atas dan bawah melebar atau menyempit tergantung pada seberapa drastis perubahan harga.

Contoh

Jika harga aset melonjak dan menyentuh/melebihi garis atas, ini mengindikasikan bahwa aset tersebut mungkin dinilai terlalu tinggi. Jika harga menyentuh/jatuh di bawah garis bawah, ini mengindikasikan bahwa aset tersebut undervalued atau diperdagangkan di bawah level rata-rata. Hal ini menandakan potensi peluang beli.

Indikator teknikal memberikan wawasan mengenai tren pasar, arah harga, dan volatilitas, membantu trader mengambil keputusan yang lebih tepat dan memprediksi pergerakan pasar berdasarkan data dan statistik pasar terkini dan historis. Saat membangun perangkat trading pribadi Anda, pilihan indikator teknikal bergantung pada profil dan strategi trading Anda. Menggunakan berbagai indikator dapat membantu trader meminimalkan atau menghilangkan sinyal palsu.

Informasi di atas hanya untuk tujuan ilustrasi dan bukan merupakan saran investasi!

➟ Ingin mencoba perdagangan mata uang digital? Silakan daftarkan akun di Gallget dan kami akan mengajari Anda cara membeli Bitcoin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bonus & Hadiah

Penawaran Terbaik
Dapatkan Hadiah Uang Tunai Hingga $150.000

Nikmati hadiah hingga $150.000 dari program loyalitas XM